Semakin banyak orang beralih mengonsumsi sayuran organik dibandingkan jenis sayuran non-organik. Salah satu alasannya karena sayuran organik diklaim lebih sehat dan mengandung banyak nutrisi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Lantas, benarkah sayur organik lebih sehat?
Dalam upaya menerapkan pola hidup sehat, banyak orang beralih dan mengonsumsi sayur organik. Pasalnya, mengonsumsi sayuran organik dipercaya lebih aman dan menyehatkan dibandingkan jenis sayuran non-organik. Benarkah demikian?
Sayur organik adalah jenis sayuran yang dibudidaya tanpa menggunakan bahan kimia. Baik saat proses pemupukan maupun saat penyemprotan hama. Dengan kata lain, jenis sayuran ini hanya menggunakan metode alami selama proses penanamannya.
Sebaliknya, jenis sayur non-organik menggunakan bahan kimia dalam proses penanamannya. Tidak hanya menggunakan pestisida sebagai pengendali hama, sayur non-organik juga kerap menggunakan pupuk kimia buatan pabrik. Guna meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayur.
Sekilas, kedua jenis sayuran ini terlihat mirip. Bedanya hanya dari segi harga, yang mana sayuran organik sedikit lebih mahal dibandingkan non-organik.
Padahal, masih ada banyak perbedaan dan keunggulan sayur organik dan sayur non-organik yang menarik untuk diketahui. Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini:
Lebih ramah lingkungan
Faktanya, sayur organik jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan jenis non-organik. Bukan hal aneh, mengingat jenis sayur satu ini mengutamakan bahan alami dan metode konvensional selama proses penanaman hingga produksi. Keunggulan tersebutlah yang membuatnya lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: 6 Sayuran yang Tidak Sehat, Jangan Konsumsi Setiap Hari!
Menggunakan pupuk alami
Berbeda dengan sayur non-organik yang menggunakan pupuk kimia buatan pabrik sebagai sumber asupan nutrisi tanaman. Jenis sayuran organik hanya menggunakan pupuk alami. Seperti pupuk kandang dan pupuk kompos buatan sendiri.
Pengendalian hama secara alami
Metode pengendalian hama yang dilakukan pada sayuran organik turut menggunakan cara alami. Alih-alih pestisida kimia, pengendalian hama pada sayuran organik menggunakan teknik alami. Seperti menggunakan “bantuan” burung, memasang perangkap, atau membuat pestisida alami.
Mikronutrien lebih tinggi
Pastinya Mama Papa sering mendengar ungkapan “sayur organik jauh lebih sehat”, kan? Sayangnya, sampai saat ini belum ada bukti kuat yang menyebutkan sayuran organik lebih menyehatkan ketimbang non-organik.
Meski begitu, ada satu keunggulan yang sudah pasti: sayuran yang ditanam secara organik dinilai lebih bergizi. Karena sayuran organik mengandung mikronutrien tinggi, dibandingkan jenis sayuran yang menggunakan bahan kimia dalam metode penanamannya.
Bahkan, sebuah penelitian menyebutkan, jagung dan buah beri yang tumbuh secara organik mengandung vitamin C setengah lebih tinggi, dibandingkan yang menggunakan metode non-organik, lo!
Mengandung antioksidan tinggi
Keunggulannya lainnya, sayuran organik mengandung antioksidan tinggi dibandingkan jenis sayuran non-organik. Tingginya kandungan antioksidan pada sayur menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Mengingat, kandungan antioksidan berperan penting dalam melindungi dan mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.
Tingkat nitrat lebih rendah
FYI, tingkat nitrat yang tinggi dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu. Kabar baiknya, jenis sayuran organik dipercaya memiliki kandungan nitrat yang lebih rendah dibandingkan sayuran non-organik.
Dikutip dari Healthline, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa sayuran organik mengandung kadar nitrat 30% lebih rendah dibandingkan jenis non-organik.
Meski sayuran organik memiliki banyak keunggulan dibandingkan non-organik. Bukan berarti sayur non-organik itu buruk. Asalkan diolah dengan benar, Mama Papa tetap bisa mendapatkan kandungan nutrisi pada sayur non-organik secara maksimal.
Pastikan untuk memilih sayur yang masih segar, dan mencucinya dengan air mengalir sebelum mengolahnya. Hindari memasak sayur terlalu lama. Karena dapat menurunkan kadar vitamin, dan menghilangkan seluruh kandungan nutrisi di dalamnya.
Semoga artikel ini membantu, Mama Papa!
Baca Juga: 6 Cara Memilih Sayuran yang Masih Segar, Nutrisi Terjamin!