Penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia. Sebagai bentuk antisipasi, sudah sepatutnya kita mewaspadai penyakit ini dengan mengenai gejala-gejala jantung koroner yang umum terjadi, tapi berbahaya.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia. Melihat data tersebut tentu membuat kita waspada akan gejala jantung koroner sebagai sarana antisipasi.
Jantung koroner sendiri merupakan penyakit akibat penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah arteri koroner. Pembuluh darah arteri koroner sendiri adalah pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah pembawa sari makanan dan oksigen ke jantung.
Saat pembuluh tersumbat, aliran darah ke otot jantung jadi tidak lancar. Jika dibiarkan tanpa penanganan, masalah ini bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
Nah, untuk mencegah dampak parah tersebut, sudah seharusnya kita tahu gejala-gejala jantung koroner sedini mungkin, agar dapat penanganan yang tepat.
Sesak napas
Jika jantung tidak dapat memompa darah dengan maksimal, efeknya kebutuhan tubuh akan oksigen dan nutrisi tidak terpenuhi. Akibatnya, kinerja organ lain pun terganggu.
Paru-paru merupakan salah satu organ vital yang terdampak akibat masalah ini. Jika paru-paru tidak mendapatkan oksigen dengan baik dan nutrisi yang cukup, efeknya akan terjadi sesak napas ekstrem.
Mual dan muntah
Gejala ini memang terkesan sangat umum, dan sering dianggap penyakit yang tidak serius. Biasanya gejala ini sering dikaitkan dengan masuk angin. Meski begitu, sebenarnya mual dan muntah bisa menjadi salah satu gejala jantung koroner tahap awal, lo!
Gejala mual dan muntah merupakan respons tubuh akibat tidak tersuplainya darah dan oksigen secara maksimal dari dan ke jantung. Biasanya mual dan muntah akibat jantung koroner disertai keringat dingin, mudah lelah, hingga nyeri dada.
Keringat dingin
Mama Papa, keringat dingin tanpa sebab, apalagi yang hanya terjadi di bagian tubuh kiri patut diwaspadai, lo! Karena keringat dingin bisa menjadi salah satu gejala jantung koroner yang khas. Tanda ini kerap muncul di awal penyakit jantung koroner.
Keringat dingin merupakan respons tubuh yang menandakan tidak cukupnya oksigen di jantung. Dalam bahasa medis, kondisi ini sering disebut dengan iskemia. Tidak jarang keringat dingin diikuti dengan gejala lain, seperti mual dan muntah.
Baca Juga: Sering Keringat Dingin? Waspadai 7 Penyakit Berikut Ini
Mudah lelah
Tidak tercukupinya suplai oksigen ke seluruh tubuh membuat kerja organ-organ vital menjadi lebih keras. Kondisi ini akan membuat penderita jantung koroner sering merasa lelah padahal tidak melakukan aktivitas berat.
Rasa lelah yang dialami penderita jantung koroner biasanya sangat sering terjadi hingga mengganggu aktivitas.
Nyeri dada
Gejala jantung koroner satu ini umumnya akan dirasakan pada kondisi yang sudah akut. Penderitanya akan merasakan nyeri dada seperti tekanan kuat, seolah-olah ada seseorang yang berdiri di atas dadanya.
Rasa nyeri di area dada ini dalam bahasa medis disebut dengan angina. Kondisi ini biasa terjadi pada dada bagian tengah atau kiri. Angina akan kambuh jika penderitanya melakukan aktivitas fisik berat atau mengalami stres emosional.
Sebenarnya rasa sakit ini bisa hilang beberapa menit setelah menghentikan aktivitas atau tidak lagi stres. Tapi pada beberapa orang gejala jantung koroner ini juga menjalar ke area leher, lengan, dan punggung.
Jadi, kalau Mama Papa mengalami beberapa gejala jantung koroner seperti di atas, sebaiknya berkonsultasi ke dokter, ya. Untuk memastikan diagnosis penyakit jantung koroner kita membutuhkan pemeriksaan elektrokardiogram.
Jangan menunda-nunda untuk melakukan check up medis, karena penyakit jantung koroner yang sudah kronis bisa menyebabkan serangan jantung yang berakibat pada kematian.
Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Jantung Berbahaya yang Patut Diwaspadai