Baik homeschooling maupun sekolah formal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Lantas, mana yang terbaik antara mengarahkan anak untuk homeschooling atau sekolah formal? Lebih lengkapnya, simak perbedaan homeschooling dan sekolah formal pada penjelasan berikut ini.
Semakin banyak orangtua yang tertarik dengan metode pembelajaran homeschooling untuk anak. Alasannya karena metode homeschooling memberi kesempatan kita menentukan sistem pengajaran yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan juga gaya belajar anak.
Menariknya lagi, dengan homeschooling kita juga bisa menyeleksi pengajar yang cocok untuk anak kita, lo, Mama Papa!
Meskipun memiliki banyak keunggulan, tidak sedikit orangtua yang masih bingung memilih homeschooling atau sekolah formal untuk anak.
Bahkan, tidak sedikit orangtua yang bertanya: mana yang lebih baik homeschooling atau sekolah formal?
Perbedaan Homeschooling dan Sekolah Formal
Sebenarnya, baik homeschooling maupun sekolah formal memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan pendidikan pada anak. Satu perbedaan yang cukup mudah terlihat adalah lokasi pembelajaran.
Kegiatan belajar homeschooling dilakukan di rumah. Sehingga, bisa dibilang homeschooling adalah kegiatan menyekolahkan anak di rumah.
Selain itu, masih ada beberapa perbedaan homeschooling dan sekolah formal yang perlu Mama Papa pertimbangkan. Lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini:
1. Materi pelajaran
Perbedaan homeschooling dan sekolah formal yang pertama terletak pada materi pelajaran yang diberikan. Umumnya, materi pelajaran yang diterima anak di sekolah formal sudah ditentukan oleh pihak sekolah, berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sehingga, mau tidak mau kita harus mengikuti kurikulum tersebut.
Sebaliknya, materi pelajaran homeschooling lebih fleksibel. Mama Papa bisa memilih materi pelajaran yang sesuai usia, atau mata pelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak. Dengan begitu, anak bisa meningkatkan pelajaran yang paling dikuasai.
Baca Juga: 6 Gaya Belajar Anak: Berikut Ciri-Ciri dan Kelebihannya
2. Lingkungan belajar
Seperti yang kita tahu, lingkungan belajar di sekolah formal cukup lengkap. Banyak sekolah formal menyediakan berbagai fasilitas pendukung untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Seperti laboratorium, aula, studio, dan banyak lagi lainnya.
Sementara itu, homeschooling lebih mengandalkan fasilitas yang ada di rumah. Meskipun begitu, bukan berarti kegiatan homeschooling akan membosankan, ya! Pasalnya, anak homeschooling berkesempatan untuk belajar di luar rumah. Seperti perpusatakaan atau alam terbuka.
3. Kebersihan dan kesehatan anak
Perbedaan antara homeschooling dan sekolah formal berikutnya adalah faktor kebersihan dan kesehatan anak. Bukannya menakut-nakuti, namun menyekolahkan anak di sekolah formal lebih berisiko dibandingkan homeschooling.
Pasalnya, saat di sekolah kita tidak tahu apa yang disentuh anak. Kita juga tidak bisa memantau apakah anak selalu menjaga kebersihan di sekolah atau tidak. Lantas, bagaimana dengan homeschooling?
Menyekolahkan anak dengan metode homeschooling cenderung lebih mudah dipantau. Artinya, anak dapat menjaga kebersihan secara maksimal. Terlebih lagi, kita bisa selalu mengingatkan anak untuk selalu mencuci tangan pakai sabun sebelum makan atau saat istirahat.
4. Perhatian anak saat belajar
Selanjutnya, perhatian belajar saat homeschooling dan sekolah formal juga berbeda. Saat di sekolah, seorang guru harus menjelaskan materi secara langsung kepada seluruh murid yang ada di kelas.
Sayangnya, metode belajar ini membuat beberapa anak kesulitan mengikuti pelajaran. Kalau terus dibiarkan dan tidak segera diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan si kecil tertinggal dari teman-teman sekelasnya.
Sebaliknya, kegiatan homeschooling diisi satu guru untuk satu murid. Artinya, perhatian guru akan fokus pada anak saat homeschooling. Sehingga, anak dapat benar-benar memahami materi yang diberikan secara mendalam.
Baca Juga: 6 Aplikasi Belajar Online Gratis untuk Anak di Rumah
5. Perkembangan sosial anak
Perbedaan antara homeschooling dengan sekolah formal yang cukup terlihat lainnya adalah perkembangan sosial si kecil. Karena bertemu dengan banyak teman di sekolah, maka akan menjadi salah satu cara meningkatkan kemampuan sosial anak.
Ke depannya, kemampuan sosial anak yang baik bisa membuat si kecil tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan menghargai orang lain. Lalu, bagaimana dengan anak homeschooling?
Berbeda dengan sekolah formal, anak yang homeschooling akan sedikit sulit mengasah perkembangan sosialnya. Mengingat, saat homeschooling biasanya si kecil hanya akan bertemu saudara, keluarga, atau gurunya saja.
Meskipun begitu, Mama Papa tidak perlu khawatir. Kita bisa tetap mengasah dan mengembangkan kemampuan sosial anak homeschooling, kok.
Misalnya dengan mengikutkan anak berkegiatan di luar rumah sesuai hobinya, seperti les bahasa Inggris, bermain musik, atau olahraga.
Baca Juga: Cara Atasi Anak Pemalu di Sekolah Baru
Mana yang Lebih Terbaik?
Setelah membaca perbedaan di atas, lantas yang menjadi pertanyaan selanjutnya: mana yang lebih baik, homeschooling atau sekolah formal?
Sebenarnya, antara homeschooling dan sekolah formal sama-sama baik untuk anak. Hanya saja, sebelum memutuskan, disarankan untuk menanyakan pendapat si kecil: apakah ingin homeschooling atau sekolah formal?
Untuk lebih jelasnya, tidak ada salahnya Mama Papa berkonsultasi dengan psikolog anak. Supaya kita bisa menentukan metode pendidikan dan cara belajar yang tepat untuk si kecil.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling yang Harus Orangtua Ketahui