Berita mengenai kesuksesan Ghozali Ghozalu bikin banyak orang tertarik untuk berjualan NFT. Eitsss, tapi jangan buru-buru beli. Pahami dulu fakta-fakta menarik seputar NFT di bawah ini.
Belakangan nama Gustaf Al Ghozali atau Ghozali Ghozalu menjadi perbincangan netizen. Pria yang masih berstatus menjadi mahasiwa Udinus ini, berhasil menjual foto selfie NFT-nya dan laku hingga miliaran Rupiah. Bahkan chef kondang tanah air, Arnold Purnomo, juga rela mengeluarkan uang puluhan juta untuk foto selfie Ghozali, lo.
Angka yang fantastis tersebut tentu membuat banyak orang tertarik untuk berinvestasi di NFT. Tapi, sebelum mulai berinvestasi sebaiknya pahami dulu apa itu NFT, ya.
Pengertian NFT
NFT merupakan kependekan dari Non-Fungible Token yang sebenarnya merupakan aset digital. Aset ini bisa berbentuk karya seni maupun barang koleksi lainnya yang bisa diperjualbelikan secara virtual. Beberapa koleksi seni yang bisa digunakan sebagai Non-Fungible Token antara lain foto, gambar, lagu, rekaman suara, video game, dan sebagainya.
Marketplace untuk transaksi NFT
Non-Fungible Token tidak bisa diperjualbelikan di sembarang marketplace. Perlu marketplace khusus jika kita ingin menjual koleksi NFT-mu. Hingga saat ini ada 3 marketplace terbaik yang bisa kita manfaatkan untuk bertransaksi Non-Fungible Token, antara lain:
OpenSea
Pasar Non-Fungible Token peer to peer terbesar dan terbaik yang bisa digunakan untuk mencetak NFT adalah OpenSea. Ghozali Ghozalu menjual karyanya yang berjudul Ghozali Everyday di marketplace yang satu ini.
Rarible
Marketplace Non-Fungible Token ini berstatus milik komunitas. Di dalamnya dijual beragam karya seni berbentuk aset digital dan collectible item. Jenis dompet digital yang bisa digunakan untuk transaksi Non-Fungible Token di Rarible adalah kripto MetaMask, MyEtherWaller, dan Coinbase Wallet.
Axie Infinity
Punya nama yang tidak kalah besar di kalangan trader, Mama Papa juga bisa bertransaksi menggunakan Axie Infinity. Marketplace yang satu ini ini merupakan platform game berbasis blockchain dan tentunya Non-Fungible Token. Game yang dijual di Axie Infinity berhasil menarik hingga 15 ribu pengguna aktif setiap bulannya.
Baca Juga: 7 Kesalahan Saat Investasi Crypto Bikin Buntung
NFT sudah ada sejak 2014
Meski baru viral, sebenarnya Non-Fungible Token sudah ada sejak 2014. Sejak itu sirkulasi perdagangannya terus meningkat seiring makin banyaknya seniman digital yang menggunakan metode ini. Bahkan berdasarkan data dari DappRadar, penjualan Non-Fungible Token sudah menembus angka tertinggi yakni US$10,7 miliar atau sekitar RP152 triliun pada kuartal III-2021.
Diperjualbelikan di sistem blockchain
Non-Fungible Token diperdagangkan melalui sistem blockchain yang merupakan buku kas besar untuk mencatat setiap transaksi di jaringan tersebut. Sebenarnya kalau dilihat sekilas NFT ini mirip aset mata uang crypto. Bedanya, kalau crypto masih bisa ditukarkan dengan uang, sedangkan Non-Fungible Token hanya bisa diperjualbelikan.
Sertifikat kepemilikan satu-satunya
Bisa dibilang kalau Non-Fungible Token adalah sebuah sertifikat kepemilikan atas sebuah barang, baik yang berwujud maupun tidak. Satu NFT hanya untuk satu objek, sehingga memberikan nilai eksklusif dan membuatnya berharga mahal.
Jadi misalnya Mama Papa memiliki Non-Fungible Token dari lukisan A. Maka jika ada orang lain yang mengaku juga memiliki lukisan tersebut bisa dipastikan kalau miliknya merupakan barang palsu.
Nah, kalau melihat dari info-info di atas, masihkah Mama Papa tertarik untuk membeli Non-Fungible Token (NFT)?