Meskipun termasuk hal yang umum terjadi, namun melihat si kecil yang sering kaget saat tidur tentu membuat kita sebagai orangtua merasa khawatir. Tapi tenang, ada beberapa cara mengatasi bayi sering kaget saat tidur yang bisa Mama Papa lakukan di rumah. Salah satunya dengan membedong si kecil.
Melihat bayi sering kaget saat tidur tentu bikin khawatir, bukan? Sebenarnya, Mama Papa tidak perlu khawatir akan hal ini. Sebab, kondisi bayi kaget saat tidur adalah hal yang umum terjadi. Biasanya, kondisi bayi kagetan berlangsung hingga berusia 3-4 bulan, namun ada juga yang hingga berusia 6 bulan.
Sebenarnya, kondisi bayi sering kaget saat tidur adalah bentuk respons refleks yang disebut dengan refleks Moro. Adanya refleks inilah yang membuat bayi sering terbangun dan melakukan gerakan tertentu, seperti menundukkan kepala, merentangkan kedua tangan, menggerakkan kaki, menarik area tubuh, atau bahkan menangis.
Jarang disadari, namun ada beberapa faktor penyebab bayi sering kaget saat tidur. Seperti akibat suara kencang, cahaya yang terlalu terang, adanya gerakan tiba-tiba, hingga karena perpindahan posisi digendong dan diletakkan ke dalam boks atau kasur.
Meskipun hal yang normal terjadi pada bayi, namun refleks Moro bisa menyebabkan kualitas tidur bayi menjadi berkurang. Maka dari itu, kita sebagai orangtua harus mencari tahu cara mengatasi bayi sering kaget saat tidur dengan benar.
Bagaimana caranya? Berikut 6 cara mengatasi bayi kaget saat tidur agar dapat kembali pulas:
Menenangkan bayi
Cara mengatasi bayi sering kaget saat tidur yang pertama adalah menenangkannya. Cobalah menepuk tubuh atau menggendong dan memeluk secara lembut. Lakukan selama beberapa saat hingga si kecil merasa tenang dan nyaman.
Baca Juga: Tanpa Rewel, Ini 5 Tips Jitu agar Bayi Tidur Nyenyak
Letakkan bayi secara perlahan
Setelah bayi merasa lebih tenang, Mama Papa bisa membaringkan si kecil di atas kasur secara perlahan. Jangan langsung berdiri dan meninggalkan si kecil, cobalah untuk tetap berada di sampingnya sambil mengelusnya dengan lembut.
Tetap berada di dekatnya bisa membuat bayi merasa lebih nyaman dan aman. Selain itu, cara ini juga bisa mengurangi refleks bayi sering kagetan saat tidur, lo!
Hindari melakukan gerakan spontan
Meskipun bayi merasa nyaman apabila kita berada di sisinya, bukan berarti kita boleh banyak bergerak, ya! Sebab, banyak melakukan gerakan spontan bisa membuat bayi kaget, dan terbangun dari tidurnya. Maka dari itu, pastikan Mama Papa tetap tenang dan bergerak secara perlahan saat si kecil tidur.
Beri pijatan lembut
Pernahkah Mama Papa memberikan pijatan pada bayi sebelum tidur? Jika belum, tidak ada salahnya memberikan pijatan lembut pada bagian kaki, tangan, dada, dan punggung si kecil sebelum tidur. Meskipun sederhana, cara ini dapat meningkatkan kualitas tidur bayi agar tidak mudah kagetan.
Baca Juga: 5 Manfaat Baby Spa Bagi Tumbuh Kembang Anak
Pencahayaan yang baik
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, cahaya yang terlalu terang bisa membuat bayi kaget saat tertidur pulas. Oleh karena itu, pastikan Mama Papa mengatur cahaya kamar dengan baik agar si kecil dapat tidur dengan aman dan nyaman.
Kamar yang tenang
Selain faktor pencahayaan, Mama Papa juga harus memastikan kamar bayi dalam keadaan tenang. Pastikan kamar si kecil jauh dari berbagai suara keras yang dapat memicu bayi kaget saat tertidur. Seperti televisi, smartphone, kendaraan, atau bahkan berbagai permainan bersuara keras.
Membedong bayi
Selain memberikan rasa nyaman dan aman, membedong juga bisa mengatasi bayi sering kaget saat tidur. Hanya saja, pastikan membedong bayi dengan benar. Hindari membedong bayi terlalu kencang maupun terlalu longgar.
Untuk memastikan ketepatannya, coba letakkan 2-3 jari di antara dada bayi dan kain. Apabila jari kesulitan masuk; terlalu ketat, segera longgarkan kain bedong agar bayi terasa nyaman.
Baca Juga: Cara Bedong Bayi yang Benar agar Si Kecil Terasa Nyaman
Nah, itulah beberapa cara mengatasi bayi sering kaget saat tidur yang bisa Mama Papa coba lakukan di rumah. Apabila kondisi bayi kagetan terus berlanjut hingga si kecil berusia lebih dari 7 bulan, disarankan berkonsultasi pada dokter, ya!
Semoga artikel ini membantu!
Baca Juga: Manfaat Tummy Time pada Bayi, dan Cara Aman Melaukannya