Mama, biasanya di rumah lebih sering mencuci baju dengan air hangat atau air dingin? Jika Mama termasuk sering mencuci baju dengan air hangat, ada beberapa hal yang harus diketahui terlebih dulu. Sebab, salah-salah baju bisa rusak dan pudar, lo!
Banyak dari Mama pasti sering mencuci baju dengan air dingin. Ya, karena cara ini cenderung praktis, tanpa kita harus menghangatkan air terlebih dulu. Tapi ternyata, ada sebagaian Mama lebih memilih mencuci baju dengan air hangat, lo! Konon, mencuci baju dengan air hangat punya banyak keunggulan dibandingkan mencuci pakai air dingin.
Lantas, benarkah hal tersebut? Sebenarnya ada beberapa pertimbangan yang bisa Mama jadikan acuan sebelum memutuskan mencuci baju dengan air hangat.
Yap, sebab ada kelebihan dan kekurangan mencuci baju dengan air hangat. Apa saja itu?
KELEBIHAN MENCUCI DENGAN AIR HANGAT
1. Menghilangkan kuman
Setelah digunakan seharian baju, kaos kaki, celana, dan pakaian lain sangat rawan menjadi sarang kuman dan bakteri.
Cuci baju dengan air hangat atau panas dapat membantu membunuh kuman dan bakteri tersebut. pakaian Mama Papa pun jadi lebih steril dibandingkan dicuci dengan air dingin. Pada saat pandemi seperti ini proses mencuci dengan air hangat tentu lebih recommended, kan?
2. Menghilangkan noda membandel
Manfaat cuci baju dengan air hangat satu ini tentu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Dibandingkan air dingin, air hangat memang lebih efektif untuk menghilangkan noda. Bahkan, air hangat diklaim lebih mudah melarutkan noda membandel, seperti minyak dan oli.
Untuk mendapatkan kelebihan satu ini Mama tidak cukup dengan hanya menguceknya saja. Namun rendam juga pakaian dengan air hangat yang telah dicampurkan deterjen, lalu diamkan selama 2 jam.
3. Mudah melarutkan deterjen
Deterjen bubuk lebih mudah larut jika dicampur dengan air hangat. Mudahnya pelarutan deterjen ini membuat penggunaan deterjen jadi lebih hemat. Jadi tidak hanya berefek pada pakaian, mencuci baju menggunakan air hangat juga bisa menghemat pengeluaran.
KEKURANGAN MENCUCI PAKAI AIR HANGAT
1. Merusak serat kain
Sebelum mencuci baju menggunakan air panas usahakan mengecek label perawatan pada baju, ya. Pasalnya, ada beberapa pakaian yang tidak tahan dicuci menggunakan air panas. Jika dicuci dengan air panas, akibatnya serat pakaian jadi lebih cepat rusak.
2. Warna cepat pudar
Selain merusak serat kain, mencuci menggunakan air hangat juga membuat warna pakaian lebih cepat pudar. Dalam beberapa kasus, mencuci baju pakai air hangat dapat bisa memicu penyusutan ukuran, lo!
Untuk menghindari warna pakaian memudar, Mama bisa mencuci dengan suhu di bawah 54 derajat Celcius. Jangan lupa menggunakan deterjen atau pewangi pakaian khusus untuk menjaga kualitas warna, ya!
Baca Juga: Panduan Cara Cuci Tangan Pakai Sabun yang Benar
3. Kurang praktis
Kekurangan mencuci menggunakan air hangat pastinya kurang praktis. Apalagi jika Mama Papa tidak memiliki water heater di rumah, jadi mau tidak mau kita harus merebus air terlebih dahulu.
Hal ini tentu menghabiskan banyak waktu dan biaya. Apalagi jika kita mencuci dengan jumlah yang banyak. Sangat boros, kan?
Baca Juga: 5 Cara Mencuci Helm Sendiri di Rumah, Harum Anti-Apek
LEBIH BAIK MANA?
Setelah melihat kelebihan dan kekurangan di atas, pastinya Mama akan bertanya: ‘”lebih baik mana, ya, cuci baju pakai air hangat atau air dingin?”.
Sebenarnya jawaban untuk pertanyaan ini adalah relatif, dan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jika Mama pengin mencuci pakaian yang ada noda membandel, maka air hangat lebih disarankan.
Sementara jika pakaian dalam kondisi baik-baik saja, lebih baik mencucinya dengan air dingin atau suhu normal. Sedangkan untuk kepentingan medis atau kesehatan, mencuci menggunakan air hangat patut dicoba.
So, semua tergantung kebutuhan Mama Papa, ya!