Jangan buru-buru mengeklik link dari orang tak dikenal. Karena bisa jadi link tersebut adalah salah satu trik untuk scamming. Untuk menghindari penipuan secara digital, Mama Papa bisa mencoba langkah pengamanan seperti artikel di bawah ini.
Saat ini sedang ramai menjadi bahan perbincangan di media sosial mengenai scamming atau penipuan dan pencurian uang berbasis digital. Mau tidak mau hal ini membuat kita harus lebih aware untuk menghindari penipuan digital yang sedang marak saat ini.
Pasalnya, para scammer memiliki taktik yang lihai untuk menipu setiap targetnya. Jangan sampai kita masuk celah para scammer.
Untuk menghindari penipuan dan pencurian berbasis digital ini kita hanya perlu melakukan lima langkah cerdas berikut ini.
Jangan pernah membagikan data pribadi
Mama Papa, untuk menghindari penipuan digital usahakan untuk tidak merespons email atau pesan apapun yang meminta data pribadi. Hati-hati jika ada permintaan terkait nama ibu kandung, password akun, foto KTP, ataupun foto NPWP.
Pasalnya, data pribadi di atas bisa digunakan para scammer untuk menguras habis uang kita. Selain itu, jangan pernah coba-coba membagikan data pribadi ke media sosial, ya. Meskipun hanya nomor rekening, hal tersebut tetap saja rentan diretas.
Jika memang bank atau fintech resmi membutuhkan data diri berupa foto KTP maupun foto pribadi, jangan lupa tambah watermark. Hal ini untuk mencegah data diri disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Jangan membagikan kode OTP
Tips menghindari penipuan di internet selanjutnya adalah jangan membagikan kode OTP pada siapapun. Meski berisi digit sederhana, kode OTP ini sangat penting, lo!
Saat melakukan transaksi online, baik menggunakan e-banking maupun kartu kredit, biasanya kita akan mendapatkan kode OTP. Kode ini akan dikirimkan bank ke nomor kita yang terdaftar.
Kode OTP ini biasanya akan disalahgunakan oleh scammer untuk melakukan penipuan. Skemanya, target akan diminta untuk menyebutkan kode OTP yang telah dikirimkan bank. Kalau kita terjebak dan menyebutkan kote OTP, sama saja dengan memberi akses orang lain membuka akun kita. Jadi, rahasiakan kode OTP dengan baik, ya!
Hindari klik link yang mencurigakan
Hampir setiap hari ponsel di Indonesia dibombardir dengan pesan singkat yang mengirim kan link website dari nomor tak dikenal. Meski mayoritas kita sudah tahu hal ini penipuan, namun jangan iseng untuk mengeklik, ya.
Pasalnya, bisa jadi tautan tersebut adalah link phising yang digunakan penipu untuk mengakses perangkat kita. Jadi pastikan secara berulang keamanan suatu link sebelum memutuskan untuk mengaksesnya.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Asuransi Aman Anti Penipuan
Ubah kata sandi M-Banking secara berkala
Selanjutnya, kita juga bisa menghindari penipuan dengan mengganti password atau kata sandi secara berkala. Bukan hanya pin M-banking, hal ini juga berlaku untuk kata sandi e-wallet, ponsel, hingga media sosial.
Selain rutin mengganti kata sandi, Mama Papa juga bisa menggunakan variasi password agar sulit ditebak polanya. Misalnya, kombinasikan antara angka, huruf kapital, dan huruf kecil untuk menghindari penipuan.
Jangan lupa juga untuk selalu Log Out dari M-banking setelah selesai melakukan transaksi online. Pastikan kalau akun media sosial kita menggunakan autentikasi dua faktor untuk mencegah percobaan scamming, ya.
Baca Juga: Ciri Pinjaman Online Legal dan Terpercaya, Selain Diawasi OJK
Perhatikan benar-benar akun layanan keuangan
Tidak sedikit orang yang terkena modus penipuan berbasis media sosial. Skemanya adalah scammer menjawab keluhan dari nasabah bank ataupun e-wallet dengan membuat akun yang mirip dengan akun resmi. Tidak sedikit orang terkecoh dengan pola yang satu ini.
Tips untuk menghindari penipuan dengan skema ini adalah membaca ulang pengirim pesan di media sosial. Setiap akun bank ataupun layanan keuangan resmi biasanya dilengkapi dengan centang biru.
Jika tidak ada maka Mama Papa wajib mencurigai akun tersebut. Apalagi jika username atau nama yang digunakan terlalu acak.
Itulah beberapa cara menghindari penipuan digital yang sedang marak terjadi. Selalu berhati-hati dalam berselancar di media sosial, agar terhindar dari kejahatan scammer, ya.