Agar cita rasa masakan bisa semakin lezat kita bisa berinovasi dengan mencampurkan bumbu makanan hasil fermentasi, lo! Menariknya, bumbu dan makanan-makanan ini termasuk khas dari beberapa daerah di Indonesia. Apa sajakah itu?
Membicarakan mengenai bumbu masakan khas Indonesia memang tidak ada habisnya. Beberapa bumbu masakan juga memiliki rasa yang autentik khas Tanah Air. Bahkan ada bumbu masak yang terbuat dari makanan fermentasi. Menariknya, bumbu makanan fermentasi ini telah dikenal sejak zaman nenek moyang kita, lo!
Makanan fermentasi memiliki cita rasa yang unik, ditambah lagi makanan ini mengandung bakteri baik yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Mengutip dari Kompas.com, makanan fermentasi seringkali lebih bergizi dibandingkan yang tidak difermentasi, lo!
Nah, untuk memperkaya cita rasa masakan yang Mama buat, coba tambahkan beberapa bumbu makanan fermentasi khas Indonesia berikut ini, yuk!
1. Tauco
Makanan fermentasi yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan yang pertama berasal dari kedelai kuning yang direbus. Kedelai tersebut kemudian dihaluskan dan diaduk dengan sedikit tambahan tepung terigu. Campuran ini kemudian didiamkan selama beberapa waktu hingga tumbuh jamur. Jadilah bumbu masak yang kita kenal dengan nama tauco.
Selain dibuat sebagai bumbu masakan, makanan fermentasi ini juga bisa disantap langsung bersama nasi hangat. Rasa dan aromanya yang menyengat membuat tauco punya banyak penggemar.
Di Indonesia, tauco bisa ditemukan di berbagai wilayah, mulai dari Jawa, Kalimatan, bahkan Sulawesi. Setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri dalam olahan tauconya.
2. Oncom
Bumbu fermentasi satu ini berasal dari Jawa Barat. Saat ini ada dua jenis oncom yang bisa kita temukan di pasaran, yakni oncom merah dan oncom hitam. Sstt, bagi yang belum tahu, oncom terbuat dari limbah makanan, lo!
Oncom dibuat dari bungkil tahu (ampas tahu), kacang tanah, ampas singkong, dan ampas kelapa yang difermentasi. Punya cita rasa dan aroma yang khas biasanya oncom dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Beberapa masakan yang berbahan oncom antara lain: comro, sambal oncom kemangi, nasi tutug oncom, dan tumis oncom leunca.
3. Terasi
Mama pasti tidak asing dengan bumbu fermentasi satu ini. Di Indonesia ada banyak daerah yang menjadi menghasilkan terasi khas, seperti Medan, Bangka, Lombok, dan pastinya Cirebon.
Terasi dibuat dari fermentasi udang kecil (rebon), dan ikan-ikan laut kecil lainnya. Aroma dan rasa yang kuat dari terasi biasanya dijadikan sebagai penyedap untuk berbagai sambal, tumis, hingga nasi goreng.
Terasi merupakan salah satu hasil fermentasi yang punya masa simpan lama, yakni hingga berbulan-bulan. Namun jika penyimpanannya salah terasi juga bisa berjamur, lo!
4. Kecap
Kecap merupakan bumbu penting di sebagian besar masakan khas Indonesia. Meski awalnya bukan asli Indonesia, namun kecap yang kita kenal saat ini telah melalui proses inovasi dan disesuaikan dengan lidah Nusantara, lo!
Hampir serupa dengan tauco, kecap menjadi makanan fermentasi dari kedelai, namun jenis kedelai hitam. Untuk membuat kecap manis ada dua tahap fermentasi yang dilakukan, yaitu fermentasi bahan baku, dan fermentasi larutan garam.
Baca Juga: Sejarah Kecap Manis Nusantara
5. Dadiah
Bagi orang Minang, dadiah adalah yoghurt lokal yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Dadiah sendiri merupakan makanan fermentasi alami yang berasal dari susu kerbau. Biasanya proses fermentasi dadiah tradisional dilakukan dalam batang bambu.
Untuk membuat dadiah butuh waktu fermentasi hingga dua hari. Meski prosesnya jauh dari teknologi modern, namun dadiah aman dikonsumsi dan tidak pernah menyebabkan keracunan.
Biasanya dadiah dikonsumsi bersama ampiang: makanan khas Minang yang berupa beras ketan ditumbuk pipih.
Baca Juga: 7 Bumbu Dapur Khas Indonesia dengan Rasa yang Autentik
6. Tempoyak
Makanan fermentasi satu ini sangat unik, karena terbuat dari buah durian. Tempoyak adalah makanan fermentasi khas Sumatera dan Kalimantan. Pembuatan tempoyak dilakukan dengan memeram durian dalam wadah tertutup, dan dicampur dengan garam.
Biasanya pembuatan tempoyak membutuhkan waktu kurang lebih 7 hari. Selain bumbu masakan, tempoyak biasa dinikmati sebagai pendamping nasi, atau dijadikan sambal tempoyak yang khas.
7. Kecalo
Masih asing dengan makanan satu ini? Kecalo adalah makanan fermentasi khas Bangka Belitung. Makanan yang sekaligus menjadi bumbu khas ini dibuat dengan bahan dasar udang calo; udang rebon.
Cara membuat kecalo: udang rebon difermentasikan menggunakan gula dan garam, lalu disimpan dalam wadah tertutup. Biasanya kecalo dibuat sebagai sambal cocolan untuk ikan bakar khas Bangka.
Ternyata ada banyak makanan fermentasi khas Indonesia yang bisa dijadikan bumbu, ya, Mama? Dari 7 bumbu di atas mana yang pernah Mama olah?