Manfaat Kerokan Secara Medis, Benarkah Ada?Manfaat Kerokan Secara Medis, Benarkah Ada?Manfaat Kerokan Secara Medis, Benarkah Ada?Manfaat Kerokan Secara Medis, Benarkah Ada?
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Manfaat Kerokan Secara Medis, Benarkah Ada?

May 25, 2022
Manfaat Kerokan

Manfaat Kerokan | Foto: Envato

Manfaat kerokan umumnya dikaitkan dengan gangguan masuk angin. Namun benarkah kerokan aman secara medis, dan boleh dilakukan oleh sembarang orang? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini.

Bagi masyarakat Indonesia, istilah kerokan tentu sudah tidak asing lagi. Manfaat kerokan disebut-sebut bisa mengatasi berbagai penyakit, mulai dari masuk angin hingga pegal-pegal.

Menariknya, kerokan tidak hanya ditemukan di Indonesia. Di negara Asia lain, seperti Tiongkok, kerokan juga dikenal jadi salah satu terapi dengan nama lokal gua sha. Sebenarnya, kerokan sendiri memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan teknik akupuntur.

Namun seiring dengan perkembangan ilmu medis, tentunya kita penasaran mengenai manfaat kerokan bagi tubuh kita benaran ada atau tidak, ya?

Bolehkah Kerokan Dilakukan?

Biasanya, kerokan dianggap berhasil ketika sudah memunculkan warna merah pada kulit. Banyak orang mengira, jika warna kulit merah ini akibat angin yang keluar dari tubuh.

Faktanya, warna merah ketika dikerok ini timbul sebagai tanda pembuluh darah kapiler di permukaan kulit pecah. Meski begitu, kondisi ini tidak menimbulkan dampak buruk untuk kesehatan, kok.

Justru koin yang digosokkan pada kulit akan membuat suhu tubuh jadi ikut meningkat. Hal ini membuat badan jadi lebih hangat, sehingga bisa melancarkan peredaran darah. Bahkan, kerokan disebut-sebut bisa membantu meningkatkan metabolisme, lo!

Meski begitu pendapat ini masih perlu diuji lebih lanjut secara medis. Umumnya, orang yang merasa segar dan nyaman pasca kerokan karena ia telah melepaskan hormon endorfin. Hormon inilah yang membuat badan terasa lebih fit setelah kerokan.

Selain meningkatkan metabolisme, manfaat kerokan juga dianggap bisa membantu meredakan nyeri leher. Bahkan, efek kerokan satu ini konon lebih efektif dibandingkan menggunakan bantal pemanas ataupun koyo!

Tidak hanya itu, banyak orang juga percaya kalau kerokan bisa membantu mengatasi migrain. Penelitian mengunkapkan, manfaat dari kerokan terbukti lebih efektif meredakan migrain, dibandingkan menggunakan obat sakit kepala.

Namun jangan coba-coba untuk menggunakan terapi kerokan sebagai obat bagi masalah yang serius, ya. Seperti serangan jantung, sesak napas, atau cedera lainnya.

Risiko Kerokan dari Sisi Medis

Meski punya beragam manfaat bagi kesehatan, kerokan juga memiliki risiko, apalagi jika sering dilakukan. Beberapa risiko kerokan yang akan muncul sebagai efek samping antara lain:

1. Menyebabkan memar dan bengkak

Karena proses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit pecah, maka risiko memar sangat rawan terjadi. Umumnya pembengkakan dan memar langsung terlihat di area kulit yang sudah dikerok. Namun tidak perlu khawatir, karena memar akan hilang dalam hitungan hari.

2. Menyebabkan penularan penyakit

Selama kerokan ada kalanya akan muncul iritasi yang menyebabkan luka berdarah. Hati-hati terhadap hal tersebut, karena berisiko menyebabkan infeksi kulit. Risiko penularan penyakit ini juga semakin meningkat jika koin atau alat kerok yang digunakan tidak steril.

3. Menimbulkan pendarahan

Meskipun jarang terjadi, namun tekanan pada kulit selama kerokan bisa meningkatkan risiko pendarahan, lo! Biasanya akan muncul rasa perih di area yang mengalami luka minor tersebut.

Karena itu, disarankan untuk hati-hati saat kerokan, ya. Jika memungkinkan, sebaiknya lakukan pengerokan selembut mungkin.

Sebelum melakukan kerokan, pastikan Mama Papa mempertimbangkan manfaat dan risiko dari terapi satu ini. Meskipun manfaat kerokan cukup banyak, namun jika seseorang memiliki riwayat gangguan medis yang menyerang kulit sebaiknya hindari terapi ini.

Baca Juga: Cara Membersihkan Luka Berdarah agar Tidak Infeksi

Share
0
Laras
Laras

Related posts

BAB bayi berwarna hijau

Penyebab BAB Bayi Berwarna Hijau | Foto: Freepik

January 24, 2024

BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya


Read more
Kesehatan mental anak

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak | Foto: Freepik

January 23, 2024

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!


Read more
Berat Badan Turun Drastis

Penyebab Berat Badan Turun Drastis | Foto: Envato

January 22, 2024

Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid