Bengkak pada kaki sering sekali dikaitkan dengan kaki keseleo. Padahal, tidak selamanya bengkak merupakan tanda keseleo dan asam urat, lo! Bisa jadi penyebab kaki bengkak adalah indikasi penyakit kronis seperti berikut.
Kaki bengkak kerap kali disepelekan karena dianggap wajar. Keseleo dan asam urat kerap dikaitkan sebagai penyebab kaki bengkak. Namun, di luar kedua faktor tersebut, ternyata penyebab kaki bengkak juga bisa karena penyakit berbahaya, lo!
Biasanya kaki bengkak yang disebabkan karena penyakit kronis ditandai dengan durasinya yang lama dan sering muncul. Kalau Mama Papa kerap mengalaminya, maka kondisi ini tidak boleh disepelekan, ya! Segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Nah, selain keseleo dan asam urat, berikut ini beberapa penyebab kaki bengkak karena penyakit yang jarang diketahui orang. Yuk, kita simak, Mama Papa!
Pembekuan darah
Penyebab kaki bengkak bisa dikarenakan pembekuan darah yang terjadi pada pembuluh darah di kaki. Karena hal ini bisa membuat darah terlambat untuk mengalir ke jantung. Akibatnya, kaki jadi membengkak. Kondisi ini cukup berbahaya, apalagi jika disertai dengan rasa nyeri, demam, dan perubahan warna kulit kaki.
Penyakit jantung
Penyebab kaki bengkak juga dapat disebabkan oleh penyakit jantung; seperti gagal jantung. Penyakit ini dapat membuat jantung tidak bisa memompa darah dengan baik. Akibatnya, darah di kaki yang seharusnya kembali ke jantung tidak bisa dipompa kembali.
Jika bengkak terus menerus terjadi; khususnya di malam hari, maka bisa jadi pertanda adanya gagal jantung sebelah kanan. Gagal jantung juga akan menyebaban pemumpukan garam dan cairan di tubuh; termasuk di kaki, sehingga menyebabkan bengkak.
Edema perifer
Kelainan ini terjadi karena cairan dalam darah keluar dari pembuluh kapiler, dan menumpuk di dalam jaringan. Edema perifer disebabkan oleh posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama, kelebihan berat badan, cuaca yang panas, hingga menstruasi pada perempuan.
Edema perifer sebenarnya bukanlah suatu penyakit berbahaya. Namun pada kasus tertentu kondisi ini bisa jadi penanda masalah serius, seperti gagal ginjal, penyakit hati, atau penanda kurangnya protein dalam tubuh.
Baca Juga: 7 Penyebab Tangan Kesemutan, Indikasi Penyakit Berbahaya
Kelainan ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Gangguan pada ginjal akan menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, sehinga memicu terjadinya kaki bengkak.
Selain pembengkakan, biasanya penyakit ginjal disertai dengan gejala lain. Misalnya, sering sesak napas, nafsu makan menurun, mudah lelah, dan jarang buang air kecil.
Sirosis hati
Sirosis adalah kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut. Ketika seseorang terkena sirosir hati, komposisi hatinya akan berubah, sehingga menyebabkan fungsinya tidak berjalan baik.
Salah satu gejala sirosis hati adalah berkumpulnya cairan pada rongga perut yang; asites. Lalu rembesan cairan tersebut akan menjalar ke bagian tubuh lainnya, seperti kaki sehingga menyebabkan pembengkakan.
Infeksi
Infeksi merupakan salah satu penyebab kaki bengkak yang cukup sering terjadi. Biasanya hal ini terjadi pada orang dengan neuropati diabetes, di mana saraf-sarafnya (terutama yang di kaki) mengalami gangguan.
Meski bengkak, seseorang dengan neuropati diabetes tidak akan merasakan apapun pada kakinya. Sebab, penderita mengalami kehilangan kepekaan terhadap sensasi rasa, sehingga menyebabkan infeksi kaki lebih mungkin terjadi.
Efek samping obat
Konsumsi obat juga bisa menjadi penyebab kaki bengkak, lo! Hal ini karena efek samping beberapa obat akan menyebabkan penumpukan cairan, utamanya di tubuh bagian bawah; kaki. Namun perlu dipahami jika tidak semua obat punya efek sperti ini.
Beberapa obat yang memiliki efek samping kaki bengkak antara lain: obat diabetes, NSAID, obat antidepresan, obat tekanan darah, serta obat yang mengandung hormon; termasuk alat kontrasepsi.
Apabila kaki bengkak terus berlangsung, bahkan disertai gejala lain, Mama Papa sebaiknya segera melakukan pengobatan medis, ya!