Penyakit HIV bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Parahnya, HIV yang tidak segera ditangani bisa berkembang menjadi AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Karena itu, Mama Papa harus menghindari penyebaran HIV/AIDS untuk kesehatan keluarga kita.
Saat ini jumlah penderita HIV/AIDS sedang naik-naiknya, khususnya di Jawa Barat. Dilansir dari laman Kompas.com ada 3.744 kasus HIV/AIDS dari Januari sampai Juni 2022 di Jawa Barat. Sedangkan, jumlah kasus penyakit HIV di Indonesia juga terus meningkat. Pada 2021 jumlah penderita HIV di Indonesia ada sekitar 36.902 jiwa!
HIV adalah virus berbahaya dan bisa menghancurkan sistem kekebalan tubuh atau sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang rusak, daya tahan tubuh penderita makin melemah, sehingga rentan terserang berbagai penyakit, lo!
Dilansir dari laman Alodokter, penyakit HIV disebabkan oleh Human immunodeficiency virus. Kalau tidak cepat-cepat diobati, penyakit ini bisa berkembang menjadi AIDS.
Supaya keluarga dan orang tersayang terhindar dari bahaya penyakit HIV, Mama Papa harus mengetahui fakta-fakta penyebaran HIV berikut ini.
Hubungan seks tanpa alat kontrasepsi
Penyakit HIV ditularkan oleh hubungan seks tanpa alat kontrasepsi. Sebab, virus HIV sangat mudah menular ketika penderita melakukan hubungan seks dengan orang lain. Masuknya cairan sperma ke dalam vagina menjadi penyebab virus berpindah dan menyebar ke orang lain.
Berbagi alat suntik
Berikutnya, penyakit HIV bisa menular melalui alat suntik. Biasanya, pecandu narkoba sering memakai jarum bergantian saat memasukan cairan ke dalam tubuh. Hal ini yang menyebabkan cairan dalam tubuh penderita HIV berpindah ke orang lain.
Keturunan dari ibu
Selanjutnya, penularan penyakit HIV juga bisa dikarena faktor keturunan. Virus HIV bisa menular dari ibu ke anak melalui cairan dalam tubuh. Misal, saat menyusui. Karena itu, ibu positif HIV tidak boleh memberikan ASI untuk melindungi anaknya.
Sedangkan untuk ibu hamil, biasanya diberikan beberapa jenis obat untuk melindungi janin agar tidak tertular virus HIV.
Baca Juga: 6 Cara Merawat Vagina untuk Cegah Penyakit Menular
Transfusi darah
Mama Papa tahu belum, kalau virus HIV bisa menular melalui tranfusi darah. Misalnya, transfusi darah dari penderita HIV. Proses transfusi bisa membawa virus berpindah ke orang lain yang menggunakan jarum suntik yang sama, atau orang yang menerima transfusi darah penderita HIV.
Melakukan oral seks
Penyakit HIV juga bisa menular saat penderita melakukan oral seks; aktivitas seks yang memberi rangsangan pada kelamin melalui mulut, gigi, maupun lidah. Sebab, virus HIV dapat berpindah dari alat kelamin ke mulut yang saat melakukan oral seks.
Baca Juga: 7 Penyebab Selangkangan Gatal, Tanda Penyakit Menular?
Saat sulam alis dan tato
Siapa yang menyangka, penularan penyakit HIV juga bisa terjadi saat melakukan sulam alis dan menato, lo! Yup, kalau alat yang digunakan untuk sulam atau menato tidak steril; baru, bisa beresiko menularnya penyakit HIV!
Sebab, kulit yang ditusuk biasanya akan terluka dan mengeluarkan darah. Jika tidak steril, virus dalam darah dapat berpindah ke pengguna lainnya. Karena itu, kita harus berhati-hati mencari klinik kecantikan, ya!
Itulah beberapa hal yang harus kita waspadai terkait penyebaran penyakit HIV. Jangan sampai penyakit berbahaya ini menyerang orang tersayang, ya.
Untuk menghindari HIV pada anak-anak, khususnya yang sudah remaja, Mama Papa bisa memberikan edukasi seks, agar mereka terhindar dari bahaya HIV.
Intinya, jangan sungkan-sungkan memberikan edukasi seksual kalau anak kita sudah beranjak remaja, ya!