Banyak yang bilang, penyebab rumah terasa panas, gerah, dan pengap karena ada makhluk halus yang tinggal. Apa benar demikian? Bisa saja penyebab hunian terasa panas karena faktor atap, warna cat dinding, hingga kondisi rumah yang berantakan, lo! Biar enggak semakin parno, cek faktanya pada artikel berikut.
Menjadi tempat istirahat seluruh anggota keluarga setelah seharian beraktivitas, sudah seharusnya rumah terasa nyaman dan aman. Masalahnya, ada kalanya rumah terasa panas dan pengap. Terlebih lagi, saat mulai memasuki musim kemarau yang sangat panas. Kira-kira, apa penyebab rumah terasa panas dan pengap, ya?
Tidak jarang, orang mengaitkan penyebab rumah terasa panas karena hal mistis. Salah satunya karena ada makhluk halus yang ikut tinggal di dalam rumah kita. Padahal, anggapan tersebut tidak benar, lo, Mama Papa!
Faktanya, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan rumah terasa panas dan pengap. Mulai dari faktor atap, warna cat dinding, minimnya tanaman hias, atau bahkan kondisi rumah yang berantakan.
Lebih lengkapnya, berikut 8 penyebab rumah terasa panas dan pengap yang perlu Mama Papa ketahui:
Pengaruh atap rumah
Apakah Mama Papa menggunakan seng sebagai material atap rumah? Jika iya, sangat masuk akal apabila rumah terasa panas dan pengap. Mengapa?
Material atap yang terbuat dari seng, asbes, dan berbagai material logam memiliki sifat menyerap panas matahari. Sehingga, ruangan di dalam rumah terasa lebih panas. Sebagai gantinya, gunakan genteng tanah liat untuk atap rumah agar hunian terasa lebih sejuk.
Baca Juga: 7 Jenis Genteng Rumah yang Bagus, Mana yang Terbaik?
Plafon yang terlalu rendah
Ini juga yang jarang orang sadari, plafon yang terlalu rendah bisa menyebabkan hunian terasa lebih panas, pengap, dan tidak nyaman.
Pasalnya, plafon yang rendah menyebabkan udara tidak dapat mengalir dengan baik. Alhasil menyebabkan suhu panas seakan terjebak di dalam ruangan. Idealnya, tinggi plafon rumah adalah 3 meter. Dengan begitu, hunian akan terasa lebih sejuk dan nyaman.
Rumah minim ventilasi
Ventilasi berfungsi untuk mengalirkan udara ke dalam rumah. Sehingga, kualitas udara menjadi lebih baik dan sehat. Itulah mengapa, setiap rumah harus punya ventilasi udara, agar hunian terasa lebih sejuk dan nyaman.
Apabila jumlah ventilasi udara di rumah minim, disarankan untuk membuat ventilasi baru. Misalnya dengan memasang jendela atap, atau membuat jendela pada dinding bagian atas yang kosong.
Warna cat dinding gelap
Penyebab rumah terasa panas dan pengap berikutnya bisa faktor pemilihan warna cat dinding yang salah. Warna cat dinding gelap bisa menyebabkan hunian terasa panas. Hal ini disebabkan karena warna gelap bersifat menyerap panas ke dalam rumah.
Alih-alih menggunakan warna gelap, coba pilih cat dinding berwarna putih, kuning, krem, dan biru. Pilihan warna cat dinding terang membuat rumah terasa lebih sejuk meskipun tanpa AC.
Baca Juga: 5 Trik Mudah Ciptakan Rumah Sejuk Tanpa AC
Kondisi rumah yang terlalu tertutup
Jarang membuka pintu, atau sering membiarkan rumah dalam kondisi tertutup? Tidak heran kalau hunian sering terasa panas dan pengap. Mengingat, sirkulasi udara yang buruk menyebabkan rumah terasa pengap dan sumpek.
Biasakan membuka pintu dan jendela setiap pagi hari, agar udara segar dan sinar matahari masuk ke dalam rumah. Apabila sinar matahari terlalu terang dan panas, Mama Papa bisa memasang tirai pada jendela supaya udara tetap sejuk di siang hari.
Rumah terlalu berantakan
Kondisi rumah yang terlalu banyak barang dan berantakan juga dapat menyebabkan ruangan terasa panas. Suhu panas ini juga akan semakin parah apabila ruangan cenderung sempit, namun ada banyak barang yang menumpuk.
Maka dari itu, usahakan untuk menyingkirkan berbagai barang yang tidak digunakan. Tata kembali seluruh barang di dalam rumah agar lebih rapi, serta bebas panas dan pengap.
Baca Juga: 5 Tips Menata Rumah Kecil agar Selalu Rapi dan Nyaman
Tidak ada tanaman
Minimnya jumlah tanaman di rumah bisa menyebabkan hunian terasa panas dan pengap. Tidak ada salahnya Mama Papa coba letakkan beberapa tanaman hias di dalam rumah, supaya rumah terasa lebih asri, sejuk, dan segar.
Ada banyak tanaman hias yang bisa membuat rumah terasa lebih sejuk di antaranya rubber plant, palem, lidah mertua, dan spider plant.
Pengaruh elektronik yang digunakan
Tahukah Mama Papa, ternyata banyaknya benda elektronik yang digunakan juga bisa menyebabkan rumah terasa panas, lo! Beberapa alat elektronik yang dapat menghasilkan panas dan bersuhu tinggi antara lain: televisi, komputer, laptop, hingga charger yang dibiarkan mencolok padahal tidak digunakan.
Disarankan untuk menggunakan alat elektronik dengan bijak, guna menurunkan suhu panas di dalam rumah. Tak kalah penting, hentikan kebiasaan membiarkan seluruh elektronik menyala saat tidak digunakan, ya, Mama Papa!
Nah, sekarang Mama Papa sudah tahu, kan, apa saja penyebab hunian terasa panas, pengap, dan tidak nyaman? Yuk, hindari beberapa kesalahan di atas agar rumah terasa lebih sejuk dan segar!
Baca Juga: 7 Pendingin Ruangan Selain AC yang Lebih Hemat Listrik