Gejala peradangan usus buntu pada anak jauh lebih sulit dikenali dibandingkan pada orang dewasa. Salah satu alasannya karena anak belum bisa mendeskripsikan apa yang dirasakan dengan jelas. Agar tidak semakin parah, kenali gejala usus buntu pada anak berikut ini.
Peradangan usus buntu bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Masalahnya, mengenali gejala usus buntu pada anak jauh lebih sulit dibandingkan orang dewasa. Mengingat, anak kerap kesulitan mendeskripsikan apa yang ia rasakan dengan jelas.
Mengenali gejala awal usus buntu pada anak wajib diketahui seluruh orangtua. Sebab, usus buntu yang telah terinfeksi berisiko pecah dalam waktu 48-72 jam setelah gejala awal muncul. Kalau tidak segera ditangani, usus buntu yang pecah berisiko menyebabkan infeksi.
Jangan sampai lengah dan terlambat, kenali 8 gejala usus buntu pada anak berikut ini:
1. Sakit perut sebelah kanan
Si kecil mengalami sakit perut sebelah kanan yang tak tertahankan? Patut waspada, sakit perut sebelah kanan adalah gejala usus buntu yang paling umum terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.
Munculnya rasa sakit perut sebelah kanan disebabkan karena adanya jaringan limfa atau feses yang mengeras, dan menyumbat rongga usus buntu. Tidak dalam waktu lama, sumbatan tersebut menjadi lahan bakteri dan berisiko menyebabkan infeksi.
2. Perut terlihat membesar
Saat anak mengeluh sakit perut, Mama Papa juga perlu mengecek ukuran perut si kecil. Pada anak berusia di bawah 2 tahun, biasanya gejala usus buntu akan dibarengi dengan kondisi perut yang bengkak, kembung, dan terasa lebih “empuk” saat ditepuk perlahan.
Baca Juga: 6 Cara Alami Mengatasi Perut Kembung pada Anak
3. Demam
FYI, demam adalah respons alami tubuh saat sedang melawan infeksi. Itulah mengapa, tidak jarang gejala peradangan usus buntu ditandai dengan demam di atas 38 derajat Celcius. Biasanya anak juga akan terlihat menggigil dan mengeluarkan banyak keringat saat terserang demam.
Baca Juga: 6 Cara Menurunkan Demam Anak Tanpa Minum Obat
4. Gangguan pencernaan
Gejala usus buntu berikutnya mengalami gangguan pencernaan, termasuk salah satunya diare. Meskipun jumlahnya tidak banyak, namun feses anak akan terlihat berlendir. Meskipun begitu, ada beberapa kasus gejala usus buntu pada anak ditandai dengan sembelit atau susah air besar.
5. Muntah
Selain mengalami gangguan pencernaan, peradangan usus buntu kerap menyebabkan muntah. Biasanya, muntahan yang dikeluarkan berbentuk cairan dan berwarna kehijauan. Kondisi ini mendadakan adanya penyumbatan pada perut atau usus si kecil.
6. Nyeri saat buang air kecil
Banyak yang mengira, munculnya rasa nyeri saat buang air kecil adalah gejala infeksi saluran kencing (ISK). Memang tidak salah, hanya saja rasa nyeri saat buang air kecil juga bisa menandakan bahwa si kecil mengalami gejala usus buntu.
Kondisi ini terjadi karena lokasi peradangan usus buntu berada dekat kandung kemih. Sehingga menyebabkan kandung kemih teriritasi dan menimbulkan gejala anyang-anyangan, kencing berdarah, hingga sulit buang air kecil.
7. Tidak nafsu makan
Rasa sakit dan tidak nyaman pada tubuh menyebabkan anak tidak nafsu makan. Kalau terus dipaksakan, anak cenderung memuntahkan apa yang telah dimakan. Jangan dibiarkan, tidak adanya asupan makanan di dalam tubuh menyebabkan berat badan anak turun, dan memperparah kondisi tubuhnya yang sedang sakit.
8. Mengalami perubahan perilaku
Satu lagi gejala usus buntu yang bisa Mama Papa kenali dengan mudah adalah perubahan perilaku si kecil. Rasa sakit perut yang tidak tertahankan saat usus buntu menyebabkan si kecil lebih sering berbaring dan meringkuk. Saat jalan pun tubuhnya cenderung bungkuk karena kesakitan.
Apabila anak menunjukkan gejala usus buntu seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk membawa ke dokter. Apalagi kalau gejala usus buntu yang dialami si kecil semakin parah, seperti sakit perut disertai muntah, demam yang tidak kunjung turun, serta nafsu makan turun drastis.
Semoga si kecil lekas sembuh, Mama Papa!
Baca Juga: Pertolongan Pertama Saat Anak Sakit Perut, Wajib Tahu!