Merawat anggrek tidak hanya sekadar rutin menyiram dan memberi pupuk saja. Namun, kita juga perlu memantau kesehatan anggrek agar tidak terserang penyakit. Sebab, ada beberapa penyakit yang sering menyerang anggrek, dan dapat menyebabkan kematian pada tanaman kita.
Supaya tumbuh subur dan berbunga indah, kita harus rajin merawat anggrek. Cara merawat anggrek tidak hanya sekadar menyiram, memberi pupuk, dan meletakkan di tempat yang tepat saja. Namun, kita juga perlu memerhatikan kesehatan anggrek agar tidak terserang penyakit.
Bukannya untuk menakut-nakuti, namun faktanya ada beberapa penyakit anggrek yang dikenal berbahaya bagi tanaman hias tersebut. Parahnya, penyakit-penyakit yang sering menyerang anggrek bisa mengancam pertumbuhan tanaman, hingga berisiko menyebabkan taman anggrek hias kita mati.
Pastinya tidak ingin, kan, hal ini terjadi pada tanaman hias Mama? Yuk, kenali 5 jenis penyakit yang sering menyerang anggrek beserta ciri-cirinya:
Bercak cokelat
Bercak cokelat adalah salah satu masalah yang cukup sering menyerang anggrek. Biasanya, penyakit ini akan menyerang anggrek saat kondisi cuaca sangat lembap. Meskipun terlihat sepele, namun bercak cokelat pada tanaman anggrek cukup mematikan, lo!
Awalnya, daun anggrek yang terserang akan muncul bercak kecil berwarna bening. Tidak dalam waktu lama, bercak akan menyebar ke seluruh tanaman, hingga menyebabkan anggrek kita mati.
Busuk akar
Kemudian busuk akar, juga menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman anggrek. Busuk akar ditandai dengan batang dan bunga anggrek yang terlihat bercak berbentuk lingkaran atau garis berwarna cokelat, kuning, dan ungu. Biasanya disertai dengan daun tanaman anggrek yang terlihat kering dan layu, meskipun rutin disiram.
Ada beberapa penyebab busuk akar yang perlu diwaspadai. Di antaranya serangan penyakit atau hama, media tanam yang buruk, faktor iklim dan cuaca, tanah yang tidak steril, serta kelebihan air.
Baca Juga: 8 Penyebab Anggrek Tidak Berbunga, Salah Pilih Pot!
Busuk leher
Berikutnya adalah busuk leher, termasuk penyakit yang sering menyerang anggrek. Berbeda dengan sebelumnya, busuk leher menyebabkan anggrek mengalami kerontokan serta mengakibatkan pembusukan pada akar.
Busuk leher disebabkan karena jamur botrytis, yang menyebabkan bintik hitam atau cokelat kecil pada kelopak bunga anggrek. Parahnya, jamur botrytis dapat menular ke tanaman lain, maka disarankan melakukan pengobatan menggunakan fungisida dan sanitasi pada anggrek.
Busuk lunak
Bukan hanya busuk akar dan busuk leher saja, jenis penyakit pada tanaman anggrek yang patut diwaspadai lainnya adalah busuk lunak. Sudah pernah mendengar penyakit busuk lunak sebelumnya, Mama?
Faktanya, busuk lunak cukup sering menyerang tanaman anggrek bulan, lo! Jenis penyakit ini disebabkan karena adanya bakteri yang berkembang akibat tingkat kelembapan yang tinggi.
Ciri penyakit busuk lunak sedikit lebih mudah dikenali, yaitu munculnya aroma yang tidak sedap dan cukup mengganggu. Jangan dibiarkan, kita harus segera menyemprotkan hidrogen peroksida pada anggrek, agar infeksi tidak menyebar dengan cepat.
Infeksi jamur
Satu lagi infeksi pada tanaman anggrek yang perlu diwaspadai adalah infeksi jamur. Penyebab infeksi jamur terjadi akibat genangan air pada tanaman anggrek yang menyebabkan spora jamur berkembang biak. Apabila tidak segera ditangani, pertumbuhan jamur yang pesat akan menghambat pertumbuhan tanaman anggrek kita, lo!
Awalnya, infeksi jamur pada anggrek ditandai bintik kecil dan berair pada daun anggrek. Jika terus dibiarkan, bintik tersebut akan berubah menjadi kehitaman. Parahnya lagi, infeksi jamur dapat menginfeksi tanaman lain dan menyebabkan tanaman mati, lo!
Maka dari itu, kita harus segera memotong bagian anggrek yang terkena infeksi jamur. Hal ini bertujuan agar tanaman lain tidak tertular, sehingga anggrek dapat tumbuh subur dan sehat.
Nah, itulah 5 penyakit yang sering menyerang anggrek. Yuk, lebih teliti dan memerhatikan tanaman anggrek kesayangan di rumah agar selalu tumbuh subur, Mama!
Baca Juga: 7 Jenis Anggrek Populer di Indonesia, Cantik dan Langka!