Menggunakan fitur paylater memang cukup membantu beberapa orang dalam berbagai kesempatan. Namun kalau Mama Papa sampai ketagihan, fitur ini justru bisa mendatangkan bencana, lo! Yuk, kenali kekurangan dan bahaya dari paylater pada artikel berikut.
Hadirnya fitur paylater atau beli sekarang bayar nanti, membuat banyak orang betah berlama-lama di e-commerce. Meski jika dilihat sekilas sangat membantu, sebenarnya adanya paylater cukup berbahaya, lo!
Ada beragam kekurangan paylater yang harus diperhatikan oleh penggunanya. Jangan sampai niat iseng-iseng menggunakan fitur paylater justru membuat ekonomi kita berantakan, ya.
Sebelum terlambat, kenali terlebih dahulu 5 kekurangan paylater berikut ini.
Memicu perilaku konsumtif
Kemudahan membeli barang tanpa harus memikirkan pembayaran terlebih dahulu bikin banyak orang tertipu. Seolah-olah kita menganggap saldo atau limit dari fitur paylater ini merupakan uang kita sendiri.
Padahal, paylater bukanlah uang cuma-cuma, melainkan skema peminjaman. Karena kemudahan inilah banyak orang yang akhirnya tergiur untuk hidup konsumtif. Parahnya, orang-orang kerap membeli barang di luar kebutuhannya dengan dalih “self reward“.
Tidak sadar ada biaya tambahan
Berbelanja dengan fitur paylater memang kelihatannya lebih murah karena kita bisa mencicilnya setiap bulan. Padahal kalau kita lebih teliti, cicilan ini sudah dikenakan bunga, lo! Jika Mama Papa menjumlah seluruh cicilan tersebut dengan harga barang di awal, maka akan terlihat selisihnya.
Untuk itu, Mama Papa perlu mempertimbangkan ulang ketika akan membeli barang menggunakan sistem paylater. Jika bunga yang dikenakan terlalu tinggi sebaiknya tunda dulu pembelian barang hingga uang tabunganmu mencukupi.
Risiko keamanan identitas
Ketika menggunakan paylater, kita juga harus waspada terkait penggunaan identitas. Sistem satu ini memiliki risiko peretasan cukup tinggi, karena transaksinya dilakukan secara digital. Meskipun setiap aplikasi mengeklaim menggunakan keamanan yang baik, namun risiko tersebut tetap ada.
Database dari paylater tetap bisa diretas dan membuat data kita tersebar. Jadi, sebelum memutuskan menggunakan paylater, sebaiknya pertimbangkan dulu mengenai bahaya paylater satu ini, ya.
Baca Juga: Keuntungan dan Kerugian Paylater, Milenial Wajib Baca!
Adanya risiko denda
Mama Papa, kita tidak pernah tahu masa depan, begitu juga dengan keadaan finansial. Kalau sewaktu-waktu kita menjadi korban PHK atau mengalami kondisi darurat, maka besar kemungkinannya kita tidak bisa membayar cicilan paylater.
Hal-hal mendesak seperti ini membuat kita berisiko mengalami gagal bayar, yang berakibat membuat catatan reputasi kredit kita menjadi buruk. Cara menghindari bahaya dari paylater satu ini adalah memastikan kita tidak menggunakannya untuk membeli barang konsumtif.
Membuat ketergantungan
Terakhir, bahaya dari fitur paylater adalah membuat kita ketergantungan. Karena memiliki gaya hidup yang konsumtif, maka akan muncul keinginan berbelanja terus-menerus. Rasanya semua barang dapat dibeli karena kita bisa check out dengan mudah.
Kemudahan mendapatkan utang seperti ini bukan hal bagus, lo! Karena bisa membuat kita menggantungkan hidup pada fitur paylater, yang lambat laun akan menjerumuskan kita ke timbunan utang konsumtif.
Melihat lima bahaya dari fitur paylater di atas tentu membuat Mama Papa berpikir berkali-kali untuk memakainya, bukan?
Kembali ke konsep awal, sebenarnya fitur paylater boleh-boleh saja dipakai, asalkan dalam kondisi mendesak. Di luar kebutuhan mendesak sebaiknya hindari keinginan untuk berutang, ya!
Baca Juga: Paylater atau Kartu Kredit, Mana yang Lebih Baik?