Tahukah Mama Papa, ternyata kita bisa berinvestasi dan membeli saham perusahaan internasional, lo! Eits, jangan khawatir, cara membeli saham luar negeri cukup mudah, dan tidak serumit yang dibayangkan, kok. Lebih lengkapnya, baca artikel ini hingga akhir, ya!
Mama Papa, jangan hanya menjadi pengguna smartphone Apple, atau sekadar langganan Netflix saja. Kalau perlu, kita beli saham perusahaan internasional tersebut. Bukan hal yang mustahil, karena saat ini kita bisa membeli saham luar negeri dengan mudah dan cepat, lo!
Bagi beberapa orang, mungkin investasi saham luar negeri masih sedikit asing. Padahal, ada banyak keuntungan yang diberikan, seperti menjadi bagian dari pemilik perusahaan internasional, keuntungan yang besar, serta cocok sebagai investasi jangka panjang.
Tertarik mencobanya? Berikut panduan cara membeli saham luar negeri yang bisa Mama Papa ikuti:
Memilih broker terpercaya
Perkembangan teknologi memudahkan kita untuk berinvestasi, salah satunya membeli saham luar negeri dengan mudah. Bebas repot, karena kita bisa mulai berinvestasi dengan mudah melalui berbagai aplikasi broker internasional.
Beberapa aplikasi broker yang bisa dipilih untuk membeli saham luar negeri antara lain: eToro Broker, Saxo Bank, atau Interactive Broker. Meskipun begitu, kita harus lebih teliti memastikan keamanan setiap aplikasi dengan mempelajari term and condition aplikasi broker internasional yang dipilih, ya!
Membuka rekening saham
Sama halnya dengan cara membeli saham dalam negeri, kita juga harus memiliki rekening saham. Maka dari itu, pastikan Mama Papa sudah memiliki rekening saham luar negeri terlebih dahulu sebelum berinvestasi.
Untuk membuka rekening, biasanya kita diharuskan melengkapi data yang diminta dan memberikan dokumen pendukung: KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan NPWP. Setelah itu, kita hanya perlu menunggu proses verifikasi akun agar dapat digunakan untuk berinvestasi.
Setor dana
Cara membeli saham luar negeri berikutnya adalah setor dana untuk deposit. Setiap broker internasional memiliki kebijakannya masing-masing dalam menentukan jumlah minimum setoran awal. Jadi, pastikan memerhatikan kebijakan dari broker baik-baik, ya, Mama Papa!
O, iya, tidak kalah penting, jangan membeli saham dan berbagai instrumen investasi lainnya menggunakan dana darurat atau berutang. Ingat, pastikan selalu gunakan uang nganggur untuk berinvestasi.
Kenali saham yang diincar
Selanjutnya, kita bisa mulai mengincar produk saham yang diinginkan. Sembari memilih, pastikan Mama Papa sudah mengenali saham-saham tersebut. Untuk mempemudah memilih saham terbaik, kita bisa mengeceknya melalui indeks Standard & Poor’s 500 (S&P 500).
Mengutip dari laman finance.detik.com, Standard & Poor’s 500 adalah indeks nilai saham dari 500 perusahaan besar di Amerika. Seluruh saham yang masuk dalam daftar tersebut memiliki kapitalisasi pasar dengan nilai minimal US$3,7 miliar!
Selain itu, Mama Papa juga bisa membeli saham luar negeri yang memang dikenal baik dan mendunia. Ada banyak sekali yang bisa dijadikan pilihan, mulai dari Google, Microsoft, Apple, Facebook, Starbucks, McDonalds, hingga Netflix.
Melakukan transaksi saham
Setelah mendapatkan saham yang diinginkan, kita bisa melakukan transaksi saham. Mirip dengan membeli saham dalam negeri, kita hanya perlu menyetorkan uang sesuai dengan jumlah nominal yang dituliskan. Jika sudah, kita bisa memantau pasar dan grafik saham yang dimiliki.
Tapi, bagaimana jika nilai saham turun? Mama Papa tidak perlu panik, justru kita bisa membeli saham saat harganya turun untuk meningkatkan peluang mendapatkan keuntungan lebih besar. Namun, kalau dirasa nilainya semakin turun, kita harus waspada dan mengambil jalan keluar terbaik.
Untuk menentukan langkah tepat menghadapi nilai saham yang turun, Mama Papa bisa baca artikel: Cara Menghadapi Nilai Saham Turun Drastis.
Bagaimana, semakin tertarik berinvestasi pada saham luar negeri, Mama Papa? Jika iya, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan Mama Papa sudah memiliki dana darurat minimal 6-12 kali pengeluaran bulanan terlebih dahulu, ya!
Selamat berinvestasi, Mama Papa!
Baca Juga: Bahaya! Ini Cara Investasi yang Salah dan Bikin Rugi