Ketika anak tumbuh jadi sosok yang pendiam seringkali kita kebingungan untuk membangun komunikasi dengan si kecil. Namun sekarang tidak perlu risau, karena sebenarnya ada cara untuk membuat anak pendiam jadi lebih terbuka kepada kita.
Mama Papa, memiliki anak yang riang dan gemar bercerita mengenai kesehariannya tentu jadi harapan setiap orangtua. Namun, bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya, yakni anak jadi pendiam? Apa yang harus kita lakukan jika hal ini terjadi pada anak kita?
Tenang, Mama Papa! Karena kita tetap bisa PDKT dan terbuka dengan anak yang pendiam, kok. Sebenarnya mereka sama saja dengan anak-anak pada umumnya, hanya memang sifatnya yang agak lebih diam.
Hal yang perlu dicatat, tidak selamanya anak yang pendiam adalah korban bullying atau punya trauma, ya. Agar bisa memahami sikap pendiam dari anak, dan membangun kedekatan dengan si kecil, Mama Papa bisa mencoba cara-cara di bawah ini.
Terima anak apa adanya
Sebelum membuat anak pendiam lebih terbuka, hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah menerimanya apa adanya. Jangan memaksakan anak untuk memiliki karakter periang atau humble sesuai kehendak kita.
Pasalnya, setiap anak punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Memaksakan kehendak pada anak justru akan membuat mereka tidak respect pada kita orangtuanya.
Kabar baiknya, anak yang pendiam sebenarnya menyimpan berbagai sifat menarik, lo. Sebagai contoh, orang yang pendiam cenderung lebih kuat dalam mengontrol diri, punya sifat empati yang tinggi, dan dapat meredam emosinya dengan baik.
Jangan menyimpulkan perasaan anak
Ketika si kecil pendiam kita harus jadi sosok yang pro-aktif untuk bertanya. Hindari kebiasaan menebak-nebak perasaan anak, meskipun sikap serupa sudah pernah ditunjukkannya.
Pasalnya, dugaan ini bisa saja salah dan justru memicu kesalahpahaman dengan si kecil. Lebih baik langsung tanyakan langsung dan ajak anak berkomunikasi mengenai perasaannya.
Tentu mengungkapkan perasaan bukanlah hal yang mudah bagi anak pendiam. Namun suasana yang tenang akan membantu mereka jadi lebih terbuka.
Kebiasaan menebak perasaan anak juga membuat mereka merasa disepelekan, lo. Karena pribadinya sudah menunjukkan sikap diam, tugas kita sebagai orangtua adalah mendengarkan suara hatinya.
Luangkan waktu bersama
Cara mendidik anak yang suka berdiam diri adalah sering-sering menyisihkan waktu untuk ngobrol dengan mereka. Tentu saja karena tidak banyak berbicara dengan orang lain, maka Mama Papa bisa mengambil peran sebagai pendengar.
Cobalah luangkan waktu menjelang tidur atau sarapan pagi untuk fokus Q-time bersama si kecil. Jika perlu, ajak si kecil jalan-jalan berdua di akhir pekan.
Meluangkan waktu bersama si kecil akan membuat anak yang tadinya pendiam jadi lebih dekat dengan kita. Kemungkinan besar anak lebih terbuka jika kedekatan sudah terbentuk.
Baca Juga: 6 Penyebab Anak Pendiam: Pemalu Hingga Trauma Psikis
Hindari memojokkan anak
Membanding-bandingkan anak dengan anak lainya tentu bukan metode parenting yang bijak. Untuk menghadapi si kecil yang pendiam Mama Papa tidak seharusnya memaksa mereka jadi orang lain. Karena hal tersebut justru membuat anak merasa tertekan.
Contoh hal sederhana yang ternyata bisa membuat anak tertekan adalah ungkapan: “Main sana kayak teman-temanmu, dari tadi Mama lihat kakak diam terus seharian”.
Daripada fokus memojokkan anak karena sikap pendiamnya, lebih baik ajak berbicara si kecil mengenai kelebihannya. Mama Papa juga bisa mendukung hobi si kecil agar bisa berkembang lebih baik.
Jangan memberi label “anak pendiam”
Mama Papa, orang dewasa saja belum tentu senang jika mendapatkan “label” dari orang lain. Jadi jaga juga perasaan si kecil agar mereka mau terbuka dengan kita, ya.
Jangan mememanggil atau mengatakan si kecil dengan sebutan “si pendiam”. Karena mereka akan malu dan semakin menjaga jarak dengan orang lain; termasuk kita orangtuanya. Lebih baik perlakukan mereka seperti anak-anak pada umumnya, agar bisa lebih nyaman dalam berkomunikasi.
Itulah cara-cara membuat anak pendiam jadi lebih terbuka kepada kita. Memang perlu waktu untuk membangun kedekatan dengan si kecil yang pendiam, namun bukan berarti tidak bisa kita lakukan, ya!
Dengan membiasakan berkomunikasi setiap hari, si kecil lama-kelamaan akan merasa nyaman berbincang dengan kita, kok. Selamat menerapkannya di rumah, Mama Papa!
Baca Juga: Tips Parenting, Begini Cara Mendidik Anak Jadi Penurut