Meski fungsinya sama-sama melembapkan wajah, namun ada beberapa jenis pelembap yang dibedakan sesuai dengan jenis kulit kita. Yuk, kita cari tahu, ada apa saja jenis-jenis moisturizer serta cara kerjanya pada kulit.
Meski namanya sama-sama pelembap atau moisturizer, tapi tidak semua produk cocok dengan kulit kita, lo. Pasalnya, ada beragam jenis pelembap yang masing-masing punya cara kerja yang berbeda-beda.
Sejauh ini ada tiga jenis pelembap yang beredar di pasaran. Sebelum membeli pastikan kalau kamu tahu pelembap yang sesuai dengan kulit kamu, ya, Girls,!
1. Humektan
Jenis pelembap ini bisa dibilang sebagai sahabat bagi si pemilik kulit berminyak. Sering dengar tentang water based moisturizer? Nah, biasanya water based moisturizer merupakan produk pelembap yang mengandung banyak humektan di dalam komposisinya.
Humektan merupakan kandungan pada pelembap berbahan dasar air. Terksturnya lebih ringan di wajah dan tidak meninggalkan kesan berminyak pada kulit. Karena formulanya lebih ringan, pelembap mengandung humektan cocok digunakan di siang hari.
Kandungan humektan bekerja dengan mengikat air dari udara di sekitar lalu menempelkannya pada kulit. Hal ini akan membantu kulit terhidrasi dengan lebih baik. Meski begitu hindari memilih produk dengan kadar humektan terlalu tinggi, ya.
Untuk menemukan jenis pelembap mengandung humektan, kita bisa melihatnya dari komposisi produk. Jenis humektan yang biasanya digunakan antara lain: glycerin, AHA, hyaluronic acid, urea, dan sorbitol.
2. Emolien
Emolien merupakan produk pelembap yang bekerja dengan mengisi bagian sel kulit yang kosong karena kehilangan cairan. Jenis pelembap mengandung emolien juga dapat membantu memperbaiki skin barrier yang rusak, lo!
Jenis pelembap ini paling cocok digunakan untuk jenis kulit sangat kering (flaky), gatal, bersisik, hingga lecet karena terlalu kering. Dengan menggunakan pelembap mengandung emolien, kulit akan terasa lebih mulus, lembut, dan halus ketika disentuh.
Biasanya, pelembap yang bersifat emolien cenderung lebih berat dan berminyak dibandingkan pelembap humektan. Namun tekstur ini sangat baik untuk meredakan peradangan pada kulit.
Bahan-bahan pelembap yang punya sifat emolien adalah natural oils, ceramide, asam lemak, dan squalane.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Moisturizer yang Aman untuk Remaja
3. Occlusive
Terakhir, ada jenis pelembap occlusive atau oklusif. Kategori pelembap ini bekerja dengan cara memberikan lapisan pelindung untuk mencegah terjadinya penguapan, serta bisa meningkatkan level kelembapan kulit.
Banyak orang menyebut kalau pelembap occlusive adalah tameng untuk melindungi kulit dari penguapan cairan. Karena sifatnya yang mengunci kelembapan, pelembap oklusif cocok digunakan untuk tipe kulit kering atau sangat kering.
Penggunaan pelembap oklusif akan membuat wajah jadi lebih berkilau dan jauh dari sisik. Meski demikian, jenis pelembap ini terkadang juga menimbulkan komedo karena bisa menutup pori-pori. Itulah mengapa produk ini tidak disarankan kulit berminyak dan rentan berjerawat.
Beberapa kandungan pelembap yang masuk dalam kategori oklusif adalah mineral oil, paraffin, lanolin, shea butter, dan cocoa butter.
Nah, itulah jenis-jenis pelembap dan ragam fungsinya untuk wajah. Sebelum membeli pastikan kalau kita memahami cara kerja dan kekurangan dari masing-masing pelembap, ya. Agar kulit kita enggak mengalami masalah.
Baca Juga: Manfaat Moisturizer untuk Wajah, Kulit Lebih Lembut!