Saat kita tinggal di negara multikultural seperti Indonesia, anak pasti akan menemukan banyak perbedaan di sekitarnya. Baik itu perbedaan suku, ras, dan agama. Karena itu, Mama Papa perlu mengajarkan toleransi pada anak, agar si kecil terhindar dari perilaku rasis.
Mengajarkan toleransi pada anak sejak usia dini itu penting, lo! Tujuannya untuk menghindari perilaku bullying maupun rasisme di lingkungan sekolah atau lingkungan bermain anak.
Masalahnya, banyak orangtua yang tidak mengajarkan pentingnya toleransi pada anak. Padahal Mama Papa bisa mengajarkan toleransi pada anak dari hal sederhana. Misal, Mama Papa tidak membeda-bedakan teman bermain anak di rumah maupun sekolah.
Ada banyak perbedaan yang harus kita kenalkan pada anak. Misalnya, mengenalkan beragam agama, suku, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Dengan landasan dasar ini, si kecil jadi paham kalau dia akan bertemu banyak teman baru yang berbeda-beda.
Ketika hal ini ditanamkan sejak kecil, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang pemikirannya luas dan menerima perbedaan, lo! Jadi bisa menghindari bullying yang sering terjadi di sekolah maupun lingkungan rumah.
Nah, bagi Mama Papa yang ingin mengajarkan toleransi pada anak belum terlambat, kok. Yuk, kita ikuti cara-cara di bawah ini:
Ajarkan untuk menghargai agama lain
Cara pertama untuk mengajarkan toleransi pada anak adalah menghargai setiap agama. Yup, kalau dulu Mama Papa sering dinasihati orangtua agar tidak menilai orang lain dari agamanya, ini benar adanya, lo!
Keyakinan setiap orang tidak bisa kita jadikan patokan atas kepribadiannya. Jadi, Mama Papa bisa membebaskan si kecil untuk bergaul dengan siapa saja, tanpa memandang agama.
Mama Papa bisa mulai menanamkan nilai, kalau melihat kebaikan orang lain lebih penting, daripada mencari tahu apa agamanya. Dengan begitu, anak akan mengerti dan menghargai setiap perbedaan yang ada.
Berikan contoh toleransi agama yang baik
Cara mengajarkan toleransi pada si kecil selanjutnya, memberi contoh yang baik pada anak. Misal, saat Mama Papa merayakan Hari Raya Idulfitri, ajak si kecil untuk memberikan makanan pada tetangga yang berbeda keyakinan. Cara ini bisa mengajari si kecil tentang indahnya berbagi dan toleransi antar umat beragama.
Biarkan berbaur dengan lingkungan
Untuk mengajarkan toleransi pada anak, Mama Papa bisa mengizinkan si kecil berbaur dengan lingkungan sekitar. Contoh, di lingkungan kompleks rumah, ajarkan si kecil untuk tidak memandang warna kulit, bentuk rambut, dan postur tubuh teman seusianya.
Jelaskan pada si kecil, kalau di Indonesia ada banyak suku dan ras yang membedakan warna kulit maupun rambut setiap orang. Jadi, kalau si kecil menemukan perbedaan fisik di lingkungan yang lain, seperti sekolah, dia sudah mengerti kalau perbedaan itu hal wajar.
Baca Juga: 8 Manfaat Memeluk Anak Setiap Hari, Bisa Bikin Cerdas!
Mendengarkan orang lain
Cara mengajarkan toleransi pada anak bisa dengan mendengarkan pendapat orang lain. Yup, Mama Papa bisa menanamkan pada si kecil, kalau setiap orang pantas dihormati dan dihargai.
Terlepas bagaimana latar sosial dan ekonominya, anak harus menghormati orang lain! Misal, saat ada temannya sedang berbicara, ajarkan si kecil untuk fokus mendengarkan apa yang temannya ceritakan. Dengan begitu, si kecil mudah bersosialisasi dan belajar toleransi, deh!
Baca Juga: 8 Ciri Anak Tumbuh Bahagia yang Harus Orangtua Kenali
Bagaimana, ternyata mengajarkan toleransi pada anak mudah, bukan? Jangan lupa ajarkan toleransi sejak dini, ya! Supaya si kecil menjadi pribadi yang terbuka di masa mendatang!