5 Cara Menerima Kegagalan agar Lebih Legowo5 Cara Menerima Kegagalan agar Lebih Legowo5 Cara Menerima Kegagalan agar Lebih Legowo5 Cara Menerima Kegagalan agar Lebih Legowo
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

5 Cara Menerima Kegagalan agar Lebih Legowo

February 16, 2022
Menerima Kegagalan

Menerima Kegagalan | Foto: Envato

Bisa dibilang, kegagalan adalah hal yang wajar dalam hidup. Memang menerimanya bukan hal yang mudah. Tapi bukan berarti kita harus langsung menyerah. Sebab, ada berbagai cara bijak dalam menerima kegagalan agar kita lebih merasa legowo.

Dalam kehidupan tentu tidak selamanya kita akan sukses atau berhasil. Adakalanya usaha yang kita lakukan menemui kegagalan. Namun yang jadi masalah, menerima kegagalan bukanlah perkara mudah.

Sejak pandemi COVID-19 contohnya, ada banyak kegagalan yang datang silih berganti di sekitar kita, bahkan mungkin kita sendiri mengalaminya. Mulai dari usaha bangkrut, gagal melanjutkan studi, hingga gagal naik jabatan. Hal ini tentu sangat menyebalkan untuk diterima, bukan?

Namun, jika Mama Papa adalah salah satu orang yang mengalami kegagalan tersebut, jangan buru-buru menyerah. Yuk, mulai menerima kegagalan dan berjuang kembali.

Berikut ini adalah lima cara yang bisa Mama Papa lakukan untuk lebih bisa menerima kegagalan.

Luapkan emosi

Marah, kesal, sedih, dan menolak kenyataan adalah ekspresi yang wajar pasca menerima kegagalan. Rasanya hampir semua orang pasti merasakan hal serupa setelah gagal. Hal ini menjadi respons otak kita ketika merasa kecewa.

Nah, di momen tersebut kita justru tidak disarankan untuk pura-pura bahagia. Luapkan segala emosi yang sedang Mama Papa rasakan. Misalnya, dengan berteriak marah, atau menangis seharian. Sebab, dengan mengeluarkan emosi negatif tersebut, kita justru akan lebih cepat untuk menerima kegagalan.

Lakukan healing

Ketika sudah mulai tenang, kita bisa melakukan healing. Yup, kita bisa melakukan beragam kegiatan yang menyenangkan, mulai dari makan makanan favorit, menjalankan hobi, atau jalan-jalan.

Setiap orang punya caranya sendiri untuk menghadapi perasaan sedih dan kecewa akibat kegagalan, begitu juga dengan kita. Jadi temukan hal-hal yang bisa membuat kita senang untuk melupakan kegagalan yang kita alami.

Cari penguat dari orang sekitar

Berjuang sendiri memang tidak mudah, Mama Papa. Karena itu, kita perlu dukungan dari orang lain untuk lebih bisa menerima kegagalan. Temui keluarga, pasangan, atau sahabat terdekat untuk meminta dukungan. Adanya dukungan dari orang tersayang cukup berpengaruh dalam menumbuhkan semangat pasca gagal, lo!

Mulai introspeksi dari kesalahan

Jika kita sudah merasa cukup kuat dan berhasil dalam menerima kegagalan, langkah selanjutnya adalah instropeksi diri. Coba gali apa saja yang bisa menjadi penyebab dari kegagalan tersebut. Catat poin-poin penting yang diduga berpotensi besar membuat kita gagal.

Catatan ini sangat berpengaruh agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari. Menemukan apa yang menjadi kekurangan dari dalam diri sendiri juga menjadi tanda kita sudah beranjak menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Baca Juga: Biarkan Anak Belajar dari Kegagalan, Ini Manfaatnya

Mulai buat rencana baru

Terakhir, jika Mama Papa sudah menemukan kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki maka saatnya mencoba kembali. Kegagalan adalah bentuk keberhasilan yang tertunda. Setelah gagal berarti waktunya kita untuk mencoba kembali.

Karena itu, langkah terakhir untuk menerima kegagalan adalah mulai membuat rencana baru. Misalnya, jika sebelumnya usaha gagal karena kurang terkenal, maka inilah saatnya untuk membuat strategi marketing yang baru.

Belajar dari kegagalan akan membuat kita tumbuh jadi orang yang lebih punya empati, bijak, dan kuat. Selain itu, setiap kegagalan akan mengantarkan kita pada keberhasilan. Jadi jangan buru-buru menyerah, ya!

Praktikkan tips-tips di atas agar Mama Papa bisa mengelola kesedihan akibat kegagalan dengan lebih sehat. Menerima kegagalan memang tidak mudah, namun kita harus melewatinya dengan bijak.

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid