Dengan mengatur uang THR secara bijak, bonus yang kita tunggu-tunggu ini tidak akan ludes begitu saja, lo! Ada beberapa tips yang bisa Mama Papa jadikan acuan dalam mengatur THR agar lebih bermanfaat.
Menjelang Lebaran ada satu hal yang ditunggu-tunggu para karyawan, yakni bonus tahunan berupa Tunjangan Hari Raya (THR). Meskipun bisa dibilang rejeki nomplok, namun tidak sedikit orang yang belum tahu cara mengatur uang THR dengan bijak. Alhasil THR kerap ludes tanpa jejak begitu saja.
Tentu Mama Papa tidak mau, kan, merasakan hal demikian? Untuk itu kita harus lebih bijak lagi dalam mengolah uang THR agar lebih bermanfaat buat keseharian kita.
Agar uang THR tidak ludes begitu saja, begini cara mengatur uang THR dengan bijak yang bisa Mama Papa terapkan.
Buat rencana pengeluaran Hari Raya
Sesuai namanya, THR sepatutnya dialokasikan terlebih dahulu untuk pengeluaran Hari Raya Idul Fitri. Jangan sepelekan hal ini, meski di awal tampak sedikit, sebenarnya pengeluaran di Hari Raya Idul Fitri sering bikin keuangan membengkak, lo!
Untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satu cara mengatur THR yang benar adalah membuat rencana pengeluaran Hari Raya Idul Fitri. Tulis semua kebutuhan, mulai dari biaya untuk membeli baju lebaran, ongkos mudik, sampai kue lebaran secara detail.
Ingat, lakukan pembelian semua kebutuhan Lebaran tersebut sesuai dengan budget yang telah dibuat, ya. Hal ini dilakukan agar kita tidak kalap ketika membeli apapun.
Sisihkan untuk zakat dan sedekah
Hal penting yang tidak boleh luput dari perhitungan THR adalah sedekah dan zakat. Ketika menjelang Idul Fitri biasanya kita harus mengeluarkan zakat fitrah. Hitung pengeluaran zakat fitrah ini dari uang bonus THR.
Sementara untuk sedekah biasanya dilakukan ketika kita sedang di Hari Raya Idul Fitri. Sedekah ini bisa berupa angpao Lebaran yang kita berikan pada sanak saudara. Agar tidak overbudget, pastikan kalau Mama Papa menghitung dengan rinci, ya.
Gunakan untuk melunasi utang
Jika masih ada THR yang tersisa setelah dialokasikan untuk kedua hal di atas, Mama Papa bisa menggunakannya untuk melunasi utang. Jangan menunda-nunda untuk membayar utang atau cicilan agar bisa cepat lunas, ya.
Kalau memungkinkan, kita bisa mengalokasikan seluruh dana THR yang tersisa untuk melunasi utang yang ada. Sebab, membayar utang akan menghindarkan kita dari rasa cemas dan gelisah yang kurang baik untuk kesehatan mental kita, lo!
Baca Juga: 5 Cara Mudah Bebas Hutang
Alokasikan ke dana darurat
Kalau Mama Papa tidak memiliki utang, THR bisa dialokasikan untuk Dana Darurat. Cara mengatur THR ini akan sangat bermanfaat di kondisi-kondisi genting, seperti pandemi, dipecat dari pekerjaan, keluarga sakit, atau kecelakaan.
Alokasikan 10-30% uang THR yang tersisa untuk dana darurat. Sebaiknya pilih instrumen investasi yang mudah dicairkan dan rendah risiko untuk menyimpan dana darurat, seperti tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang.
Jika Mama Papa sebelumnya tidak memiliki dana darurat, maka sekarang adalah momen yang tepat untuk memulainya.
Jangan lupa berinvestasi
Terakhir, jangan lupa untuk mengatur THR untuk berinvestasi. Namun ingat, hal ini baru bisa dilakukan setelah semua kebutuhan Hari Raya telah terselesaikan. Besaran investasi ini bisa 10-20% dari uang THR jika tidak memiliki utang.
Jika Mama Papa adalah pemula sebaiknya pilih instrumen investasi dengan risiko rendah terlebih dahulu, ya. Reksadana jadi pilihan yang tepat jika Mama Papa baru akan memulai investasi.
Itulah lima hal yang harus dilakukan saat mengatur uang THR agar tidak cepat ludes. Ingat, setelah melakukan cara-cara di atas, jangan sampai tergoda dengan diskon dan promo yang ditawarkan menjelang Hari Raya, ya!