Saat anak remaja kita mengaku punya pacar, tentu kita sebagai orangtua akan panik dan was-was. Jangan langsung marah, melarang, atau menyalahkan anak, ya! Agar tidak salah langkah, begini cara bijak menghadapi anak remaja pacaran.
Meskipun sudah memasuki usia remaja, namun mendengar kabar bahwa anak pacaran tetap bikin panik, was-was, dan tidak percaya, ya, Mama Papa? Sebenarnya, kita tidak perlu panik saat mengetahui anak pacaran. Pasalnya, mengetahui anak tertarik dengan lawan jenis; terutama di usia remaja, adalah hal wajar.
Bahkan, mengutip dari Hellosehat, menurut American Academy of Pediatrics, umumnya anak perempuan mulai tertarik dengan lawan jenis saat memasuki usia 12 tahun. Sedangkan, anak laki-laki mulai tertarik lawan jenis di usia 13 tahun.
Namun, namanya juga orangtua, ada banyak sekali pertanyaan yang terlintas di benak kita saat mengetahui anak pacaran. Mulai dari: apa yang harus aku lakukan? Apakah si kecil baik-baik saja? Batasan apa yang perlu diberikan pada anak? dan masih banyak pertanyaan lainnya.
Jangan panik, berikut cara bijak menghadapi anak remaja yang pacaran. Yuk, kita terapkan, Mama Papa!
Tetap tenang
Mengetahui anak pacaran memang sangat mengejutkan, namun bukan berarti Mama Papa boleh langsung marah dan melarang anak, lo! Usahakan untuk tetap tenang dan jangan panik. Dengan begitu, anak dapat lebih terbuka dan cerita dengan nyaman kepada Mama Papa.
Baca Juga: 3 Tipe Pola Asuh Anak yang Baik bagi Tumbuh Kembang Anak
Ajak anak ngobrol bersama
Saat emosi sudah lebih tenang, coba ajak anak ngobrol. Ingat, komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan, termasuk juga dalam keluarga agar tidak terjadi miss komunikasi.
Mama Papa bisa mulai bertanya apa yang dimaksud pacaran, sejak kapan menjalin hubungan, dan dengan siapa. Dari hal sederhana inilah nantinya kita bisa membuka obrolan baru yang berhubungan tentang “pacaran” dan “menjalin hubungan dengan orang lain”.
Pacaran yang sehat
Sembari mengobrol, kita juga bisa sekaligus menjelaskan tentang “pacaran sehat”, atau hubungan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Jelaskan pada anak, bahwa ada beberapa aturan dalam menjalani pacaran yang sehat.
Di antaranya saling menghormati, menghargai, jujur satu sama lain, komunikasi, saling mengerti, hingga percaya. Bahkan, kita juga harus bisa menjelaskan pada anak pasangan yang baik akan menerima apa adanya, mendukung, serta tidak mengekang.
Baca Juga: 7 Dampak Orangtua Terlalu Sering Melarang Anak
Beri batasan pada anak
Cara bijak menghadapi anak pacaran berikutnya adalah memberikan batasan yang jelas. Mama Papa tidak perlu ragu, faktanya memang tugas kita adalah memberi batasan demi kebaikan anak.
Tidak perlu berlebihan. Kita bisa mulai dengan memberikan aturan untuk tidak pulang larut malam, beri batasan jam malam, mengenali siapa saja yang pergi dengan anak, dan berbagai batasan lainnya.
Hanya saja, dalam membuat aturan dan batasan tersebut kita perlu mendiskusikannya dengan anak. Sehingga, kita bisa saling bertukar pikiran, dan anak pun merasa bebas memberikan pendapatnya.
Buat kesepakatan dengan anak
Sebagai orangtua, terkadang kita takut jika pacaran akan memberikan pengaruh buruk. Seperti nilai akademis turun, anak tidak nafsu makan, menjadi malas belajar atau sekolah, dan masih banyak lainnya.
Maka, cara bijak menghadapi anak pacaran yang bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan bersama. Contohnya, mereka boleh menjalin hubungan. Asalkan, pacaran tidak mengganggu kegiatan sekolah, tidak bolos les, tetap senang dan melakukan hobi seperti biasanya, serta berbagai kesepakatan lainnya.
Membuat kesepakatan dengan anak bukan berarti kita tidak percaya pada anak, ya! Namun, cara ini justru sebagai bentuk kepercayaan namun tetap mengontrol anak agar di jalur yang benar.
Kenali pacar anak
Meskipun awalnya berat, namun kita perlu mengenali siapa pacar anak untuk mengenal sikap dan sifatnya. Selain itu, kita juga bisa memantau bagaimana hubungan anak dan pacarnya. Sehingga, apabila sudah mulai keluar jalur, kita bisa memberikan peringatan sebelum terlambat.
Bahkan, tidak ada salahnya kita mengenal orangtua pacar anak, lo! Bukan hal yang aneh atau berlebihan, justru ini menjadi langkah awal yang tepat agar kita dan keluarga pacar anak bisa saling berdiskusi dan menciptakan hubungan pacaran yang sehat.
Risiko seks bebas
Tak kalah penting, sebagai orangtua kita juga harus mengingatkan anak remaja tentang bahaya seks di luar nikah. Ingatkan anak, cinta tidak pernah perlu dibuktikan dengan hubungan intim. Minta anak untuk berhati-hati dalam menjalin hubungan, jangan kelewat batas.
Selain merugikan diri sendiri, hubungan intim di usia masih remaja memiliki risiko yang tinggi. Salah satunya tertular penyakit kelamin. Risiko lainnya bisa Mama Papa baca di sini.
Nah, itulah beberapa cara bijak menghadapi anak pacaran yang bisa Mama Papa lakukan. Semoga artikel ini membantu!
Baca Juga: 8 Ciri Pubertas Anak Perempuan, Perubahan Fisik hingga Emosional