Mendampingi anak autis memang harus jauh lebih sabar daripada anak pada umumnya. Walaupun begitu, kita sebagai orangtua tidak boleh patah semangat dan harus tetap memberikan perhatian ektra pada si kecil dengan gangguan autis.
Menjadi orangtua dari anak autis tentu tidak mudah. Mama Papa perlu benar-benar mendampingi anak autis agar tumbuh kembangnya tetap optimal. Walaupun memang berbeda dengan anak pada umumnya, namun kita tidak boleh patah semangat dengan kondisi si kecil.
Memang awalnya akan terasa sangat berat dan sulit untuk menerima kenyataan seperti ini. Tapi bukan berarti kita harus larut dalam kondisi tersebut. Alangkah lebih baiknya jika Mama Papa mulai belajar atau mengikuti pelatihan untuk mendampingi dan mendidik anak autis.
Sebagai langkah awal yang bisa Mama Papa lakukan di rumah, bisa mencontoh beberapa cara mendidik dan mendampingi anak autis di bawah ini:
Sering ajak ngobrol anak
Anak autis biasanya akan kesulitan berkomunikasi dan mengekspresikan emosi. Hal pertama yang sebaiknya kita lakukan adalah sering-sering ngobrol sama anak.
Cara berkomunikasi lancar dengan anak autis adalah menyebutkan nama anak ketika sedang berbicara, menjaga kontak mata, serta membahas topik secara jelas dan spesifik. Tidak usah terburu-buru, ngobrol dengan santai dan pelan-pelan saja, supaya si kecil mengerti
Jangan memanjakan anak
Mama Papa, anak autisme bukan berarti tidak bisa melakukan apapun. Jadi, jangan terus-terusan memanjakan anak dan bersikap terlalu protektif. Hal ini bisa membuat anak ketergantungan dengan orang lain. Memanjakan anak juga akan membuat mereka tidak patuh dan suka mengelak perintah kita.
Ajarilah anak untuk lebih mandiri dengan memintanya melakukan berbagai kegiatan sehari-hari tanpa dibantu orang lain. Misal, anak bisa melakukan buang air kecil, mandi, ganti baju, dan makan sendiri.
Baca Juga: Kenali 6 Tanda Anak Manja, Apakah Si Kecil Termasuk?
Menerapkan aturan yang disiplin
Sama seperti anak-anak pada umumnya, anak autis juga perlu diberikan aturan yang jelas agar dia disiplin. Mama Papa bisa membuat jadwal harian untuk mempermudah anak mengetahui kegiatan apa saja yang harus dilakukan. Cara agar anak lebih mudah mematuhi peraturan, yakni dengan menciptakan suara atau menyentuhnya dengan lembut.
Baca Juga: 5 Gangguan Kognitif pada Anak, Orangtua Harus Waspada
Berikan mainan edukatif
Anak autis membutuhkan permainan edukatif untuk merangsang kemampuan dalam mengatasi masalah. Melalui permainan edukatif, anak akan belajar untuk mengatasi kesulitan.
Beberapa jenis permainan edukatif yang bisa Mama Papa berikan adalah balok warna-warni, puzzle, atau permainan susun kancing. Jenis-jenis permainan ini akan membuat anak mampu berpikir secara runut, dan meningkatkan kreativitas anak autis.
Ajari bekerja sama dengan orang lain
Cara mendidik anak autis yang terakhir ini sangat dibutuhkan saat anak dewasa kelak. Umumnya autisme akan dikucilkan oleh teman-teman sebayanya di sekolah. Mereka dipandang berbeda oleh lingkungannya.
Untuk itu Mama Papa harus mengajarkan anak bekerja sama dengan orang lain. Pertama-tama Mama Papa bisa mengajarkan anak untuk bisa mengendalikan sikap di depan orang lain. Seperti tidak mudah mengamuk atau menyakiti diri sendiri dan teman dekatnya.
Biarkan anak berinteraksi secara natural namun tetap didampingi oleh guru atau terapisnya. Jika berhasil melalui proses ini, anak akan tumbuh layaknya anak-anak pada umumya.
Cara mendidik dan mendampingi anak autisme di atas sebaiknya dilakukan sejak anak berumur kurang dari tiga tahun. Terapi perilaku akan membantu memperbaiki cara komunikasi dan berbahasa anak autisme.
Mama Papa, untuk mendampingi anak autisme memang butuh tenaga, waktu, dan perhatian ekstra. Tapi ketahuilah setiap anak datang bersama keunikannya masing-masing. Jadi jangan merasa menyerah atas kondisi si kecil, ya.