BI Checking jadi proses penting yang akan menentukan bisa atau tidaknya mengajukan KPR. Memang tidak semuanya berjalan lancar sesuai rencana. Ada beberapa hal yang membuat BI Checking kita berstatus “buruk” sehingga ditolak pihak bank.
Agar pengajuan permohonan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) diterima bank, Mama Papa wajib lolos proses BI Checking. Secara pengertian, BI Checking adalah proses cek Informasi Debitur Individual (IDI) Historis, yang mencatat lancar atau tidaknya pembayaran kredit seseorang.
BI Checking ini jadi penentu kelayakan calon debitur atau peminjam. Tidak jarang pengajuan kredit seseorang ditolak bank gara-gara catatan BI Checking yang buruk. Seseorang yang masuk kategori BI Checking buruk biasanya punya riwayat menunggak kredit selama 91 hari atau lebih.
Agar BI Checking kita baik dan mudah untuk mengajukan KPR, ada beberapa tips yang perlu Mama Papa perhatikan. Berikut ini lima cara agar lolos proses BI Checking pengajuan KPR.
Jangan menunggak tagihan
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menjaga status kredit kita adalah memastikan tidak pernah menunggak cicilan. Ini berlaku untuk pinjaman pada lembaga-lembaga pemberi pinjaman yang terekam Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia.
Sebaiknya, biasakan untuk membayar cicilan kredit sekitar 5-7 hari sebelum tanggal jatuh tempo. Kalau perlu gunakan sistem autodebet dari rekening tabungan, sehingga tidak akan terlambat dalam membayar tagihan.
Mama Papa juga bisa membuat pengingat di ponsel untuk menghindari keterlambatan pembayaran secara cash.
Tahu batas menggunakan kartu kredit
Mama Papa, tidak jarang saat menggunakan kartu kredit limit yang ditawarkan cukup tinggi. Bahkan di beberapa bank penyedia kartu kredit besaran limit ini terus di-update, atau ditambah seiring dengan riwayat penggunaan kita.
Meski iming-iming limit tinggi, ada baiknya kalau kita melakukan pinjaman kurang dari limit yang ditentukan. Sebab, melakukan pinjaman dalam jumlah yang tinggi berisiko membuat kita gagal bayar. Baiknya, pakai hanya 30% dari limit yang diberikan bank saja.
Baca Juga: 7 Penyebab Pengajuan KPR Ditolak Bank, Faktor Usia?
Simpan bukti transaksi dan pembayaran tagihan
Tidak bisa dipungkiri terkadang ada kesalahan yang dilakukan bank, sehingga tagihan kredit yang dilaporkan ke kita tidak sesuai. Untuk menghindari kasus-kasus seperti ini, ada baiknya Mama Papa menyimpan bukti-bukti transaksi kartu kredit.
Dengan begitu, kesalahan tersebut dapat dikoreksi bank, dan membuat kita terhindar dari tagihan kredit di luar kemampuan. Selain itu, menyimpan bukti transaksi juga bisa jadi sanggahan ketika kita tidak lolos BI Checking, padahal pembayaran kredit kita lancar.
Ambil kredit sesuai kemampuan
Kebiasaan berutang terkadang bikin kita kecanduan. Apalagi setelah sekali melakukan kredit lancar biasanya pihak pemberi pinjaman akan menawarkan pinjaman baru yang menggiurkan. Namun jangan sampai kita tergiur akan perilaku hedon atau konsumtif, ya.
Sebelum membuat pinjaman baru, sebaiknya tanyakan kembali pada diri kita: apakah benar-benar membutuhkan pinjaman tersebut atau tidak? Jika tidak benar-benar penting, atau sebenarnya hanya bagian dari FOMO sebaiknya dihindari, ya.
Selain itu, pahami juga kemampuan finansial sebelum memutuskan berutang. Jika kira-kira tidak dapat membayar sesuai dengan tagihan, sebaiknya urungkan niat untuk berutang. Jangan sampai catatan kita buruk karena terlambat atau bahkan gagal membayar kredit.
Hindari utang pinjol dalam jumlah besar
Mama Papa, gagal dalam membayar pinjaman online juga berdampak pada BI Checking. Jika pinjol yang digunakan terdaftar di OJK, secara langsung data kita akan tercatat.
Nah, ketika kita terlambat dalam membayar tagihan pinjaman online bukan hanya berisiko dikejar debt collector, namun juga bisa masuk dalam daftar hitam bank. Jadi pastikan kalau Mama Papa menghindari pinjaman online dalam jumlah besar, atau yang berpotensi gagal bayar, ya.
Selain tips-tips di atas, Mama Papa juga bisa menjaga BI Checking tetap bagus dengan cara melakukan pembayaran tunai. Disadari atau tidak, pembayaran tunai membuat kita jadi lebih sadar pemakaian uang, dibandingkan saat menggunakan uang elektronik.
Dengan menjaga hal-hal di atas, kemungkinan besar kita akan lolos BI Checking, dan bisa mendapatkan KPR, deh.