Program Bayi Tabung: Prosedur dan Penentu KeberhasilanProgram Bayi Tabung: Prosedur dan Penentu KeberhasilanProgram Bayi Tabung: Prosedur dan Penentu KeberhasilanProgram Bayi Tabung: Prosedur dan Penentu Keberhasilan
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Program Bayi Tabung: Prosedur dan Penentu Keberhasilan

November 15, 2021
Program bayi tabung

Program Bayi Tabung | Foto: Envato

Program bayi tabung menjadi cara alternatif yang bisa dipilih bagi pasangan yang mengalami kendala dalam memiliki anak. Sebelum memulai, pahami prosedur bayi tabung beserta faktor penentu keberhasilannya dulu, yuk!

Memiliki buah hati adalah impian setiap pasangan suami istri. Sayangnya, tidak semua pasangan dapat memiliki anak dengan mudah. Oleh karena itu, program bayi tabung menjadi jalan terbaik bagi pasangan yang kesulitan memiliki anak untuk membantu proses kehamilan.

Program bayi tabung atau dikenal dengan in vitro fertilization (IVF) adalah proses pembuahan dengan mempertemukan sel telur dan sperma di luar tubuh, yaitu di dalam tabung. Setelah sel telur berhasil dibuahi, nantinya bakal janin yang terbentuk akan ditanam di rahim untuk mendapatkan kehamilan.

Hanya saja, program bayi tabung memiliki proses yang cukup panjang. Maka dari itu, sebelum mengambil pilihan, alangkah lebih baik jika Mama Papa mengenali tahapan serta faktor penentu keberhasilan program bayi tabung sebagai berikut:

1. Melakukan tes kesehatan

Sebelum memulai program bayi tabung, ada beberapa tes yang harus dilakukan. Misalnya ovarian reserve testing, yang bertujuan untuk mengetahui jumlah dan kualitas sel telur. 

Kemudian, ada juga pemeriksaan penyakit infeksi menular, pemeriksaan dinding rahim, percobaan pemindahan embrio tiruan, hingga melakukan tes sperma.

Baca Juga: Begini Cara Hamil Bayi Kembar, Peluangnya Sangat Tinggi

2. Induksi ovulasi

Mengutip dari Alodokter, induksi ovulasi atau pemberian hormon sintetis dan obat-obatan adalah tahapan pertama dalam program bayi tabung. Tahapan ini terdiri dari Follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), atau kombinasi untuk merangsang ovarium.

Lalu, 8-14 hari setelah merangsang ovarium, dilanjutkan dengan human chorionic gonadotropin (hCG), untuk membantu proses pematangan sel telur apabila sudah siap diambil.

Kita juga akan diberi obat penekan ovulasi prematur untuk mencegah sel telur lepas lebih cepat. Serta suplemen hormon progesterone pada hari pengambilan sel telur untuk mempersiapkan dinding rahim.

3. Pengambilan telur

Setelah melalui induksi ovulasi, tahapan program bayi tabung berikutnya adalah pengambilan telur. Proses pengambilan telur dilakukan 34-36 jam setelah suntikan hCG terakhir. Tidak perlu khawatir, karena kita akan dianestesi agar tidak kesakitan saat proses pengambilan telur.

Nantinya, telur yang sudah matang akan disimpan di inkubasi yang berisi cairan khusus untuk dibuahi sperma. Biasanya, setelah proses pengambilan telur kita diminta istirahat selama beberapa jam.

4. Pengambilan sperma

Tahapan program bayi tabung berikutnya adalah pengambilan sperma untuk membuahi sel telur. Umumnya, sprema yang dihasilkan dengan proses mastrubasi, atau dengan metode medis lainnya.

5. Pembuahan telur

Jika sudah siap, tahapan program bayi tabung selanjutnya adalah pembuahan telur. Nantinya, telur yang diambil akan dipilih yang terbaik. Begitupun dengan sperma, yaitu dipisahkan dari hal-hal lainnya agar mendapatkan bibit yang paling bagus.

Pertemuan antara sel telur dan sperma akan di tempatkan dalam wadah khusus, dan diinkubasi selama 12-24 jam. Harapannya, tahapan ini berhasil menjadi proses pembuahan antara sperma dan sel telur.

6. Memindah embrio ke rahim

Jika sel telur berhasil dibuahi, telur akan disimpan di tempat khusus selama 3-5 hari sebelum akhirnya dipindahkan ke dalam rahim. Biasanya, dokter akan melakukan beberapa tes guna mengetahui ada tidaknya kelainan kromosom atau penyakit menular tertentu.

Jika dirasa aman, maka dilakukan proses transfer embrio. Sebelum dimulai, kita akan diberi obat bius ringan untuk meredakan rasa nyeri. Selanjutnya, dokter akan memasukan selang atau kateter ke dalam rahim melalui vagina. Dari situlah kemudian beberapa embrio akan disuntikkan ke dalam rahim.

Nah, nantinya program ini akan dinyatakan berhasil jika embrio tertanam di dinding rahim selama 6-10 hari setelah embrio ditransfer.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Metode Bayi Tabung 

Faktor Penentu Kesuksesan Program Bayi Tabung

Bayi tabung menjadi pilihan yang cukup efektif bagi Mama Papa untuk mendapatkan keturunan. Namun, sebenarnya ada beberapa faktor penentu kesuksesan bayi tabung yang perlu diperhatikan, yaitu:

Faktor usia

Usia menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan menjalankan program bayi tabung. Mengutip dari Halodoc, berikut peluang keberhasilan bayi tabung berdasarkan usia:

  • Tingkat keberhasilan bayi tabung wanita di bawah 35 tahun adalah 41%-43%.
  • Kemudian, tingkat keberhasilan bayi tabung wanita usia 35-37 tahun adalah 33%-36%.
  • Lalu, tingkat keberhasilan bayi tabung wanita usia 38-40 tahun adalah 23%-27%.
  • Sedangkan, tingkat keberhasilan bayi tabung wanita usia di atas 40 tahun adalah 13%-18%.
Menanam embrio lebih dari satu

Menurut peneliti dari Medical Research Council di Bristol dan University of Glasgow, yang dikutip dari Hellosehat menyebutkan, menanam dua embrio lebih baik dibandingkan satu embrio. 

Menerapkan gaya hidup sehat

Mama Papa juga harus menerapkan gaya hidup sehat untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam bayi tabung. Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, ya!

Selalu rutin olahraga untuk menjaga berat badan tetap ideal. Jangan lupa mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta minum vitamin dan suplemen. Bahkan, disarankan menghindari stres dan menjaga tubuh agar tidak terlalu lelah, ya, Mama!

Itulah penjelasan singkat mengenai prosedur program bayi tabung dan faktor penentu keberhasilannya. Untuk penjelasan lebih lanjut, Mama Papa bisa mengonsultasikan pada dokter agar mendapatkan jalan yang terbaik.

Semoga berhasil!

Baca Juga: 7 Cara Cepat Hamil, Cocok untuk Pengantin Baru

Share
0
Nadia
Nadia

Related posts

BAB bayi berwarna hijau

Penyebab BAB Bayi Berwarna Hijau | Foto: Freepik

January 24, 2024

BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya


Read more
Kesehatan mental anak

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak | Foto: Freepik

January 23, 2024

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!


Read more
Berat Badan Turun Drastis

Penyebab Berat Badan Turun Drastis | Foto: Envato

January 22, 2024

Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid