Alergi dingin memang cenderung tidak berbahaya, namun bisa mengganggu. Kalau Mama Papa kerap mengalami hal ini, coba lakukan beberapa cara mengatasi alergi dingin seperti pada artikel di bawah ini.
Alergi dingin merupakan salah satu jenis alergi yang umum di Indonesia; setelah alergi makanan. Reaksi alergi dingin biasanya terjadi pada remaja yang beranjak dewasa. Meski terbilang wajar, namun Mama Papa tetap perlu mengatasi alergi dingin ini.
Pasalnya, alergi dingin dapat mengganggu karena bisa menyebabkan biduran, hingga menimbulkan rasa gatal-gatal pada tubuh. Biasanya penderita alergi dingin kambuh pasca memegang benda dingin, mengonsumsi makanan atau minuman dingin, atau berada di area dengan suhu udara yang dingin.
Kalau Mama Papa termasuk yang kerap mengalami alergi dingin, berikut ini adalah 7 cara mengatasi alergi dingin yang bisa kita coba terapkan di rumah.
Mengonsumsi antihistamin
Obat antihistamin adalah salah satu obat yang bisa mengatasi alergi dingin paling ampuh. Meski hingga saat ini tidak ada obat khusus untuk mengatasi alergi dingin, namun antihistamin sudah cukup menyembuhkan, kok.
Tapi, sebelum mengonsumsi antihistamin kita harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya. Beberapa contoh obat antihistamin yang umum beredar di pasaran antara lain: loratadine, cetirizine, dan desloratadine.
Hangatkan tubuh
Cara untuk mengatasi alergi dingin juga bisa dilakukan dengan mengenakan pakaian tebal. Ketika berada di area dingin atau cuaca dingin, penderita alergi disarankan selalu menggunakan jaket, topi, sarung tangan, dan syal yang menghangatkan.
Kalau Mama Papa sedang berada di rumah, segera gunakan selimut untuk menghangatkan tubuh, ya! Dengan cara ini gatal-gatal atau ruam akibat alergi dingin tidak akan datang.
Mengonsumsi makanan dan minuman hangat
Mengonsumsi makanan akan membantu menjaga gula darah dalam tubuh. Hal ini dapat membuat tubuh tetap hangat.
Salah satu makanan untuk orang alergi dingin adalah makanan berlemak. Jenis makanan ini akan membuat Mama Papa merasa hangat lebih lama.
Selain itu, untuk mengatasi alergi dingin kita juga perlu mengonsumsi banyak-banyak makanan dan minuman hangat. Rasa hangat pada mulut ini akan menjalar ke seluruh area tubuh, sehingga alergi dingin bisa reda.
Jaga tubuh agar tetap kering
Tubuh yang berkeringat atau baju yang basah, bisa membuat alergi dingin semakin parah. Oleh karena itu, saat cuaca sedang dingin disarankan untuk mengenakan baju yang dapat menyerap keringat. Jika baju basah, sebaiknya segera diganti, agar reaksi tubuh tidak semakin parah.
Baca Juga: Kenali Penyebab Alergi pada Anak Sejak Dini
Hindari pemicu alergi dingin
Untuk mengatasi alergi dingin Mama Papa perlu menghindari faktor pemicunya. Jika alergi kambuh saat kita berada di area dingin, segera berpindah ke tempat yang lebih hangat, ya.
Hindari konsumsi makanan atau minuman dingin untuk mencegah terjadinya pembengkakan pada tenggorokan. Selain itu lindungi tubuh dari perubahan suhu yang mendadak.
Misalnya, jika ingin berenang celupkan dulu tangan ke dalam air. Lihat reaksi dari tangan, apakah alergi dingin kambuh atau tidak sebelum masuk ke dalam air.
Baca Juga: Alergi Susu Sapi: Kenali Ciri-Cirinya Sebelum Terlambat
Memberikan suntikan epinefrin
Jika alergi dingin sering kambuh, maka suntikan epinefrin bisa menjadi pilihan yang tepat. Suntikan epinefrin berguna untuk mencegah efek reaksi alergi dingin yang berlebihan. Namun obat ini harus dengan persetujuaan dokter, ya! Apabila dokter telah meresepkan suntikan epinefrin, maka simpan dan selalu bawa resep ke manapun.
Menggunakan obat omalizumab
Obat omalizumab kerap digunakan untuk obat asma, namun obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi efek alergi dingin. Obat omalizumab tidak dijual secara bebas. Mama Papa perlu mendapatkan resep dokter untuk bisa membeli obat omalizumab.
Mama Papa perlu ingat, biasanya reaksi alergi dingin adalah biduran yang berlangsung selama dua jam. Namun jika reaksi alergi ini disertai muka bengkak, jantung berdebar, keringat dingin, dan sesak napas sebaiknya Mama Papa hati-hati. Segera bawa penderita ke instalasi gawat darurat (IGD) jika gejala-gejala tersebut muncul.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Sayuran untuk MPASI yang Tidak Picu Alergi