Kata siapa memulai investasi reksadana itu rumit? Jangan salah, justru cara investasi reksadana sangat sederhana, bahkan hanya hitungan menit saja. Sudah begitu, investasi reksadana bisa dilakukan sambil rebahan di rumah, lo! Penasaran bagaimana mudanya investasi reksadana?
Reksadana menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati investor pemula. Sayangnya, ternyata masih ada beberapa investor pemula yang kurang memahami cara investasi reksadana dengan benar, agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Apakah Mama Papa salah satunya?
Mengutip dari laman idx.co.id, reksadana adalah wadah yang berfungsi untuk menghimpun dana investor, dan diinvestasikan ke dalam portofolio. Tidak sendirian, Mama Papa akan dibantu oleh Manajer Investasi (MI) dalam mengelola dana investasi yang disetorkan.
Jangan khawatir, karena cara investasi reksadana sangat sederhana. Saking sederhananya, investasi reksadana bisa dilakukan sambil rebahan dan bersantai di rumah. Penasaran?
Yuk, simak cara investasi reksadana untuk pemula agar untuk maksimal di bawah ini:
1. Pilih platform investasi
Sebelum mulai berinvestasi, pastinya Mama Papa harus memilih platform investasi reksadana yang tepat. Saat ini sudah ada banyak aplikasi investasi reksadana ramah pemula, dan pastinya terdaftar OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Seperti Bibit, Bareksa, Ajaib, IPOT, atau Tanamduit.
2. Tentukan tujuan investasi
Setelah mendapatkan aplikasi investasi yang diinginkan, cara investasi reksadana berikutnya adalah menentukan tujuan investasi. Mengapa?
Menentukan tujuan investasi akan membantu kita menentukan jenis reksadana yang tepat. Selain itu, kita juga bisa memperkirakan jangka waktu investasi dan return yang didapatkan, agar tujuan investasi dapat tercapai tepat waktu.
3. Kenali profil risiko
Cara investasi reksadana agar mendapatkan keuntungan maksimal berikutnya adalah mengenali profil risiko. Secara umum, ada 3 tipe investor sesuai dengan profil risiko investasi.
Pertama adalah konservatif, yaitu tipe investor yang memiliki profil risiko paling rendah. Dengan kata lain, tipe investor konservatif memilih produk investasi reksadana yang aman dengan return stabil. Guna meminimalkan risiko nilai investasi yang dimiliki menurun atau berkurang.
Kedua adalah tipe investor dengan profil risiko moderat. Biasanya, level moderat diisi oleh investor yang lebih siap menerima risiko investasi reksadana dibandingkan level konservatif. Selain itu, pilihan investasinya juga memberikan return yang lebih tinggi.
Terakhir adalah tipe investor dengan profil risiko agresif, atau dikenal sebagai risk taker. Tidak hanya mencari instrumen investasi reksadana yang memberikan return tinggi, investor agresif juga sudah benar-benar siap menghadapi naik-turunnya pasar modal.
4. Pilih jenis reksadana yang tepat
FYI, setiap jenis reksadana memiliki ciri khasnya masing-masing. Memilih jenis reksadana yang tepat bertujuan agar kita bisa mendapatkan keuntungan maksimal, sekaligus meminimalkan risiko dalam investasi.
Pertama adalah investasi reksadana pasar uang. Umumnya, dana investasi ditempatkan pada surat utang jangka pendek dengan jatuh tempo kurang setahun. Keuntungan reksadana pasar uang adalah minim risiko, return lebih tinggi daripada deposito, dan mudah dicairkan.
Selanjutnya investasi reksadana pendapatan tetap, yaitu jenis reksadana yang 80% asetnya berbentuk obligasi. Dibandingkan dengan reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap memberikan keuntungan lebih tinggi, lo!
Ketiga adalah reksadana campuran, yaitu dana investasi yang dialokasikan ke berbagai instrumen. Seperti deposito, pasar uang, obligasi, dan saham. Dibandingkan dengan dua jenis reksadana sebelumnya, reksadana campuran memiliki risiko moderat-tinggi.
Terakhir adalah reksadana saham, yaitu jenis reksadana yang minimal 80% asetnya diinvestasikan ke dalam bentuk saham. Baik return dan risiko investasi reksadana saham sama-sama tinggi. Sehingga, disarankan memilih reksadana saham apabila memiliki tujuan investasi di atas 5 tahun.
5. Pilih Manajer Investasi
Cara investasi reksadana yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah memilih Manajer Investasi yang tepat. Perhatikan expense ratio yang dikeluarkan. Semakin kecil biaya expense ratio, maka semakin piawai Manajer Investasi tersebut mengelola reksadana.
Lalu, perhatikan dana kelolaan atau AUM (Asset Under Management) reksadana tersebut. Semakin besar dana yang tertulis, maka semakin besar pula kepercayaan investor pada kualitas Manajer Investasi tersebut. Tidak kalah penting, pastikan Manajer Investasi sudah mengantongi izin dari OJK, ya!
Baca Juga: Pilihan Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan
6. Nabung rutin
Satu lagi cara investasi reksadana untuk pemula agar mendapatkan keuntungan maksimal adalah rutin menabung. Tidak harus dengan nominal besar, kita bisa menabung di reksadana mulai dari Rp100.000 saja, kok. Jika dilakukan dengan konsisten, dijamin tujuan investasi yang kita inginkan dapat cepat tercapai.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai investasi reksadana sekarang!
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Investasi Reksadana, Pemula Wajib Tahu