Berada di lingkungan kerja yang toxic tidak hanya memengaruhi produktivitas bekerja, tapi juga mengganggu kesehatan fisik dan mental. Demi kesehatan dan masa depan yang lebih baik, kenali ciri lingkungan kerja toxic dan cara bijak menghindarinya berikut ini.
Berada di lingkungan kerja yang sehat dan nyaman adalah impian semua orang. Sayangnya, banyak di antara kita yang kurang menyadari kalau sedang terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic. Alhasil, menganggap berbagai macam hal yang “toxic” adalah hal wajar di lingkungan kantor.
Lingkungan kerja toxic alias tidak sehat atau “beracun” merupakan masalah serius. Pasalnya, berada di lingkungan kerja tidak sehat memengaruhi mood serta kesehatan fisik dan mental. Dalam jangka panjang, kondisi ini menyebabkan stres, burnout, hingga memengaruhi produktivitas dalam kerja.
Oleh karena itu, kita harus mulai mengenali ciri-ciri lingkungan kerja toxic demi kesehatan fisik dan mental. Lantas, apa saja ciri-cirinya?
Berkeluarga.id telah merangkum 7 ciri lingkungan kerja toxic yang harus dihindari demi menjaga kesehatan fisik dan mental kita di tempat kerja.
Beban kerja tidak realistis
Salah satu ciri lingkungan kerja toxic yang paling mudah dikenali adalah beban kerja yang tidak realistis. Meskipun kita mampu menyelesaikannya, namun banyaknya beban kerja yang tidak realistis berisiko menyebabkan kecemasan dan depresi.
Parahnya lagi, menurut psikoterapi, Mayra Mendez, PhD, LMFT yang dikutip dari Kompas.com menjelaskan, beban kerja tidak realistis memiliki efek jangka panjang yang buruk. Seperti karyawan mudah lelah, semangat kerja menurun, hingga berisiko menyebabkan turn over perusahaan yang tinggi.
Tidak ada work life balance
Apakah banyaknya beban pekerjaan yang diberikan membuatmu sulit istirahat? Atau mungkin lebih sering lembur dibandingkan pulang tepat waktu? Jika iya, patut waspada. Karena tidak adanya work life balance juga termasuk ciri lingkungan kerja toxic.
Tidak adanya work life balance mengurangi kadar kebahagian seseorang, bahkan berisiko menyebabkan stres. Dalam jangka panjang, kondisi ini menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan fisik dan mental.
Baca Juga: 7 Rahasia Menjadi Orang Sukses, Selalu Bangun Pagi
Terjadi penindasan
Ciri lingkungan kerja toxic berikutnya adalah sering terjadi penindasan di kantor. Baik dari rekan kerja atau bahkan atasan kita sendiri. Bentuk penindasan yang diberikan bermacam-macam. Seperti memberi komentar dengan kata-kata yang tidak pantas maupun berperilaku kasar.
Selain terjadi penindasan di kantor, lingkungan kerja yang tidak sehat juga ditandai dengan kebiasaan saling meremehkan satu sama lain. Parahnya lagi, tidak jarang kita kerap dianggap berbeda, dan tidak tahu apa-apa di mata para rekan kerja senior.
Sulit berkembang
Siapa saja pastinya ingin memiliki jenjang karir yang selalu naik. Sayangnya, berada di lingkungan kerja yang tidak sehat akan membuat kita kesulitan memiliki jenjang karir yang berkembang.
Alasannya karena kita tidak diberi kesempatan untuk tumbuh menjadi pegawai yang lebih baik. Lingkungan kantor yang tidak sehat kurang memberi dukungan untuk mengasah skill yang dimiliki, serta tidak memberikan kesempatan kenaikan gaji maupun pangkat.
Banyak drama di kantor
Ciri lingkungan kerja toxic berikutnya banyak drama di kantor. Mulai dari rekan kerja yang saling menuduh, menyalahkan, hingga menyebarkan gosip yang belum tentu kebenarannya.
Kalau sudah begitu, kita harus segera menjauhi para toxic people di tempat kerja, agar tidak terjebak dan terhasut ikutan jadi “beracun”. Tak kalah penting, cobalah untuk bersikap netral dan tidak mengatakan hal-hal buruk kepada rekan kerja lainnya.
Aturan tidak jelas
Ini juga harus jadi perhatian kita, sebab lingkungan kerja toxic biasanya memiliki aturan yang tidak jelas. Baik itu aturan lembur dan waktu kerja, penilaian kinerja, hingga pemberian bonus. Alhasil, menyebabkan terjadinya ketidakadilan antar karyawan.
Contoh, kamu dan rekan kerja sama-sama melakukan pekerjaan dengan baik dan mencapai target yang diberikan. Tapi, kerja kerasmu selama ini tidak diapresiasi. Sedangkan, rekan kerjamu berhasil mendapatkan apresiasi dan promosi yang menarik.
Sering merasa cemas
Sering merasa cemas dan stres setiap masuk kerja? Atau sering sakit perut, tidak selera makan, dan merasa khawatir setiap berangkat bekerja? Bisa saja perasaan cemas berlebih tersebut disebabkan karena kita terjebak dalam lingkungan kerja yang tidak sehat, lo!
Apabila kamu merasakan ciri-ciri di atas, lebih baik segera mencari jalan keluar agar tetap waras di lingkungan kerja yang tidak sehat. Seperti dengan membuat batasan yang jelas antara kehidupan profesional di kantor dan kehidupan pribadi.
Pastikan juga tetap mengerjakan seluruh pekerjaan dengan baik dan maksimal. Sempatkan waktu mengikuti pelatihan untuk mengasah skill agar semakin berkembang. Tidak kalah penting, pastikan untuk berada di lingkungan pertemanan yang sehat.
Kalau sudah tidak sanggup bertahan di lingkungan kerja yang toxic, jangan ragu untuk meninggalkan kantor dengan bijak. Untuk panduan dan persiapan resign yang bijak, bisa baca artikel di sini.
Semoga artikel ini membantumu!
Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Rasa Malas agar Kembali Produktif