Nyatanya, ada beberapa kebiasaan yang menjadi pemicu konflik rumah tangga. Meski konflik termasuk hal yang wajar terjadi, namun masalah yang terus berulang bisa menyebabkan keretakan hubungan rumah tangga, lo, Mama Papa! Untuk itu, kita harus hindari, ya!
Kalau Mama Papa amati, tidak jarang ada beberapa kebiasaan sepele yang memicu konflik rumah tangga. Meski hanya disebabkan karena masalah “sepele”, bukan berarti kita boleh menganggap remeh konflik rumah tangga yang terjadi. Apalagi, kalau konflik tersebut terjadi secara terus-menerus dan tidak segera dicari jalan keluarnya.
Bagaimanapun, pertengkaran yang terlalu sering tidak baik bagi masa depan pernikahan. Karena berisiko menyebabkan keretakan hubungan rumah tangga. Itulah mengapa, pastikan Mama Papa tidak meremehkan kebiasaan sepele yang dapat memicu amarah pasangan.
Jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama. Berikut 6 kebiasaan sepele pemicu konflik rumah tangga yang harus dihindari:
Asal tarik baju dari lemari
Hayo, siapa di sini yang masih sering asal tarik baju dari lemari? Tidak hanya menyebabkan lemari berantakan, kebiasaan asal menarik baju dari lemari dapat menyulut emosi pasangan. Akibatnya, pasangan jadi lebih sering marah, dan memicu konflik rumah tangga yang tak berujung.
Supaya hubungan rumah tangga tetap harmonis dan pasangan selalu dalam mood yang baik. Biasakan untuk mengambil pakaian lebih berhati-hati, ya!
Sering ngomel
Kebiasaan sepele pemicu konflik rumah tangga berikutnya adalah kebiasaan sering ngomel. Apalagi kalau kita sering ngomel membahas masalah yang sama setiap saat.
Memang benar, terkadang kita terpaksa ngomel karena pasangan terlalu sering mengulangi kesalahan yang sama. Namun, jika kita terlalu sering ngomel, yang ada justru membuat pasangan kesal. Alhasil, mereka memilih untuk tidak mendengarkan apa yang kita katakan.
Baca juga: 7 Cara Meredam Emosi Pasangan yang Mudah Marah
Nada bicara yang menghakimi
Tanpa sadar, ternyata cara bicara kita terdengar menghakimi pasangan. Kalau terus dibiarkan, cara bicara yang terkesan menghakimi bisa menyebabkan pasangan merasa sakit hati, dan memicu keributan.
Untuk mencegah terjadi konflik rumah, akan lebih baik kalau kita menggunakan kalimat yang tepat, dan tidak terkesan menghakimi pasangan. Alih-alih mengatakan “baju yang kamu pakai jelek”, akan lebih baik menggantinya dengan “coba gunakan pakaian warna lain, karena lebih cocok untukmu”.
Tidak membantu pekerjaan rumah tangga
Selanjutnya, tidak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga termasuk salah satu pemicu konflik rumah tangga yang cukup sering terjadi. Jika dibiarkan, kondisi ini menyebabkan keretakan hubungan rumah tangga yang telah Mama Papa jalin.
Kondisi ini biasanya disebabkan karena banyak pihak istri yang kewalahan mengurus pekerjaan rumah. Ditambah lagi, suami tidak pernah menawarkan diri untuk membantu. Rasa lelah akibat banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan menyebabkan pasangan suami istri rentan bertengkar.
Dalam kasus ini, Papa harus lebih peka dan ringan tangan untuk membantu Mama menyelesaikan pekerjaan rumah. Dengan begitu, hubungan rumah tangga jadi tetap harmonis, deh!
Mengambil keputusan sendiri
Terkadang, mengambil keputusan sendiri akan jauh lebih praktis. Mengingat, kita tidak perlu repot berdebat dengan pasangan apabila ada perbedaan pendapat. Namun, jika terus dibiarkan, kebiasaan mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan pasangan dapat memicu konflik rumah tangga.
Kebiasaan mengambil keputusan sendiri justru dapat menyakiti perasaan pasangan. Akibatnya, pasangan akan merasa tidak dihargai dan tidak dianggap keberadaannya.
Baca juga: 5 Perubahan Seksualitas pada Wanita saat Menopause
Tidak bisa mengendalikan emosi
Sering kesulitan mengendalikan emosi saat sedang beradu pendapat dengan pasangan? Mulai sekarang, coba belajar mengontrol emosi dengan baik. Sebab, tidak bisa mengendalikan emosi justru dapat memicu konflik semakin besar.
Alih-alih meluapkan semua amarah kepada pasangan. Coba lakukan teknik pernapasan metode 4-7-8 untuk mengendalikan emosi. Tarik napas melalui hidung selama 4 hitungan, tahan selama 7 hitungan, lalu keluarkan napas dari mulut selama 8 hitungan.
Itulah beberapa kebiasaan sepele pemicu konflik rumah tangga yang perlu Mama Papa perhatikan dari sekarang. Jangan sampai terulang, ya!
Baca juga: Hindari, 7 Masalah Rumah Tangga yang Memicu Perceraian