Kerap menangis saat hamil sebenarnya merupakan kondisi yang umum terjadi selama masa kehamilan. Namun, yang masih menjadi pertanyaan banyak bumil, apa penyebab sering menangis saat hamil? Lalu, adakah dampak pada janin akibat terlalu sering menangis selama masa kehamilan? Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.
Hampir sebagian besar ibu hamil (bumil) mengalami mood swing selama masa kehamilan. Terkadang merasa bahagia, namun ada kalanya ibu hamil merasa sangat emosional. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan banyak bumil sering menangis selama masa kehamilan. Lantas, apakah sering menangis saat hamil adalah hal yang wajar?
Kabar baiknya, menangis saat hamil merupakan hal yang umum terjadi. Kondisi ini disebabkan karena ibu hamil cenderung lebih sensitif selama masa kehamilan. Terutama di trimester awal kehamilan.
Pada dasarnya, banyaknya perubahan yang terjadi saat hamil menjadi salah satu penyebab ibu hamil menjadi lebih sensitif, sehingga kerap mengalami perubahan suasana hati. Baik itu perubahan yang bersifat fisik, emosional, hingga hormonal.
Lebih jelasnya, berikut 5 penyebab sering menangis saat hamil yang perlu Mama ketahui:
Perubahan hormon
Salah satu penyebab sering menangis saat hamil adalah perubahan hormon. Dijelaskan dalam laman SehatQ, saat sedang hamil, terutama trimester pertama, produksi hormon estrogen dan progesteron meningkat. Ditambah lagi, tubuh memproduksi hormon hCG yang menyebabkan mual.
Peningkatan hormon tersebutlah yang memengaruhi mood ibu hamil. Itu mengapa, banyak ibu hamil yang cenderung lebih sensitif dan menangis tiba-tiba.
Baca Juga: 5 Peran Penting Suami saat Istri Sedang Hamil
Perubahan tubuh
Seperti yang Mama tahu, saat hamil kita akan mengalami perubahan tubuh yang cukup drastis. Belum lagi, ibu hamil akan menemukan beberapa stretch mark di beberapa bagian tubuhnya.
Meski bisa hilang dan kembali seperti sedia kala, namun tidak dapat dipungkiri jika melihat perubahan tubuh serta stretch mark untuk pertama kali membuat ibu hamil khawatir. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan sebagian ibu hamil sering menangis selama masa kehamilan.
Tidak nyaman dengan gejala kehamilan
Selain perubahan tubuh, perasaan tidak nyaman dengan berbagai gejala kehamilan yang datang menjadi salah satu penyebab sering menangis saat hamil. Belum lagi, beberapa ibu hamil harus mulai beradaptasi dengan berbagai kebiasaan baru selama masa kehamilan. Agar tubuh tetap terasa nyaman.
Salah satu gejala kehamilan yang kerap dialami ibu hamil adalah sulit tidur. Belum lagi, ibu hamil harus bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil di malam hari, hingga sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi rasa nyeri pada bagian punggung.
Baca Juga: 5 Posisi Tidur agar Bayi Tidak Sungsang, Bumil Harus Tahu!
Perasaan cemas
Penyebab ibu hamil sering menangis berikutnya karena perasaan cemas selama masa kehamilan. Penting dipahami, cemas atau kecemasan menjadi perasaan yang kerap muncul selama masa kehamilan.
Umumnya, perasaan cemas akan semakin menjadi-jadi saat memasuki trimester akhir kehamilan, atau menjelang hari H persalinan. Bahkan, tidak sedikit ibu hamil yang mulai merasa cemas setiap membayangkan tanggung jawab mengurus anak, hingga takut tidak siap menjadi orangtua.
Stres
Ada kalanya stres saat hamil muncul selama masa kehamilan. Biasanya, stres saat hamil disebabkan karena kondisi fisik dan mental, perasaan khawatir, hingga banyaknya beban pikiran yang dialami oleh ibu hamil. Meski kondisi yang wajar, namun stres yang berlarut-larut berisiko membahayakan kesehatan janin di kandungan, lo, Mama!
Baca Juga: Bumil, Kenali Tanda Janin Stres Sebelum Terlambat
Dampak Sering Menangis saat Hamil
Meski menangis saat hamil termasuk hal yang umum terjadi. Namun, bukan berarti terlalu sering menangis saat hamil adalah kondisi sepele yang boleh dianggap remeh. Apalagi kalau Mama cenderung sering menangis karena stres selama masa kehamilan.
Sebab, sering menangis selama masa kehamilan berdampak buruk bagi tumbuh kembang janin di kandungan. Salah satu dampak sering menangis saat hamil yang perlu diwaspadai adalah meningkatkan risiko lahir prematur.
Menurut jurnal Frontiers in Endocrinology, yang dikutip dari Hellosehat menjelaskan, sering menangis akibat stres menyebabkan peningkatan hormon corticotropin-releasing (CRH). Peningkatan hormon tersebutlah yang mendorong kemungkinan terjadinya kelahiran prematur, dan parahnya hingga keguguran.
Tidak hanya itu saja, terlalu sering menangis saat hamil juga berisiko menyebabkan tubuh kekurangan energi, dehidrasi, menghambat proses perkembangan saraf bayi, meningkatkan risiko gangguan kecerdasan pada anak, hingga anak berisiko depresi.
Itu mengapa, apabila Mama merasa mengalami kesedihan berkepanjangan dan cenderung sangat sering menangis saat hamil. Segera konsultasikan ke tenaga ahli untuk mendapatkan penangan terbaik. Sehingga, Mama dan janin di kandungan selalu sehat dan tumbuh optimal!
Baca Juga: Tahapan Perkembangan Janin Dalam Kandungan Setiap Minggu