Mama Papa, buta warna tidak selalu dialami sejak masih anak-anak. Terkadang buta warna juga baru dialami saat seseorang sudah dewasa. Ada berbagai faktor penyebab buta warna yang umum terjadi, simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Saat mendengar kata buta warna akan banyak pertanyaan yang terlintas, Beberapa yang paling sering dilontarkan adalah apa penyebab buta warna? Ternyata, ada berbagai faktor penyebab buta warna yang sangat dekat dengan keseharian kita, lo!
Buta warna sendiri adalah penurunan kemampuan mata untuk membedakan warna-warna tertentu. Biasanya mata kesulitan melihat warna merah, hijau, biru, atau campuran dari warna-warna tersebut.
Secara medis, kondisi ini terjadi ketika sel kerucut dalam retina tidak bisa berfungsi dengan baik, atau gagal mendeteksi warna dengan benar. Dalam beberapa kasus, buta warna bisa dideteksi sejak kecil, namun sering juga diidentifikasi pertama saat usia dewasa.
Buta warna pada dasarnya terbagi menjadi beberapa jenis, yakni buta warna merah-hijau, buta warna biru-kuning, dan buta warna total.
Nah, meski berbeda tipe, tapi masing-masing memiliki faktor penyebab yang sama. Berikut ini adalah penyebab buta warna yang umum terjadi:
Faktor keturunan
Mengutip dari Kompas.com, faktor keturunan adalah penyebab buta warna yang paling umum. Biasanya genetik memegang peranan penting dalam kasus buta warna, terutama buta warna parsial merah, hijau, dan biru.
Kebanyakan orang yang buta warna karena faktor genetik dari pihak ibu. Namun, umumnya penderita buta warna adalah pria. Sebab, gen perempuan hanya menjadi carrier sehingga jarang mengidap buta warna.
Seseorang yang memiliki keluarga dekat buta warna juga lebih berisiko mengalami buta warna. Biasanya penyebab buta warna karena faktor genetik bisa dideteksi sejak anak-anak. Karena itu, kita bisa mulai mengenalkan warna pada anak-anak sejak kecil, untuk mendeteksi sedini mungkin buta warna pada anak.
Paparan bahan kimia
Buta warna juga bisa disebabkan paparan bahan kimia berbahaya. Misalnya zat karbon disulfida dalam pupuk, atau stirena yang terkandung di dalam plastik.
Oleh karena itu, bagi yang bekerja di pabrik, biasakan memakai alat pengaman; seperti masker dan kacamata khusus, ketika bekerja dengan bahan-bahan tersebut. Hal ini bisa membantu mengurangi risiko penyebab buta warna akibat paparan zat kimia.
Penyakit dan kondisi kesehatan tertentu
Terkadang buta warna bisa terjadi tanpa adanya faktor keturunan. Kondisi ini mulai muncul beberapa saat setelah seseorang mengalami penyakit dan cedera pada mata.
Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan buta warna antara lain: diabetes, glaukoma, anemia sel sabit, parkinson, alzheimer, leukimia, hingga degenerasi makula.
Jenis penyakit-penyakit tersebut bisa merusak saraf optik atau retina mata. Namun, secara umum faktor penyebab buta warna ini hanya memengaruhi salah satu mata saja.
Kabar baiknya, jika buta warna disebabkan karena penyakit, maka ada harapan untuk sembuh. Karena saat penyakitnya sudah disembuhkan hingga tuntas, kemungkinan mata bisa berfungsi normal kembali.
Baca Juga: 5 Penyebab Mata Kuning, Sinyal Penyakit Berbahaya?
Efek samping obat
Ada beberapa obat yang dapat memengaruhi kemampuan mata dalam mengenal warna. Obat-obat tersebut ditujukan untuk jenis penyakit autoimun, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, disfungsi ereksi, gangguan saraf, dan obat untuk masalah psikologis.
Meski bisa jadi penyebab buta warna, namun jangan coba-coba untuk mengganti atau menghentikan konsumsi obat sembarangan, ya. Mama Papa perlu meminta petunjuk dokter untuk mengambil keputusan yang tepat.
Baca Juga: Waspada! Ini Penyebab Mata Katarak pada Anak Muda
Faktor Usia
Biasanya buta warna juga baru dialami seseorang ketika sudah beranjak lansia. Ketika usia seseorang bertambah, kemampuan membedakan warna perlahan akan berkurang. Sebenarnya penyebab buta warna satu ini adalah proses alami dan tidak perlu dicemaskan berlebihan.
Mama Papa, itulah beberapa faktor yang menyebabkan buta warna paling umum. Sampai saat ini memang belum ditemukan cara menyembuhkan buta warna.
Tapi jangan dulu khawatir berlebihan. Karena sebenarnya buta warna tidak menyebabkan komplikasi penyakit lain, kok.
Baca Juga: 8 Penyebab Mata Sering Berair, Benarkah Tanda Bahaya?