Mama Papa, biasanya kalau pesan steak atau membuat steak di rumah lebih suka matang atau malah setengah matang? Memang, selera orang beda-beda dalam menentukan tingkat kematangan steak. Sebab, 60% kelezatan dari steak berasal dari kematangan yang tepat.
Bagi sebagian orang, steak dianggap sebagai rajanya olahan daging. Memiliki rasa daging yang masih autentik, membuat banyak orang menyukai olahan satu ini. Salah satu yang menjadi ciri khas dari kenikmatannya terletak pada tingkat kematangan steak yang menawarkan kelezatan yang berbeda.
Sebab, setiap tingkat kematangan steak memiliki rasa, juiciness, warna, dan tekstur daging yang berbeda. Nah, level kematangan steak favorit setiap orang berbeda, tergantung pada selera masing-masing.
Umumnya, ada 5 tingkat kematangan steak yang bisa kita pesan di restoran. Apa sajakah itu?
1. Rare
Rare adalah tingkat kematangan steak yang paling rendah. Kematangan steak-nya bisa dibilang masih hampir mentah. Kalau Mama Papa pesan steak dengan level kematangan rare, maka daging yang akan didapatkan hanya matang di bagian luarnya saja.
Sementara bagian dalam daging akan berwarna merah muda, atau kemerahan dengan sedikit berair. Untuk membuat tingkat kematangan steak rare, daging hanya dipanggang selama kurang lebih 3-5 menit.
Meskipun belum terlalu matang, namun tingkat kematangan steak ini banyak yang menyukai. Karena dagingnya terasa lebih lembut dan juicy. Steak rare paling cocok digunakan untuk daging bagian tulang rusuk.
2. Medium rare
Medium rare adalah tingkat kematangan steak favorit banyak orang bule. Pada kematangan daging masih memiliki juiciness tinggi, sehingga tidak jauh berbeda dari steak rare. Tekstur tengah dagingnya juga masih masuk kategori empuk dan lembut.
Beda medium rare dan rare adalah pada bagian luar dagingnya. Pada steak medium rare, tekstur bagian luarnya sedikit lebih keras, dengan warna lebih kecokelatan. Sedangkan kematangan di bagian dalam daging tergolong masih sama dengan rare.
Dengan kata lain, steak medium rare belum mencapai setengah matang, atau hanya matang 40%-nya saja.
3. Medium
Berada satu tingkatan di atas medium rare, kematangan medium tidak jauh berbeda. Steak medium punya warna merah muda terang di bagian tengah daging. Tingkatan kematangan daging ini bisa dibilang matang sempurna di bagian luar, sehingga tampak berwarna cokelat yang membentuk bekas panggangan.
Secara tekstur, steak medium terasa kencang saat disentuh. Namun masih tetap juicy meski tidak seperti 2 tingkat kematangan daging sebelumnya.
Untuk mendapatkan tekstur medium sekiranya memerlukan waktu memasak daging dengan panggangan panas selama 6 menit, lalu balik dan masak lagi selama 4 menit. Kematangan steak medium biasanya dimasak hingga suhu bagian dalamnya berkisar antara 60-66 derajat Celcius.
4. Medium well
Buat yang tidak suka memakan daging sapi dengan warna masih merah, tapi tetap ingin merasakan juiceness cukup, tingkat kematangan steak satu ini recommended.
Level kematangan medium well warna merah pada daging hanya tersisa sangat sedikit di bagian dalamnya. Sementara sisi yang berwarna kecokelatan hingga coklat tua hampir 90% merata di seluruh bagian daging.
Tekstur steak yang hampir matang sempurna ini cenderung tidak terlalu kering, dan masih sedikit lembut di bagian tengahnya. Kematangan level medium well diperoleh dengan memanggang daging sekitar 7 menit, lalu dibalik dan dimasak lagi selama 6 menit, dengan suhu berkisar 68-74 derajat Celcius.
Baca Juga: 7 Jenis Daging Terbaik untuk Steak ala Restoran Mewah
5. Well done
Well done adalah tahapan paling akhir dalam tingkat kematangan steak. Pada level ini steak telah matang sempurna, sehingga berwarna kecokelatan pada seluruh bagian daging. Tekstur steak well done cenderung padat dan tidak ada lagi kadar air di dalamnya.
Buat sebagian orang, kematangan steak ini dinilai agak keras dan cenderung kering. Namun kelebihannya steak well done punya rasa yang lebih gurih dengan bagian luar yang renyah.
Untuk mendapatkan tingkat kematangan well done, Mama Papa bisa memanggang daging dengan api sedang selama 10-12 menit per sisi. Masak hingga suhu bagian dalam daging mencapai 74 derajat Celcius atau lebih.
Tingkat kematangan steak yang terbaik sebenarnya bergantung pada selera masing-masing. Namun kebanyakan orang Indonesia lebih memilih steak dengan kematangan medium well dan well done. Karena tidak lazim makan daging yang masih merah.
Kalau Mama Papa sendiri lebih suka kematangan steak seperti apa?
Baca Juga: 7 Bagian Daging Paling Enak untuk BBQ, Juicy dan Gurih