Ruam popok biasanya ditandai dengan bercak kemerahan pada bagian paha maupun alat kelamin si kecil. Meskipun bukan masalah serius, bukan berarti ruam popok patut dianggap remeh. Sebab, ruam popok berisiko menyebabkan bayi rewel karena merasa tidak nyaman dan kesakitan.
Hampir sebagian besar bayi pernah mengalami ruam popok. Dikutip dari laman Hellosehat, lebih dari 50% bayi berusia 6-9 bulan pernah mengalami ruam popok. Lantas, apakah ruam popok pada bayi adalah masalah kesehatan serius?
Sebenarnya, ruam popok adalah masalah yang cukup umum terjadi pada bayi yang rutin memakai popok. Biasanya, ruam popok ditandai dengan adanya ruam kemerahan mengilap pada bagian kulit si kecil yang tertutup popok, seperti di area paha maupun bagian alat kelamin bayi.
Lantas, apa yang jadi penyebab ruam popok pada bayi?
1. Popok yang terlalu ketat
Penyebab ruam yang paling umum terjadi adalah akibat popok yang terlalu ketat. Menggunakan popok yang terlalu ketat menyebabkan terjadinya gesekan berulang pada kulit bayi. Alhasil, kulit bayi yang sensitif lebih rentan lecet dan berisiko infeksi.
2. Iritasi dari kotoran
Jarang mengganti popok juga bisa menyebabkan ruam pada kulit si kecil, lo, Mama Papa! Seperti yang kita tahu, popok menjadi “wadah” urine dan feses bayi. Kalau terus dibiarkan, popok yang terlalu penuh menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang masih sensitif.
Baca Juga: 8 Warna Feses Bayi, Jadi Tanda Kesehatan Si Kecil
3. Infeksi
Berkaitan dengan poin sebelumnya, ruam juga bisa disebabkan karena infeksi jamur atau bakteri. Terjadinya infeksi disebabkan karena kondisi popok penuh, sangat lembap, dan hangat. Semakin lembap popok yang digunakan, maka akan semakin rentan bayi mengalami infeksi.
4. Mulai MPASI
Apakah si kecil sudah mulai memasuki masa MPASI? Jika iya, tidak menutup kemungkinan si kecil akan mengalami ruam popok. Loh, apa hubungannya?
Karena mulai mengonsumsi makanan padat di masa MPASI, menyebabkan frekuensi buang air besar bayi akan berubah. Pengenalan tekstur makanan padat ini berisiko menyebabkan bayi mengalami ruam popok.
Baca Juga: Aturan MPASI Bayi yang Benar agar Tumbuh Kembang Optimal
5. Reaksi alergi
Penyebab ruam popok berikutnya adalah reaksi alergi. Biasanya, reaksi alergi muncul karena sabun mandi, detergen atau pelembut pakaian, atau popok yang digunakan tidak cocok di kulit bayi yang sensitif. Kondisi inilah yang menyebabkan kulit bayi mengalami ruam, iritasi, dan kemerahan.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan, Sudah Siap MPASI!
Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi
Meskipun bukan kondisi serius, bukan berarti Mama Papa boleh menganggap remeh masalah ruam popok pada bayi, lo! Pasalnya, ruam yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan bayi rewel, dan sering menangis karena merasa kesakitan.
Supaya tidak semakin parah, berikut 6 cara mengatasi ruam popok pada bayi yang bisa Mama Papa lakukan:
1. Rajin mengganti popok bayi
Terdengar sepele, namun rajin mengganti popok adalah cara mengatasi ruam agar cepat sembuh. Idealnya, kita harus rajin mengganti popok bayi setiap 3-4 jam sekali, atau saat sudah mulai basah, penuh, dan lembap.
Tidak kalah penting, pastikan untuk segera mengganti popok bayi saat si kecil buang air besar di popoknya. Tujuannya untuk mencegah pantat bayi terkena infeksi akibat bakteri pada feses si kecil. Jadi, jangan malas lagi, ya, Mama Papa!
2. Bersihkan pantat bayi dengan lembut
Menjaga kebersihan pantat bayi juga termasuk langkah penting untuk mencegah ruam. Meskipun begitu, bukan berarti Mama Papa boleh menggosok dan membersihkan pantat bayi dengan kasar, lo!
Selalu bersihkan pantat bayi dengan lembut menggunakan air murni, atau baby wipes tanpa alkohol dan pewangi agar tidak iritasi. Lalu, jangan lupa keringkan kulit bayi dengan baik menggunakan handuk lembut guna mencegah terjadinya ruam.
3. Biarkan kulit bayi bernapas
Membiarkan kulit bayi bernapas juga menjadi salah satu cara mengatasi ruam supaya cepat sembuh. Caranya sangat mudah, kita hanya perlu membiarkan bayi tanpa popok minimal 10 menit setiap tiga kali sehari. Lepaskan popok bayi setelah kulitnya dibersihkan atau saat tidur siang.
Baca Juga: Catat! Ini 6 Perlengkapan Mandi Bayi Baru Lahir yang Wajib Dimiliki
4. Kenakan pakaian yang nyaman
Cara mengatasi ruam popok berikutnya adalah mengenakan pakaian yang nyaman. Hindari memberikan pakaian yang terlalu sempit. Karena dapat menyebabkan kulit bayi iritasi akibat gesekan pada kain pakaian yang digunakan.
Sebagai gantinya, pilih pakaian yang nyaman dan dapat menyerap keringat dengan baik. Selain meminimalkan risiko iritasi, pakaian yang nyaman membuat si kecil merasa lebih sejuk, lo!
5. Menggunakan produk khusus bayi
Seperti yang kita tahu, kulit bayi masih sangat sensitif. Maka, usahakan selalu memilih produk perawatan yang aman digunakan oleh bayi. Hindari berbagai produk perawatan yang mengandung fenol, benzokain, diphenhydramine, salisilat, dan dihydrogen borat. Karena berisiko menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
6. Oleskan krim yang aman untuk bayi
Selain beberapa cara di atas, Mama Papa bisa mengatasi ruam popok menggunakan krim atau gel yang aman untuk bayi. Oleskan witch hazel, aloe vera gel, atau krim yang mengandung calendula untuk mengatasi ruam popok pada bayi.
Namun, disarankan untuk mengonsultasikan pada dokter sebelum menggunakan krim tersebut. Hal ini bertujuan untuk mencegah ruam popok semakin parah.
Apabila ruam popok tidak cepat membaik, disarankan untuk membawa si kecil ke dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Semoga artikel ini membantu Mama Papa, dan ruam popok yang dialami si kecil cepat sembuh!
Baca Juga: Do’s & Don’ts Merawat Kulit Bayi Sensitif, Penting Diketahui!