Sama seperti instrumen investasi lainnya, investasi crypto juga rawan kesalahan. Bagi investor pemula atau yang baru mau investasi, harus mengetahui kesalahan yang kerap bikin buntung saat investasi crypto.
Investasi crypto atau cryptocurrency kini tengah digandrungi banyak orang. Meski kelihatannya mudah, namun investasi crypto juga rawan kesalahan, yang bisa berakibat fatal pada aset investasi kita.
Terlebih lagi saking hype-nya, banyak orang asal ikut-ikutan investasi crypto, alias FOMO (Fear of Missing Out) saat berinvestasi. Hal ini jelas sangat berbahaya, dan bisa bikin kita buntung, alias merugi, lo!
Nah, berikut ini adalah beberapa kesalahan dalam investasi crypto yang bisa bikin buntung:
Cryptocurrency tidak berisiko?
Kesalahan yang umum terjadi pada investor pemula adalah beranggapan bahwa cryptocurrency adalah investasi yang tidak berisiko. Padahal, ada banyak risiko yang perlu diwaspadai ketika investasi cryptocurrency.
Salah satu risiko dari cryptocurrency adalah harga yang sangat fluktuatif. Sebagai investor kita harus memahami faktor penyebab harga naik-turun. Asumsinya, pemahaman tentang risiko cryptocurrency ini akan membantu kita bertransaksi dengan lebih aman.
Investasi di aplikasi abal-abal
Saat ini investasi semakin mudah karena adanya aplikasi investasi crypto. Tapi kita harus hati-hati dalam memilih platform yang tepat. Pastikan kalau platform yang kita gunakan sudah terdaftar secara resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Perhatikan juga perihal biaya transaksinya, ya. Apakah platform yang kita pakai menawarkan biaya transaksi tinggi; flat rate, atau tidak. Kalau biaya transaksi tinggi keuntungan yang kita dapatkan jadi lebih kecil, lo!
Jangan FOMO
Media sosial punya dampak besar terhadap pergerakan aset crypto. Dalam beberapa kasus, media sosial bisa menyebabkan investasi crypto harganya melonjak.
Biasanya, investor jangka panjang akan menjual asetnya untuk mendapatkan untung besar. Sementara orang yang baru memulai membeli dengan harga tinggi, lalu tiba-tiba anjlok, dan membuat rugi.
Karena itu jangan buru-buru memutuskan untuk investasi hanya berbekal unggahan-unggahan clickbait untuk menjadi jutawan, ya. Alih-alih FOMO, sebaiknya kita analisis dan kalkulasi terlebih dahulu sebelum membeli aset crypto.
Baca Juga: Cara Investasi Kripto untuk Pemula agar Cuan Maksimal!
Berinvestasi dengan emosi
Dalam investasi cryptocurrency beberapa orang masih menggunakan emosi saat membeli atau menjual aset. Misalnya karena sedang bersemangat seseorang membeli aset crypto dalam jumlah besar. Namun mendadak keesokan harinya nilainya ambles.
Bagi pemula situasi ini membuat mereka super panik. Alhasil menjual aset crypto yang dimiliki karena takut harganya semakin turun. Fenomena ini merupakan suatu kesalahan. Karena inti dari investasi atau trading crypto adalah mengendalikan emosi serta tetap tenang.
Baca Juga: Investasi Modal Kecil Tapi Untung Besar, Begini Caranya
Mengabaikan grafik
Salah satu kesalahan dalam investasi crypto adalah hanya berfokus memantau fluktuasi harga singkat dari pasar. Padahal aset crypto punya pergerakan yang sangat fluktuatif, dan bisa berubah drastis dalam hitungan detik.
Kalau kita hanya fokus memantau fluktuasi harga singkat, maka short buying dan short selling cenderung akan dipilih. Sebagai investor yang bijak, sebaiknya kita paham soal grafik harga hingga tren historis, serta aspek fundamental lainnya.
Sejarah mencatat, investor crypto yang berhasil adalah mereka yang bersedia menambah pengetahuannya tentang aset crypto. Jadi, jangan lupa untuk selalu belajar, ya!
Investasi di satu koin saja
Seperti kesalahan investasi crypto lainnya, berinvestasi pada satu jenis koin cryptocurrency bukanlah keputusan yang bijak, ya. Investasi hanya pada satu koin bisa merusak aset, serta tujuan investasi masa depan kita.
Cobalah untuk memecah investasi crypto pada beberapa jenis koin. Hal ini akan mengurangi risiko kerugian ketika harga salah satu koin mengalami penurunan.
Ceroboh soal keamanan data
Terakhir, kesalahan dalam investasi adalah ceroboh soal keamanan data. Karena berbasis online investasi juga rawan pembobolan data. Jadi kita harus mempertimbangkan untuk membeli hardware wallet sesuai jumlah yang kita investasikan.
Jangan lupa juga untuk mengaktifkan two factor authentication agar email, e-wallet dan website penyimpanan cryptocurrency semakin terlindungi.
Memahami kesalahan-kesalahan di atas dapat meminimalisir kerugian dari investasi crypto. Yuk, kita mulai investasi dengan bijak!
Baca Juga: 5 Aplikasi Investasi Emas Digital yang Aman, Terdaftar OJK