Hernia bisa terjadi pada bayi, lo! Bahkan, penyakit ini bisa menyerang bayi yang baru lahir. Hal ini bisa ditandai dengan munculnya benjolan di beberapa bagian tubuh bayi. Supaya Mama Papa lebih paham, yuk, kita cari tahu segala hal tentang hernia pada bayi di artikel berikut ini.
Salah satu tanda hernia pada bayi biasanya berupa benjolan di sekitar pusar atau kelamin bayi. Banyak orangtua yang menganggap benjolan itu hanya ruam biasa, dan akan hilang dengan sendirinya.
Padahal, kalau terus dibiarkan, hernia pada bayi bisa berakibat fatal, lo! Hernia yang tidak segera diatasi bisa semakin menghitam dan menyebabkan rasa sakit pada si kecil.
Bagi yang belum tahu, hernia terjadi ketika otot-otot yang menyangga organ tubuh melemah atau mengalami kelainan. Makanya, otot tidak bisa menahan organ di posisi normal.
Nah, untuk itu, Mama Papa mewaspadai hal tersebut. Biar makin jelas, berikut ada jenis-jenis hernia yang kerap terjadi pada bayi.
1. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis adalah kemunculan benjolan lunak di pusar atau sekitar pusar. Benjolan ini bisa terjadi saat lubang tali pusar tidak tertutup sempurna setelah si kecil lahir. Ditambah lagi, hernia umbilikalis biasanya menyerang bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan bayi prematur.
Benjolan hernia umbilikalis biasanya tidak menyebabkan rasa sakit. Gejala ini bisa hilang dengan sendirinya setelah si kecil berumur 1-2 tahun. Akan tetapi, kalau benjolan masih muncul saat umur 4 tahun, Mama Papa harus waspada, ya! Apalagi kalau benjolan semakin membesar dan membuat si kecil kesakitan.
FYI, benjolan akan membesar saat bayi tertawa, batuk, atau menangis, tetapi mengempis lagi saat bayi diam atau berbaring. Karena itu, Mama Papa harus hati-hati kalau bayi lahir dengan prematur, ya!
Baca juga : Imunisasi Tambahan Penting untuk Tumbuh Kembang Anak
2. Hernia inguinalis
Jenis hernia pada bayi selanjutnya adalah hernia inguinalis. Gangguan satu ini disebabkan oleh kelainan pada dinding perut. Karena itu, sebagian usus bisa masuk ke rongga perut bawah, bahkan bisa sampai selangkangan.
Kebanyakan, kasus hernia inguinalis ditemukan pada bayi laki-laki yang prematur. Kalau si kecil memiliki keluarga dengan riwayat hernia inguinalis, Mama Papa harus hati-hati, ya! Karena si kecil berisiko lebih tinggi mengalami hernia inguinalis.
Pada bayi laki-laki gejala hernia inguinalis bisa kita deteksi dengan melihat area sekitar kelamin bayi. Kalau ada benjolan sebesar ibu jari di selangkangan atau kelamin bayi, Mama Papa harus hati-hati, ya! Bisa jadi itu gejala hernia inguinalis.
Sedangkan pada bayi perempuan, bisa kita lihat dari selangkangan atau bibir kemaluan. Kalau Mama Papa menemukan benjolan berbentuk lonjong, bisa jadi itu salah satu gejala hernia inguinalis.
Baca Juga: Jangan Terlambat, Kenali Penyebab Pneumonia pada Anak
3. Hernia epigastrik
Jenis hernia pada bayi selanjutnya adalah hernia epigastrik. Hernia ini biasanya terjadi saat bagian usus menonjol di area pusar dan dada. Salah satu penyebabnya karena kelemahan otot atau ketegangan di dinding perut.
Umumnya, hernia epigastrik ukurannya kecil, dan tidak menimbulkan gejala. Sehingga si kecil tidak membutuhkan perawatan serius. Namun, kalau kondisinya tidak langsung membaik, biasanya dibutuhkan pembedahan untuk mengangkat benjolan.
Itulah beberapa jenis hernia yang patut Mama Papa waspadai. Kalau Mama Papa menemukan gejala hernia pada si kecil, segera konsultasikan ke dokter, ya! Supaya hernia pada si kecil bisa ditangani sedini mungkin!
O, iya, sebisa mungkin hindari mengurut atau menekan benjolan yang muncul pada perut bayi, ya, karena bisa memperburuk kondisi si kecil.