Bisa dibilang, menyapih anak adalah momen yang penuh emosional, tetapi juga menantang bagi sebagian besar orangtua. Berbagai macam cara dilakukan agar sukses menyapih anak dari ASI tanpa rewel dan bebas drama. Apakah Mama termasuk salah satunya?
Menjadi momen yang penuh tantangan, tidak heran jika banyak orangtua mencari cara menyapih anak dari ASI tanpa rewel dan bebas drama. FYI, menyapih adalah proses yang dilakukan secara bertahap agar anak bisa berhenti minum ASI dari payudara Mama.
Tidak ada patokan usia terbaik untuk menyapih anak. Umumnya, orangtua mulai melakukan cara menyapih anak saat menginjak usia 2 tahun. Tapi ada juga beberapa orangtua yang mulai menyapih anak setelah melewati usia 6 bulan; saat memasuki masa MPASI.
Biasanya ada beberapa tanda anak siap disapih yang bisa Mama kenali di antaranya:
- Ketidaktertarikan bayi untuk menyusu di payudara.
- Tetap rewel meskipun sudah minum ASI.
- Durasi menyusu yang lebih singkat dibandingkan biasanya.
- Sering “bermain” dengan puting saat menyusu; menggigit atau menarik puting.
- Mudah terdistraksi saat menyusu, baik karena ada orang berbicara atau makanan.
Apabila si kecil mulai menunjukkan beberapa tanda di atas, Mama bisa mulai melakukan cara menyapih anak secara perlahan. Lantas, bagaimana caranya agar proses menyapih berjalan lancar?
Berikut 7 cara menyapih anak lepas dari ASI secara perlahan tanpa rewel:
1. Beri pengertian pada anak
Dalam sebuah keluarga, menciptakan komunikasi yang baik adalah keharusan agar tidak terjadi miss komunikasi. Hal ini juga berlaku apabila Mama hendak menyapih anak. Pastikan untuk memberi pengertian pada anak jika mereka sudah tidak perlu menyusu dari payudara Mama. Dengan begitu, anak akan lebih siap dan beradaptasi secara perlahan untuk disapih.
2. Kurangi frekuensi menyusu
Menyapih membutuhkan proses dan tidak bisa langsung berhasil dalam sekali percobaan. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak menyapih secara terburu-buru. Cara menyapih yang benar dilakukan secara perlahan. Tujuannya agar payudara tidak “kaget”, dan dapat mengurangi risiko nyeri saat tidak menyusui.
Menyapih anak bisa dimulai dengan mengurangi frekuensi menyusu. Jika biasanya anak menyusu 5-6 kali sehari, maka Mama bisa mengurangi frekuensi menyusu menjadi 4 kali sehari. Terus kurangi frekuensi menyusu secara bertahap hingga si kecil terbiasa.
3. Perpendek waktu menyusu
Selain mengurangi frekuensi menyusu, Mama juga bisa memperpendek durasi menyusui si kecil. Misal, biasanya si kecil menyusu selama 30 menit. Maka, Mama mengurangi durasi menyusu menjadi 20 menit. Ingat, cara menyapih anak satu ini juga harus dilakukan secara perlahan agar si kecil terbiasa dan tidak rewel.
4. Membuat jadwal makan
Saat memasuki masa MPASI, membuat jadwal makan adalah hal wajib. Selain melatih disiplin dan mengenalkan rasa lapar maupun kenyang, membuat jadwal makan menjadi cara menyapih anak lepas dari ASI agar berjalan sukses.
Contoh, Mama bisa menyiapkan menu MPASI lezat bergizi seimbang sebagai menu sarapan. Apabila si kecil lapar di pagi hari, mereka tidak mencari payudara untuk menyusu karena terbiasa sarapan.
Mama juga bisa membuat jadwal makan menjadi 3 kali makan makanan utama dan 2 kali mengonsumsi camilan. Jadwal makan yang teratur menjadi salah satu cara menyapih anak yang efektif. Dengan begitu, kebutuhan nutrisi harian anak terpenuhi.
5. Beri susu pada botol atau gelas
Cara menyapih anak berikutnya dengan mengenalkan botol susu atau gelas; sippy cup. Mama bisa memasukkan ASI maupun susu formula ke dalam botol, agar anak terbiasa minum susu tidak dari payudara langsung.
Baca Juga: Tips Memilih Dot Bayi yang Tepat dan Aman
6. Ciptakan rutinitas sebelum tidur
Menyusui bayi di malam hari membuat si kecil tidur nyenyak dan tidak rewel. Sayangnya, kebiasaan tersebut harus dikurangi secara perlahan agar proses menyapih berjalan sukses. Sebagai gantinya, berikan camilan sehat sebelum tidur: biskuit bayi atau buah, agar si kecil merasa kenyang dan tidak mau menyusu.
Selain itu, Mama juga bisa menciptakan rutinitas sebelum tidur agar si kecil merasa nyaman dan tenang. Mulai dari mengenakan piyama tidur yang nyaman, mengatur suhu kamar si kecil agar lebih sejuk, dan membacakan dongeng sebelum tidur.
Bagaimana kalau si kecil tetap rewel dan minta menyusu? Jangan khawatir, agar cara menyapih anak berjalan lancar, Mama bisa menggantinya dengan memberikan susu formula sebelum anak tidur.
7. Ubah cara menggendong anak
Ada kalanya anak kerap rewel saat disapih. Meskipun sudah digendong, anak kerap merengek dan minta minum ASI secara langsung. Kalau sudah begini, cara menyapih anak yang bisa Mama terapkan adalah menggendong dengan posisi yang berbeda.
Hindari menggendong bayi dengan posisi yang sama saat menyusui. Coba gendong si kecil di punggung atau dengan posisi saling memeluk. Dengan begitu, anak akan memahami bahwa digendong bukan berarti akan menyusu.
Meskipun cara menyapih anak agar terbiasa mengonsumsi MPASI dan susu formula penting dilakukan. Ada beberapa kondisi yang harus dipertimbangkan untuk menunda proses menyapih. Disarankan untuk menunda menyapih apabila si kecil sedang sakit atau tumbuh gigi.
Untuk informasi lebih lengkap tentang proses dan cara menyapih anak, Mama bisa berkonsultasi langsung dengan dokter. Semoga proses menyapih anak berjalan lancar!
Baca Juga: Aturan MPASI Bayi yang Benar agar Tumbuh Kembang Optimal