Bingung menghadapi anak yang masih sulit berbagi dengan temannya di sekolah atau bahkan saudaranya sendiri? Jangan dimarahi, Mama Papa! Begini cara mengajarkan anak supaya mau berbagi dengan teman-temannya.
Memasuki usia balita, biasanya anak masih sulit berbagi dan cenderung pelit. Tidak hanya dengan teman-temannya, namun anak juga sulit berbagi dengan saudaranya di rumah. Apakah si kecil juga sedang memasuki masa sulit berbagi seperti ini, Mama Papa?
Sebenarnya, kita tidak perlu khawatir. Dijelaskan dari laman Klikdokter, anak sulit berbagi adalah hal wajar, karena mereka masih dalam tahapan mengembangkan konsep ego dalam diri mereka. Selain itu, balita usia 2-3 tahun juga masih belum paham makna “berbagi” dengan orang lain.
Meskipun begitu, bukan berarti kita boleh cuek, ya! Kita tetap harus mengajarkan anak berbagi sejak dini. Sebab, keterampilan berbagi akan menjadi bekal kemampuan si kecil bersosialisasi dengan saudara, teman, atau orang lain di masa depan.
Lantas, bagaimana caranya? Berikut 6 cara mengajarkan anak berbagi dengan orang lain yang bisa Mama Papa terapkan pada si kecil:
Jelaskan anak arti berbagi
Di usianya saat ini, tidak sedikit anak yang menganggap berbagi adalah memberikan apa yang dimiliki kepada orang lain. Supaya si kecil tidak salah tangkap, kita perlu memberikan penjelasan singkat tentang: apa itu berbagi?
Gunakan kalimat yang ringan dan sederhana agar anak mudah paham. Misalnya, kita bisa memberi tahu bahwa berbagi bisa diartikan sebagai meminjamkan benda atau mainan mereka dengan orang lain. Sehingga, benda tersebut akan kembali lagi kepadanya.
Saling bertukar mainan
Setelah memberikan penjelasan, cara mengajarkan anak berbagi berikutnya adalah praktik. Sederhana, Mama Papa bisa mulai mengajak si kecil saling bertukar mainan dengan teman atau saudaranya
Hindari sengaja memaksa dan merebut mainan anak. Agar tidak merusak mood anak, Mama Papa bisa coba gunakan kalimat: “Yuk, gantian mainannya, kak. Pasti seru, deh, kakak bisa mencoba mainan baru ini, lo!”.
Baca juga: Hadapi dengan Tenang, Begini Cara Mengatasi Anak Egois
Menggunakan batasan waktu
Terkadang, anak merasa ragu meminjamkan mainannya dengan orang lain. Maka, cara mengajarkan berbagi pada si kecil yang bisa Mama Papa lakukan adalah menggunakan pembatas waktu.
Misalnya, memberi tahu si kecil mainannya akan dipinjam saudara atau temannya selama 5 menit. Nah, setelah 5 menit berlalu, kita harus segera mengembalikan mainan anak agar mereka tidak merasa dibohongi atau dirugikan.
Mengajak anak bermain di luar
Mengajak si kecil bermain di luar ruang juga bisa menjadi metode belajar berbagi yang menyenangkan. Sempatkan waktu mengajak anak ke taman bermain di sore hari untuk menikmati setiap permainan bersama dengan anak-anak lainnya.
Taman bermain adalah tempat umum, secara tidak langsung si kecil akan belajar saling berbagi setiap permainan dengan teman-temannya. Bahkan, bermain di luar juga bisa mengajarkan anak untuk antre dan bersabar, lo!
Baca Juga: Tidak Hanya Seru, Ini 4 Manfaat Bermain Slime pada Anak
Beri contoh yang baik
Seperti yang Mama Papa tahu, usia balita adalah momen di mana anak sedang pintar-pintarnya meniru orang lain. Artinya, kita harus selalu memberi contoh yang baik, salah satunya dengan mencontohkan untuk saling berbagi.
Misal, Mama Papa memiliki permen dan cokelat. Kemudian, tanyakan si kecil: “apakah kakak mau permen? Ini Mama beri satu untuk kakak, ya”.
Dengan cara sederhana seperti itu, akan memberi gambaran pada mereka bahwa berbagi adalah hal yang mudah dan menyenangkan.
Jangan memaksa anak
Lantas, bagaimana jika si kecil menolak berbagi? Ingat, jangan pernah memaksa mereka untuk berbagi dengan orang lain. Memaksa anak justru akan berakhir merusak mood bermain, dan membuat mereka lebih sulit memahami arti “berbagi”.
Alih-alih memaksanya, coba hargai keputusan si kecil. Kemudian, coba lagi di lain waktu saat mereka mulai bermain. Tetap sabar dan bicara dengan lembut adalah kunci mengajarkan anak berbagi yang tidak boleh dilupakan, ya, Mama Papa!
Nah, itulah beberapa cara mengajarkan anak berbagi yang bisa Mama Papa terapkan di rumah. Selamat mencoba dan semoga berhasil!
Baca Juga: 8 Ciri Anak Tumbuh Bahagia yang Harus Orangtua Kenali