Saat memasuki usia remaja, biasanya anak bisa berubah menjadi mageran, alias pemalas. Duh, kalau begini bisa berdampak pada prestasinya di sekolah. Yuk, ubah anak pemalas jadi lebih produktif dengan menerapkan tips-tips berikut di rumah.
Melihat anak remaja yang hobinya main gadget atau rebahan saja enggak jarang bikin kita naik pitam, ya, Mama Papa? Tapi, usut punya usut, ternyata sifat anak pemalas tidak tumbuh secara tiba-tiba, lo! Kebiasaan anak yang jadi mageran ini lahir dari rutinitas yang telah dijalani anak sejak mereka kecil.
Tentu saat kita sebagai orangtua tidak mau anak remaja menjadi pemalas, dong? Sebab kemalasan punya efek yang kurang baik terhadap masa depan anak, baik di sekolah atau saat ia bekerja kelak.
Nah, dalam menghadapi anak pemalas Mama Papa harus melakukan beberapa tindakan. Apa saja yang harus dilakukan? Yuk, terapkan 7 tips mengubah anak pemalas agar lebih produktif berikut ini:
Ajarkan tentang prioritas
Mama Papa, anak pemalas umumnya juga seorang deadliner: menunda pekerjaan. Mereka kurang paham mengenai skala prioritas sehingga suka menunda pekerjaan. Ketika tumbuh remaja sebagian anak belum peka terhadap skala prioritas dan kepentingan.
Karena itu tugas kita adalah membantu anak memahami hal ini. Ajari anak untuk menyusun skala prioritas dalam kegiatan belajar sehari-hari. Berikan si kecil buku khusus untuk mencatat tugas yang harus diselesaikan setiap hari.
Nah, setelah mereka menyelesaikan deadline tugasnya, maka mereka baru boleh memegang gadget-nya.
Jadi pendengar yang baik
Jadilah teman sekaligus pendengar yang baik untuk si kecil. Karena dalam mengubah kebiasaan anak pemalas Mama Papa juga perlu mendengarkan saran dan kenyamanan yang diinginkan si kecil.
Beberapa anak merasa malas belajar karena tidak paham mengenai materi yang disampaikan di sekolah. Hal-hal seperti inilah yang harus dipertimbangkan orangtua untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Beri teladan pada anak
Sebelum menyuruh anak pemalas lebih produktif, ada baiknya Mama Papa memberi contoh yang baik. Karena seringkali sifat anak adalah cerminan dari kita sebagai orangtuanya, lo!
Jadi biasakan untuk menjadi teladan dengan lebih produktif berkegiatan di rumah, ya! Tidak harus melakukan tugas besar dan berat. Membiasakan bangun pagi dan bersih-bersih rumah juga bisa jadi contoh dan teladan yang baik untuk si kecil.
Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Anak Malas Sekolah Online
Menyingkirkan gangguan
Distraksi adalah penyebab utama mengapa anak menjadi pemalas. Untuk menjadikan anak lebih produktif, maka kita harus menghilangkan distraksi tersebut. Misalnya remaja lebih menyukai game di ponselnya atau nonton TV daripada belajar. Maka pada jam-jam tertentu Mama Papa bisa menyita ponselnya agar anak jadi lebih produktif.
Pahami kemampuan anak
Salah satu kunci penting mengubah anak pemalas jadi lebih produktif adalah memahami kemampuan anak. Orangtua harus bisa menaksir berapa durasi yang dibutuhkan anak untuk menyelesaikan pekerjaan.
Jika kita sudah tahu kemampuan anak dalam menyelesaikan suatu tugas, selanjutnya berikan mereka target dalam waktu tersebut. Melalui sistem deadline inilah anak akan lebih terpacu untuk menyelesaikannya.
Beri motivasi
Sama seperti banyak orang, anak juga perlu motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih produktif. Orangtua memegang peranan penting untuk memberikan mereka suntikan semangat. Motivasi ini bisa disampaikan secara heart to heart dengan anak. Ajak mereka Q-time demi mengevaluasi apa saja yang telah diselesaikannya.
Baca Juga: 5 Cara Memuji Anak yang Benar, Bikin Lebih Percaya Diri
Berikan hukuman
Cara terakhir ini juga perlu kita terapkan jika kebiasaan malas anak tidak bisa dicegah lagi. Ketika sudah diingatkan berulang kali dan anak tidak kunjung mendengarkan kita, maka hukuman bisa jadi solusi.
Bentuk hukuman ini sebaiknya yang mendidik dan tidak dalam bentuk fisik, ya! Contoh hukuman yang bisa Mama Papa berikan misalnya, menyita ponsel atau game miliknya selama seharian atau seminggu. Ketegasan ini membuat anak jera dan tidak mengulanginya lagi.
Baca Juga: 5 Hukuman untuk Anak yang Edukatif dan Aman