Suka bingung kenapa hanya kita yang digigit nyamuk, tapi orang sekitar tidak? Usut punya usut, ternyata ada beberapa hal yang menyebabkan kita terlihat lebih “menarik” di mata nyamuk. Apa saja itu? Simak penjelasan di bawah ini.
Digigit nyamuk saat sedang berada di luar rumah tentu terasa tidak nyaman. Apalagi kalau ternyata hanya Mama Papa yang sibuk menggaruk tubuh akibat sering digigit nyamuk, sedangkan orang lain tenang-tenang saja. Kira-kira, mengapa kita lebih sering digigit nyamuk dibandingkan orang lainnya?
Banyak yang mengira, sering digigit nyamuk disebabkan karena kita memiliki darah yang manis. Memang tidak sepenuhnya salah. Dijelaskan oleh ahli entomologi medis sekaligus pakar nyamuk dari University of Florida AS, Dr. Jonathan Day yang dikutip Kompas.com: beberapa orang memiliki zat kimia tertentu yang bisa menarik dan disukai nyamuk.
Meski begitu, ada beberapa alasan lainnya yang menyebabkan Mama Papa lebih sering digigit nyamuk dibandingkan orang lain yang ada di sekitar kita. Berikut di antaranya:
Tingkat karbon dioksida tinggi
Kita semua mengeluarkan karbon dioksida saat bernapas. Uniknya, ternyata nyamuk dapat “mencium” dan mendeteksi adanya karbon dioksida yang kita hasilnya saat bernapas dari jarak 50 meter. Tingginya tingkat karbon dioksida yang kita hasilkan menjadi sasaran nyamuk untuk datang mendekat.
Sedang hamil
Sering digigit nyamuk saat sedang hamil? Bukan hal yang aneh, pasalnya kehamilan dan gigitan nyamuk saling berhubungan satu sama lain. Mengapa demikian?
Hal ini disebabkan karena selama masa kehamilan, suhu tubuh cenderung lebih tinggi dan mengeluarkan karbon dioksida lebih banyak dibandingkan orang lain yang sedang tidak mengandung. Kondisi inilah yang menyebabkan kita lebih sering digigit nyamuk.
Asam urat tinggi
Seseorang yang memiliki masalah asam urat cenderung lebih rentan digigit nyamuk. Kondisi ini disebabkan karena nyamuk tertarik dan senang menggigit orang yang memproduksi asam tertentu dalam jumlah besar, termasuk salah satunya asam urat.
Bau badan
Alasan sering digigit nyamuk berikutnya adalah banyak berkeringat dan bau badan. Faktanya, nyamuk tertarik pada senyawa tertentu yang ada pada kulit manusia saat berkeringat. Senyawa tersebut mengeluarkan bau yang dapat menarik perhatian banyak nyamuk untuk datang menggigit.
Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Bau Ketiak, Bisa dengan Cukur
Menggunakan pakaian gelap
Memang terdengar lucu, namun ada sebuah penelitian yang menyebutkan jika nyamuk cenderung menyukai warna gelap. Oleh karena itu, untuk menghindari gigitan nyamuk, sebaiknya Mama Papa tidak menggunakan pakaian berwarna hitam atau gelap saat sedang beraktivitas di luar ruangan.
Golongan darah
Tahukah Mama Papa, ternyata nyamuk lebih tertarik pada seseorang dengan golongan darah tertentu. Menurut penelitian yang dipublikasikan Journal of Medical Entomology, orang dengan golongan darah O lebih rentan digigit nyamuk dua kali lipat dibandingkan dengan golongan darah A, B, maupun AB.
Penyebab pasti mengapa golongan darah O disukai nyamuk belum diketahui secara jelas. Akan tetapi, kondisi ini diduga berkaitan dengan adanya perbedaan zat kimia dari sekresi tubuh setiap golongan darah. Dalam hal ini, nyamuk lebih tertarik dengan zat kimia dari orang yang memiliki golongan darah O.
Sering mengonsumsi minuman beralkohol
Apakah Mama Papa beberapa hari ini sering mengonsumsi minuman beralkohol? Jika iya, cukup masuk akal jika beberapa hari ini lebih sering digigit nyamuk.
Ada sebuah studi yang menyebutkan, nyamuk cenderung lebih tertarik dengan seseorang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol. Bahkan, minum segelas bir sudah cukup untuk membuat seseorang menjadi sasaran empuk nyamuk.
Itulah beberapa hal yang menyebabkan kita lebih sering digigit nyamuk dibandingkan orang lain. Kabar baiknya, gigitan nyamuk bisa dicegah dengan menggunakan losion anti-nyamuk sebelum beraktivitas di luar ruangan.
Baca juga: Selain Jarang Mandi, Ini Penyebab Kulit Sering Gatal