Menghadapi anak sering membantah dan tidak mau mengalah menjadi PR tersendiri bagi setiap orangtua. Saking gemasnya, tak jarang kita kelepasan memarahi si kecil. Alih-alih nurut, memarahi anak yang suka membantah justru berdampak buruk bagi perkembangan psikologis si kecil. Lantas, apa yang harus kita lakukan?
Beberapa orangtua merasa seiring bertambahnya usia anak menjadi sedikit lebih “nakal”. Sifat nakal yang dimaksud adalah kebiasaan anak yang mulai suka membantah perkataan orangtua, memberontak, dan membantah saat diberitahu tentang suatu hal. Lantas, apakah ini adalah hal normal?
Mengutip dari Halodoc, adanya perubahan sikap pada masa pertumbuhan anak adalah hal yang wajar. Biasanya, perubahan sikap anak mulai terlihat saat si kecil memasuki usia 5-7 tahun.
Hal ini disebabkan karena anak mulai menunjukkan sikap lebih independen dan mulai merasakan emosi yang naik turun. Sehingga, secara tidak langsung membuat anak melakukan berbagai macam hal sesuka hati.
Namun sebenarnya, penyebab anak sering membantah tidak sekadar karena menolak atau tidak suka, lo! Bisa saja, kebiasaan anak sering membantah karena mencari perhatian atau mempertahankan keinginannya.
Memang cukup menjengkelkan, namun bukan berarti Mama Papa boleh memarahi si kecil karena anak ngeyel dan sering membantah, ya! Pasalnya, sering memarahi si kecil berdampak buruk bagi perkembangan psikologi anak. Lalu, apa yang harus dilakukan?
Berikut 6 cara bijak menghadapi anak sering membantah yang bisa Mama Papa lakukan:
Tetap tenang
Sekesal apapun kita dengan tingkah si kecil, pastikan Mama Papa tetap tenang. Jangan terpancing emosi, menyalahkan, apalagi menghakimi anak. Karena dapat membuat si kecil merasa disalahkan, dan berdampak buruk bagi perkembangan psikologis anak di masa depan.
Cobalah untuk tetap tenang dan menghadapi anak dengan kepala dingin. Tanyakan apa yang diinginkan anak, agar emosi si kecil ikut mereda.
Cari tahu penyebab anak membantah
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, salah satu penyebab anak sering membantah karena tidak suka atau menolak dengan opsi yang diberikan orangtua. Tapi tidak menutup kemungkinan jika penyebab anak membantah karena faktor eksternal. Seperti ada masalah di sekolah, atau terlalu lelah.
Maka dari itu, pastikan Mama Papa tidak asal menuduh dan melabeli si kecil sebagai “anak nakal” atau “pembangkang”. Coba cari tahu penyebab anak membantah supaya hubungan segera membaik.
Lakukan kegiatan bersama anak
Apabila anak tetap diam dan belum siap menceritakan apa yang terjadi, jangan memaksanya bercerita. Beri si kecil waktu merenungkan apa yang dirasakan. Selain itu, Mama Papa juga bisa mengajak si kecil melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama.
Secara tidak langsung, melakukan kegiatan yang menyenangkan akan membuat anak menjadi lebih tenang. Dengan begitu, si kecil akan lebih terbuka untuk menceritakan masalah yang dialaminya.
Baca Juga: 8 Dampak Negatif Sering Membandingkan Anak, Bikin Stres!
Beri batasan pada anak
Anak adalah peniru yang andal. Maka dari itu, kita juga perlu melihat kondisi lingkungan dan faktor lain yang menyebabkan si kecil sering membantah. Sebab, tidak menutup kemungkinan anak sering membantah karena meniru adegan di TV atau melihat teman-temannya.
Maka dari itu, beri batasan yang jelas pada anak. Mama Papa bisa memberi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan si kecil. Kita bisa coba menjelaskan si kecil bahwa menolak boleh saja. Namun, pastikan untuk menolak dengan baik, dan tidak berbicara kasar, berteriak, apalagi menyuruh orang pergi.
Bersikap tegas
Beberapa orangtua masih kurang tegas pada anak, karena merasa tidak tega. Padahal, tegas pada anak bukanlah hal yang buruk, lo, Mama Papa!
Mengutip dari laman Haibunda, menurut Chris Garner dari Baby Coach menjelaskan, tidak tegas saat anak bersikap buruk akan berbahaya bagi tumbuh kembang si kecil. Pasalnya, hal ini akan menyebabkan anak merasa sering membantah dan menyakiti orang lain adalah hal wajar. Bahaya banget, kan?
Memberi contoh yang baik
Pastinya Mama Papa ingin anak tumbuh menjadi sosok yang baik, dong? Maka dari itu, pastikan untuk selalu memberi contoh yang baik pada anak. Jangan sampai, anak kecolongan meniru perilaku buruk yang kita lakukan; membantah perkataan orang lain.
Hindari membantah dan menolak dengan nada yang kasar, agar si kecil tidak ikut-ikutan. Apabila memang menolak, gunakan kalimat yang lembut dan ucapkan kata maaf. Langkah sederhana ini membuat si kecil memahami pentingnya tidak menyakiti perasaan orang lain.
Nah, itulah beberapa cara bijak menghadapi anak sering membantah yang bisa kita terapkan di rumah. Apabila masih kesulitan menghadapi sikap si kecil yang sering membantah dan keras kepala, jangan ragu untuk meminta bantuan psikolog anak, ya!
Baca Juga: Wajib Tahu! Dampak Negatif Terlalu Protektif pada Anak