Setiap orang memiliki cara mengelola uang yang berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan karena kepribadian dalam mengelola keuangan berbeda-beda. Kira-kira, apa tipe kepribadian keuangan yang Mama Papa miliki? Temukan jawabannya di bawah ini!
Mama Papa pastinya memiliki metode atau cara mengelola uang yang berbeda satu sama lain, dong? Bukan sesuatu yang aneh, hal tersebut dipengaruhi tipe kepribadian dalam mengelola keuangan setiap orang yang memang berbeda-beda.
Bagi sebagian orang, mengenali tipe kepribadian keuangan masih terdengar asing. Padahal, siapa saja; termasuk pasangan suami istri, penting mengetahui sifat dan kepribadian dalam mengelola keuangan.
Sebab, dengan mengetahui kepribadian keuangan membantu kita mengevaluasi perencanaan, sekaligus menciptakan finansial sehat di masa depan.
Sebagai gambaran, berikut 5 tipe kepribadian dalam mengelola keuangan yang penting diketahui:
Tipe amasser
Amasser atau dikenal dengan kepribadian yang memiliki obsesif berlebih. Tipe kepribadian satu ini dikenal sangat menyukai uang, dan dapat menggunakan uang sesuai kebutuhan maupun keinginan.
Dikenal memiliki obsesi berlebih dalam mengelola keuangan, menjadikan tipe kepribadian amasser selalu berusaha keras dalam menghasilkan banyak uang. Bahkan, tipe amasser cenderung percaya diri saat berinvestasi maupun trading dalam jumlah besar.
Meskipun memiliki sifat percaya diri dan pekerja keras adalah hal baik, namun tipe amasser punya kekurangan. Dikhawatirkan, kepribadian amasser melakukan investasi tanpa perencanaan keuangan yang matang. Sehingga, berisiko menyebabkan kerugian besar dalam finansial.
Tipe spender
Tipe kepribadian keuangan yang tidak kalah menarik dibahas adalah spender. Dikenal dengan tipe kepribadian yang hobi belanja, spender sangat senang menggunakan uang untuk membeli barang yang diinginkan. Tidak jarang, orang dengan tipe kepribadian spender kerap mengalami keuangan bocor di tengah bulan karena boros.
Dalam jangka panjang, kepribadian spender berisiko terjebak utang konsumtif yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena tipe spender terus-terusan mengutamakan keinginan semata saat berbelanja. Lalu, apa yang harus dilakukan?
Sebelum terlambat, coba atur keuangan bulanan dengan membaginya menjadi: 50% untuk biaya hidup, 30% untuk berbelanja, dan 20% untuk menabung maupun investasi. Kemudian coba bedakan antara kebutuhan dan keinginan agar tidak boros.
Baca Juga: Sering Lapar Mata? Begini Cara agar Tidak Boros
Tipe avoider
Berikutnya adalah avoider, atau dikenal dengan kepribadian yang tidak peduli dalam mengelola keuangan. Biasanya, tipe avoider cenderung sulit mengelola keuangan dengan bijak. Kepribadian avoider kurang peduli dengan jumlah uang yang dimiliki, berapa banyak yang dibelanjakan, serta tidak memerhatikan jumlah uang yang dipinjam.
Bagi Mama Papa yang termasuk dalam tipe avoider, cobalah belajar mengatur keuangan dengan bijak. Mulai dari membiasakan mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran bulanan, menyusun skala prioritas, serta melunasi utang. Agar tercipta finansial sehat ke depannya.
Tipe hoarder
Selanjutnya adalah tipe kepribadian keuangan hoarder atau dikenal dengan sosok yang suka menabung dan menimbun uang. Tipe keuangan hoarder tidak berani berinvestasi karena dianggap terlalu berisiko dan tidak aman, dibandingkan menabung.
Tidak jarang, tipe kepribadian hoarder dikenal sedikit “ekstrim” dalam menyimpan uang tabungan. Dibandingkan dengan tipe keuangan sebelumnya, hoarder lebih senang menabung daripada menggunakan uangnya untuk self reward, orang lain, maupun kegiatan menyenangkan lainnya.
Sebenarnya, memiliki hobi menabung adalah hal yang baik. Tapi, tidak ada salahnya membuat anggaran untuk liburan atau melakukan hal yang menyenangkan sebagai self reward. Lalu, coba sisihkan 10% dari pemasukan bulanan untuk berinvestasi guna menyiapkan masa depan.
Baca Juga: Penting! Kenali Profil Risiko Sebelum Mulai Investasi
Tipe planner
Satu lagi kepribadian dalam mengelola keuangan yang tidak kalah menarik adalah si planner. Sesuai dengan namanya, kepribadian planner selalu membuat perencanaan keuangan dengan matang. Baik untuk masa sekarang maupun masa depan untuk menciptakan finansial sehat.
Bahkan, tipe planner juga memiliki beberapa produk investasi jangka panjang untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik. Sayang, terkadang tipe planner cenderung terlalu fokus memantau pergerakan produk investasi yang dipilih. Sehingga, membuat mereka susah fokus dengan hal penting lainnya.
Itulah 5 tipe kepribadian dalam mengelola keuangan yang menarik untuk diketahui. Kira-kira, Mama Papa termasuk memiliki tipe kepribadian yang mana, nih?
Baca Juga: Begini Cara Menabung 50 Juta dalam Setahun, Pasti Bisa!