Tidak melulu karena datang bulan, rasa nyeri pada perut bagian bawah bisa menandakan adanya masalah kesehatan serius pada tubuh. Bukan hal yang patut dianggap remeh. Karena rasa sakit perut bagian bawah kerap menjadi penanda adanya masalah pada organ tubuh di daerah panggul kita.
Sakit perut bagian bawah sering dialami wanita saat sedang datang bulan, alias haid. Tapi, bagaimana jika rasa nyeri pada perut bagian bawah muncul saat sedang tidak haid? Apakah ini adalah tanda masalah kesehatan serius?
Kondisi sakit perut bagian bawah tentu terasa sangat tidak nyaman. Karena terasa kram, nyeri, dan seakan ditusuk oleh benda tajam.
Jangan dibiarkan berlarut. Pasalnya, sakit perut bagian bawah bisa berkaitan dengan organ reproduksi, sekaligus sebagai penanda adanya masalah pada saluran kemih, gangguan pencernaan, hingga gejala infeksi.
Untuk memastikan hal tersebut, berikut 7 penyebab sering sakit perut bagian bawah yang perlu diwaspadai:
1. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan menjadi salah satu penyebab sakit perut bagian bawah yang cukup sering terjadi. Untungnya, gangguan pencernaan pada taraf ringan; seperti mual dan sering bersendawa, bisa pulih dengan sendirinya.
Namun, jika dibarengi dengan muntah darah dan feses berwarna hitam. Disarankan segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat penanganan terbaik, ya.
Baca Juga: 8 Penyebab Sering Kentut, Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius
2. Radang usus buntu
Penyebab sering sakit perut bagian bawah berikutnya karena radang usus buntu. Di tahap awal, kita akan merasakan rasa nyeri pada bagian pusar. Kemudian, rasa nyeri tersebut seakan menjalar hingga bagian kanan bawah perut.
Biasanya, radang usus buntu akan disertai dengan berbagai gejala lain. Seperti mual dan muntah, pembengkakan pada perut, demam, kehilangan selera makan, hingga berisiko diare atau sembelit.
3. Crohn’s disease
Masih asing dengan penyakit satu ini? Singkatnya, Crohn’s disease adalah masalah kesehatan yang disebabkan karena peradangan pada usus kronis. Sehingga, menyebabkan peradangan pada lapisan dinding pencernaan, mulai dari mulut hingga anus.
Umumnya, Crohn’s disease ditandai dengan sakit perut, mual dan muntah, BAB berdarah, penurunan berat badan, demam, serta terbentuknya saluran abnormal di sekitar dubur. Bahkan, Crohn’s disease juga menimbulkan peradangan di bagian tubuh lainnya. Seperti mata, hati, dan saluran empedu.
4. Kista ovarium
Apakah Mama sering merasakan rasa nyeri pada perut bagian bawah yang kadang hilang timbul? Jika iya, Mama patut waspada. Karena kondisi ini bisa saja disebabkan karena adanya kista ovarium.
Umumnya, kista ovarium tidak berbahaya. Tapi, jika ukuran kista yang membesar akan menyebabkan perut bagian bawah terasa nyeri dan tidak nyaman. Meskipun sebagian besar kasus kista ovarium bersifat jinak, namun ada beberapa kondisi kista menjadi ganas. Jadi segera periksakan diri ke dokter, ya!
Baca Juga: 9 Penyebab Susah Hamil: Faktor Usia Hingga Masalah Kesehatan
5. Infeksi jamur vagina
Infeksi jamur vagina juga bisa menyebabkan perut bagian bawah terasa sakit dan tidak nyaman. Biasanya, kondisi ini dibarengi keluarnya keputihan yang tidak normal, menggumpal, dan mengeluarkan aroma menyengat.
Selain itu, infeksi jamur vagina juga menyebabkan organ intim terasa sangat gatal dan terasa nyeri saat buang air kecil. Parahnya lagi, bibir vagina dan vulva juga tampak kemerahan dan bengkak akibat infeksi jamur vagina, lo!
6. Radang panggul
FYI, radang panggul atau Pelvic inflammatory disease adalah infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Penyakit radang panggul disebabkan karena bakteri yang masuk melalui vagina dan berpindah ke organ panggul.
Selain rasa sakit pada perut bagian bawah, penyakit radang panggul juga ditandai dengan berbagai gejala lain. Seperti keputihan berbau tidak sedap, demam, rasa nyeri saat berhubungan intim, hingga pendarahan yang tidak teratur.
Kalau tidak segera diatasi, radang panggul bisa menyebar ke dalam darah dan menyebabkan kematian, lo!
7. Hamil di luar kandungan
Bagi Mama yang sedang dalam masa kehamilan, patut waspada apabila sering merasa sakit perut bagian bawah. Sebab, kondisi tersebut bisa menandakan terjadinya kehamilan di luar rahim, atau dikenal dengan kehamilan ektopik.
Menurut data dari American Academy of Family Physicians (AAFP), kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 50 kehamilan di dunia. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit berlebih pada perut, panggul, bahu, leher, serta adanya pendarahan pada vagina.
Itulah beberapa penyebab sakit perut bagian bawah yang perlu Mama waspadai sejak dini.
Untuk memastikan penyebabnya, segera berkonsultasi dengan dokter apabila sering mengalami sakit perut bagian bawah. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan penanganan yang tepat agar cepat sembuh.
Semoga artikel ini membantu, Mama!
Baca Juga: Program Bayi Tabung: Prosedur dan Penentu Keberhasilan