Sungsang adalah kondisi pantat atau kaki bayi berada di dekat jalan lahir. Kondisi tersebut tentu menyebabkan ibu hamil merasa sangat khawatir. Karena berisiko bagi ibu hamil dan bayi yang akan dilahirkan. Demi keamanan, biasanya dokter akan melakukan metode tertentu untuk mengatasi bayi sungsang.
Pastinya Mama sudah sangat familier dengan istilah “bayi sungsang”, bukan? Bayi sungsang adalah kondisi di mana kepala janin berada di rahim bagian atas, sedangkan pantat atau kakinya berada di bawah; dekat jalan lahir. Padahal, seharusnya memasuki trimester terakhir, kepala bayi ada di posisi terendah; mendekati panggul, dan siap memasuki jalan lahir.
Sekitar 3%-4% kehamilan mengalami bayi sungsang. Kondisi bayi sungsang bisa dideteksi melalui pemeriksaan USG secara rutin selama masa kehamilan. Sebagai calon orangtua baru mungkin Mama bertanya-tanya: apa penyebab bayi sungsang?
Secara garis besar, ada beberapa penyebab bayi sungsang yang perlu Mama ketahui:
1. Volume air ketuban
Jika air ketuban banyak, maka bayi bisa bergerak dengan bebas di dalam rahim. Sebaliknya, apabila volume air ketuban terlalu sedikit, menyebabkan bayi kesulitan bergerak atau berputar ke posisi ideal. Sehingga, bisa menyebabkan bayi sungsang.
2. Kehamilan bayi kembar
Kehamilan bayi kembar juga bisa berisiko menyebabkan sungsang. Hal ini disebabkan karena ukuran rahim yang terlalu sempit untuk diisi dua bayi. Alhasil, menyebabkan bayi di kandungan kesulitan untuk bergerak lebih bebas.
Baca Juga: 6 Ciri Hamil Bayi Kembar, Terlihat Sejak Awal Kehamilan
3. Plasenta previa
Plasenta previa adalah kondisi plasenta yang berada di bagian bawah rahim. Kondisi ini menyebabkan tertutupnya sebagian atau seluruh jalan lahir. Sehingga, menyebabkan kepala bayi sulit masuk ke jalan lahir dan berada di posisi normal.
4. Bentuk rahim yang kurang sempurna
Mama, bentuk rahim yang kurang sempurna juga berisiko menyebabkan kelahiran sungsang, lo! Biasanya, kondisi ini disebabkan karena bentuk rahim yang sempit. Sehingga, menyebabkan bayi kesulitan untuk mengubah posisi di dalam kandungan.
5. Panggul yang sempit
Penyebab bayi sungsang berikutnya karena ukuran panggul yang terlalu sempit. Ukuran panggul yang terlalu sempit menyebabkan kepala bayi kesulitan memasuki jalan lahir. Alhasil, setiap bayi bergerak, posisinya akan berputar dan pantatnya kembali berada di bawah.
6. Riwayat hamil sungsang
Apabila Mama pernah mengalami hamil sungsang sebelumnya, maka sangat memungkinkan akan mengalami kondisi yang sama di kehamilan berikutnya.
Menurut penelitian dari BJOG: an International Journal of Obstetrics & Gynaecology menjelaskan: presentase sungsang pertama kali terjadi pada 4,2% kehamilan pertama.
Sedangkan pada kehamilan kedua berisiko “kambuh” sungsang sebesar 9,9%. Bahkan, pada kehamilan ketiga (jika dua persalinan sebelumnya sungsang), berisiko kambuh sebesar 27,5%.
Baca Juga: 5 Penyebab Bibir Sumbing pada Bayi, Ternyata Sejak dalam Kandungan
Cara Mengatasi Bayi Sungsang
Setelah membaca penjelasan di atas, lantas bisakah kita mengembalikan bayi agar kembali ke posisi normal? Sebenarnya, kalau posisi sungsang diketahui sejak dini, dokter akan membantu mengatasi posisi bayi agar kembali ke posisi normal.
Bagaimana caranya? Berikut cara mengatasi sungsang agar bayi kembali ke posisi normal yang bisa Mama lakukan:
1. Mengangkat panggul
Olahraga ringan bisa membantu mengatasi posisi sungsang. Salah satu olahraga ringan yang bisa dicoba adalah mengangkat panggul. Meskipun sederhana, namun mengangkat panggul menjadi salah satu cara efektif “membujuk” bayi kembali ke posisi normal.
Mama hanya perlu tiduran dengan posisi telentang dan menekuk lutut. Kemudian, angkat panggul setinggi 30 cm dari lantai. Lakukan secara berulang selama 10-15 menit, setiap tiga kali sehari. Supaya terasa lebih nyaman, Mama bisa mengganjal panggul menggunakan bantal, kok.
2. Mendengarkan musik
Cara mengatasi bayi sungsang berikutnya dengan mendengarkan musik. Memang cukup unik, namun mengajak bayi mendengarkan musik; menempelkan headphone di bagian bawah perut, bisa membujuk si kecil untuk kembali ke posisi normal, lo!
Baca Juga: 5 Manfaat Mendengarkan Musik Klasik bagi Perkembangan Janin
3. Menggunakan terapi hipnosis
Tidak hanya membuat rileks dan tenang, melakukan terapi hipnosis ternyata bisa mengatasi sungsang. Sebuah penelitian menyebutkan, terapi hipnosis saat memasuki usia kehamilan minggu 37-40 dapat mengubah posisi sungsang.
Namun, disarankan untuk mengonsultasikan pada dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan ahli hipnoterapi yang terpercaya dan berkompetensi, ya, Mama!
4. External cephalic version
Satu lagi cara mengatasi sungsang adalah metode External Cephalic Version (ECV). Metode ECV dilakukan saat posisi masih sungsang setelah usia kehamilan 37 minggu. Metode ini dilakukan oleh dokter dengan menggerakkan tangannya pada perut Mama untuk mengubah posisi janin.
Hanya saja, metode ini perlu dilakukan dengan sangat hati-hati, dan dengan pertimbangan matang. Terlebih lagi, metode ECV bisa menimbulkan beberapa risiko. Seperti ketuban pecah dini hingga pendarahan pada rahim.
Itulah penjelasan singkat mengenai penyebab bayi sungsang dan cara mengatasinya. Lakukan pemeriksaan kandungan secara rutin untuk memantau kondisi janin, dan menentukan metode persalinan yang tepat, ya, Mama!
Selamat menanti kelahiran sang Buah Hati, Mama Papa!
Baca Juga: Penyebab Keguguran pada Ibu Hamil, Faktor Usia dan Stres