Bingung harus mulai melatih anak toilet training dari mana? Atau sudah mulai lelah dan pusing karena selalu gagal mengajarkan si kecil buang air sendiri di toilet? Jangan patah semangat, yuk, ikuti tips sukses melatih anak toilet training di bawah ini!
Toilet training adalah proses belajar anak untuk buang air besar (BAB) maupun buang air kecil (BAK) sendiri di toilet layaknya orang dewasa. Meskipun terlihat sederhana, tapi banyak orangtua yang mengeluh kesulitan melatih anak toilet training.
Umumnya, anak siap toilet training sejak memasuki usia 1,5-2 tahun. Hanya saja, patokan anak siap latihan buang air sendiri di toilet tidak hanya dari faktor usianya saja. Melainkan dibarengi dengan kesiapan fisik si kecil. Seperti menunjukkan ekspresi sedang menahan BAB atau BAK, popok sering kering saat bangun tidur, serta anak tidak BAB di popok saat malam hari.
Selain itu, Mama Papa juga harus mengenali tanda emosional anak siap toilet training. Seperti merasa tidak nyaman saat popoknya basah, tertarik menggunakan celana dibandingkan popok, menunjukkan ketertarikan saat kita menggunakan kamar mandi, hingga memberi tahu jika ingin buang air.
Tips Melatih Anak Toilet Training
Meskipun sudah menunjukkan tanda-tanda di atas, bukan berarti Mama Papa boleh memaksa si kecil untuk buang air dengan benar. Pasalnya, kebiasaan memaksa anak toilet training justru menyebabkan si kecil stres, lo!
Supaya tidak salah langkah, simak tips sukses melatih anak toilet training berikut ini:
1. Menunjukkan apa itu toilet
Tips melatih anak toilet training yang pertama adalah menunjukkan dan mengenalkan si kecil apa itu toilet. Jelaskan pada si kecil bahwa toilet adalah tempat untuk BAB dan BAK.
Supaya mereka merasa nyaman, Mama Papa bisa memberikan potty seat kepada si kecil. Pilih potty seat dengan desain lucu yang terbuat dari bahan terbaik, agar si kecil merasa nyaman dan semangat belajar buang air sendiri.
Baca Juga: 7 Tips Membuat Kamar Mandi Aman untuk Anak
2. Ajari cara memakai toilet
Selanjutnya, Mama Papa juga perlu mengajari anak cara memakai toilet dengan benar. Misalnya, saat si kecil mengatakan ingin “pipis” atau “pup”, segera bawa si kecil ke kamar mandi. Kemudian, beritahu mereka untuk duduk pada potty seat yang telah disediakan.
Lalu, pastikan selalu meletakkan potty seat di kamar mandi. Hal ini bertujuan agar si kecil tidak bingung apabila ingin buang air nantinya.
3. Pasang alarm
Umumnya, anak terdorong untuk BAK setiap 2-3 jam sekali. Untuk mencegah “kebocoran” di tengah jalan, tidak ada salahnya Mama Papa memasang alarm setiap 2 jam sekali untuk BAK. Tujuannya agar si kecil terbiasa buang air di toilet dan tidak ngompol. Dicoba, yuk!
Baca Juga: 5 Cara Jitu Mengatasi Anak Sering Ngompol Malam Hari
4. Berikan celana yang nyaman
Meskipun terdengar sepele, namun memberikan celana yang nyaman juga menjadi salah satu faktor penentu sukses tidaknya melatih anak toilet training, lo, Mama Papa!
Oleh karena itu, berikan celana yang nyaman dan mudah dibuka agar si kecil tidak kesulitan melepaskannya saat ingin buang air. Kalau perlu, berikan si kecil celana yang didesain khusus untuk toilet training.
5. Sabar dan konsisten
Melatih anak untuk buang air sendiri memang sangat melelahkan. Meskipun begitu, bukan berarti Mama Papa boleh menyerah atau bahkan memarahi si kecil karena sulit diberi tahu, lo!
Mama Papa harus ingat, agar sukses melatih anak toilet training; dan bisa lepas popok selamanya, membutuhkan waktu yang tidak singkat. Untuk itu, pastikan Mama Papa selalu sabar membimbing dan membiasakan si kecil buang air di potty seat yang telah disediakan, ya!
6. Beri pujian
Mama Papa, jangan ragu memberikan pujian atas segala pencapaian yang berhasil diraih si kecil. Baik itu berhasil mengatakan ingin buang air, tidak ngompol, atau sukses buang air di toilet sendiri meskipun belum sempurna. Sebab, segala pujian yang diberikan dapat meningkatkan kepercayaan diri si kecil.
Nah, itulah beberapa tips sukses melatih anak lulus toilet training yang bisa Mama Papa terapkan di rumah. Lakukan secara perlahan hingga si kecil bisa benar-benar lepas popok, ya!
Semoga artikel ini membantu!
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Susah BAB