Supaya masakan semakin nikmat, kita membutuhkan berbagai bahan penyedap. Biasanya pakai yang instan, ya? Padahal ada, lo, daun penyedap rasa masakan yang lebih alami. Di Indonesia, ada 7 daun penyedap rasa yang umum digunakan. Apa saja itu?
Untuk membuat masakan yang menggugah selera, penggunaan daun-daun aromatik kerap digunakan. Daun penyedap rasa ini bermanfaat untuk membuat aroma masakan semakin kuat, sekaligus menambah rasa dari masakan tersebut.
Di Indonesia, penggunaan daun penyedap rasa cukup populer, bahkan sering dipakai sebagai bahan masakan-masakan khas di berbagai daerah. Jenis daun penyedap pun beragam, namun mayoritas adalah jenis daun aromatik.
Yuk, kita siap-siap ke dapur, dan cek 7 daun penyedap rasa masakan di bawah ada atau tidak?
Daun kemangi
Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan daun penyedap rasa satu ini. Di Indonesia daun kemangi sering digunakan untuk bumbu masakan khas.
Beberapa masakan khas Indonesia yang menggunakan daun kemangi antara lain: pepes, ikan bumbu kuning, sup ikan, dan bubur khas manado. Selain dijadikan bumbu, daun kemangi juga kerap disajikan segar sebagai lalapan pendamping ikan atau ayam goreng.
Daun seledri
Menggunakan seledri sebagai penyedap rasa tentu sudah tidak asing lagi, bukan? Penggunaan daun seledri digunakan untuk menambah aroma masakan. Sebab, daun seledri punya aroma yang cukup menyengat dan menyegarkan.
Secara tampilan, tidak sedikit orang yang sulit membedakan antara daun seledri dan daun ketumbar. Namun Mama bisa mencium aromanya untuk membedakan kedua jenis daun penyedap ini.
Masakan khas Indonesia yang membutuhkan seledri sebagai pelengkap adalah bakso, soto, sop ayam, bubur ayam, dan capcay.
Baca Juga: Tanpa MSG, Ini 6 Penyedap Rasa Alami untuk Masakan
Daun salam
Termasuk dalam jajaran daun penyedap rasa populer. Daun salam biasanya dicampur dalam sajian berkuah. Daun salam tidak mengubah rasa dari masakan, malah memberikan keharuman yang khas.
Biasanya, untuk menggunakan daun salam Mama perlu mengeringkannya terlebih dahulu, agar aromanya menguar. Sajian yang sering menggunakan daun salam sebagai penyedap rasa antara lain: sayur asem, sayur lodeh, opor, kari, randang, dan masih banyak lagi.
Daun bawang
Tidak hanya umbinya, bawang juga bisa dimanfaatkan daunnya untuk penyedap masakan. Jenis daun aromatik satu ini termasuk salah satu yang paling populer di Indonesia. Aromanya yang sangat kuat dapat menetralkan rasa, sehingga masakan lebih seimbang.
Daun bawang biasanya dicampur dengan aneka olahan makanan, seperti gorengan bakwan, telur dadar, martabak, sop ayam, dan aneka tumisan.
Daun pandan
Mama Papa bisa menemukan daun pandan dalam berbagai jenis masakan khas Indonesia. Aromanya harum dan kuat membuat daun pandan mudah ditemukan pada sajian dessert atau kue-kuean.
Tidak hanya digunakan sebagai penambah aroma, daun pandan juga kerap dipakai sebagai pewarna alami.
Contoh makanan yang memanfaatkan daun pandan adalah kolak, bubur sumsum, bubur kacang hijau, aneka kue tradisional, nasi liwet, nasi kuning, dan masih banyak lagi.
Daun ketumbar
Akrab disebut dengan cilantro, daun penyedap rasa satu ini sering disajikan sebagai hiasan maupun taburan makanan. Biasanya daun ketumbar disajikan di atas sup, bubur, atau dicampur ke dalam tumisan.
Sekilas, daun ketumbar mirip dengan seledri, namun rasanya berbeda. Daun ketumbar punya rasa yang lebih tajam, agak asam, dan sedikit pedas.
Baca Juga: 6 Pengganti Tepung Maizena untuk Mengentalkan Masakan
Daun jeruk
Terakhir, adalah daun jeruk. Daun yang satu ini punya aroma paling khas yang cukup kuat. Seringkali penggunaan daun penyedap ini untuk menetralkan aroma bahan masakan yang terlalu kuat atau amis.
Untuk menggunakan daun jeruk, Mama perlu mencincangnya terlebih dahulu, agar aromanya semakin menguar. Daun jeruk kerap digunakan sebagai campuran sambal, sup ikan, kering kentang tempe, dan babat gongso.
Jadi, apakah daun-daun di atas ada di dapur Mama?
Baca Juga: 6 Bahan Pengganti Kecap Ikan yang Cocok untuk Vegan