Anak dengan ADHD membutuhkan terapi khusus untuk mengendalikan gejalanya. Semakin cepat Mama Papa menyadari ciri ADHD pada anak, maka akan semakin cepat pula terapi yang bisa kita upayakan untuk anak.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan saraf yang biasanya terjadi pada anak-anak. Masalah ini cukup memengaruhi perilaku seseorang anak. Bahkan, ciri ADHD pada anak sudah mulai bisa terlihat saat anak masih bayi, lo!
Sama seperti masalah psikis lainnya, ADHD tidak bisa sembuh. Tapi tenang, gangguan ADHD bisa dikendalikan melalui terapi psikologis bersama dengan ahli. Peran orangtua dan guru juga penting untuk membantu anak mengendalikan ciri ADHD yang dimilikinya.
Semakin cepat ADHD disadari, maka akan semakin cepat pula gangguan ini dapat dikendalikan. Yuk, kita kenali ciri ADHD pada anak di bawah ini:
Sulit fokus
Anak ADHD sangat sulit untuk memusatkan perhatian dan berkonsentrasi pada suatu hal. Mereka umumnya tidak mendengarkan instruksi dengan baik, melewatkan detail penting yang disampaikan orang lain, atau tidak menyelesaikan apa yang dikerjakannya.
Ciri ADHD pada anak ini biasanya disertai dengan sulitnya si kecil untuk fokus karena cenderung bergerak aktif. Namun masalah konsentrasi ini tidak akan terjadi pada apa yang dia sukai. Sebab, anak ADHD cenderung hiperfokus pada hal dianggapnya menarik.
Hiperaktif
Ciri ADHD pada anak ini sangat mudah dikenali. Biasanya anak dengan ADHD adalah tipe anak yang hiperaktif, mudah gelisah, dan mudah bosan pada sesuatu. Mereka sangat sulit untuk diajak duduk dengan tenang.
Perilaku hiperaktif lain yang kerap ditunjukan anak ADHD adalah memanjat, melompat, berlari, dan berteriak. Tapi tenang, sebenarnya anak ADHD melakukan hal tersebut karena tidak bisa mengendalikan dirinya. Mereka tidak bermaksud untuk mengganggu kenyamanan orang di sekitarnya, kok.
Impulsif
Sejak bayi ciri ADHD satu ini sudah bisa terlihat. Mereka cenderung bertindak impulsif, biasanya ditandai dengan bergerak cepat sebelum berpikir. Mereka sering melakukan sesuatu tanpa berpikir hal tersebut baik atau tidak.
Gejala impulsif menyebabkan anak ADHD lebih sering menyela, mendorong, dan tidak bisa diminta untuk menunggu. Mereka rentan mengalami ledakan emosi yang ditunjukan dengan kemarahan atau tantrum.
Baca Juga: 7 Kelebihan Anak ADHD, Lebih Fokus dan Lebih Kreatif!
Banyak bicara
Selanjutnya, Ciri ADHD yang umum adalah anak susah untuk berhenti bicara. Mereka sering dianggap cerewet, banyak berbicara, dan cenderung tidak mau mendengarkan orang lain.
Kemampuannya untuk terus berbicara ini memang tampak mengganggu dan sulit dikendalikan. Namun sebenarnya dengan terapi yang tepat, hal ini bisa dikendalikan oleh si kecil.
Kerap gelisah
Mama Papa, ciri ADHD pada anak bisa dilihat sejak masih bayi, lo. Karena ADHD menyebabkan gangguan pada otak, maka mereka akan tampak sulit untuk tenang. Biasanya anak jadi sering bergerak-gerak tanpa tujuan yang jelas.
Misalnya, saat bermain mereka mudah sekali berganti mainan, padahal ia baru saja mengganti mainan beberapa saat sebelumnya. Mereka juga lebih sering menyentuh benda-benda di sekitarnya tanpa tujuan yang jelas.
Mama Papa, meski si kecil memiliki ciri ADHD di atas, namun jangan buru-buru menyimpulkannya, ya. Karena gejala ADHD butuh diagnosis dari psikiater atau psikolog, ya!
Jadi, hal pertama yang harus kita lakukan saat anak menunjukkan ciri di atas adalah mengajaknya berkonsultasi dengan ahli, ya.
Baca Juga: 5 Gangguan Kognitif pada Anak, Orangtua Harus Waspada