Dibutuhkan kesabaran ekstra untuk menghadapi anak keras kepala. Meski tidak mudah, bukan berarti Mama Papa boleh asal membentak atau memarahi si kecil seenaknya. Alih-alih menjadi anak penurut, memarahi anak yang keras kepala justru menyebabkan mereka semakin membangkang!
Menghadapi anak keras kepala menjadi tantangan bagi sebagian besar orangtua. Ada kalanya, sifat keras kepala anak bikin kita frustasi dan kewalahan. Akibatnya, tidak jarang kita sering kelepasan marah pada anak karena sifatnya yang super ngeyel dan keras kepala.
Sikap keras kepala merupakan bentuk penolakan terhadap sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya. Biasanya, kondisi ini disebabkan karena keinginan anak dan orangtua tidak sejalan. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan anak cenderung melakukan segala cara agar keinginannya terwujud.
Sebenarnya, sifat keras kepala merupakan salah satu proses alami dalam tahap tumbuh kembang anak. Meski begitu, kita tidak boleh menganggap remeh sifat keras kepala pada anak. Sebab, membiarkan sikap keras kepala dan tidak mau kalah bisa merugikan dirinya saat dewasa nanti.
Jangan dibiarkan, begini 6 cara bijak menghadapi anak keras kepala:
Hadapi dengan tenang
Cara paling penting saat menghadapi anak keras kepala dengan tetap tenang dan sabar. Kebiasaan marah-marah, membentak, dan menyalahkan si kecil justru akan memperkeruh keadaan. Akibatnya, anak akan semakin melawan dan sulit diberi tahu.
Baca Juga: Kenali Dampak Negatif Membentak Anak
Pahami anak
Meski tidak terlihat langsung, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan anak keras kepala. Baik itu karena anak sedang merasa sedih, tertekan, atau stres. Maka, cara menghadapi anak keras kepala yang tidak kalah penting diperhatikan adalah memahami si kecil.
Misal, anak bersikeras tidak mau mengerjakan PR. Alih-alih membentak dan menuduh si kecil malas, akan lebih baik kalau Mama Papa menanyakan alasannya. Sebab, bisa saja, alasan anak tidak mau mengerjakan PR karena merasa frustasi akibat tidak paham tugas yang diberikan.
Ketimbang marah-marah, coba terima perasaan bingung dan frustasi anak. Kemudian, ajak anak mengerjakan PR bersama. Dengan begitu, anak akan kembali semangat menyelesaikan tugas yang diberikan, deh!
Dengarkan pendapat si kecil
Komunikasi adalah kunci penting saat menghadapi anak keras kepala. Oleh karena itu, cobalah untuk mendengarkan pendapat si kecil, terutama alasan mereka kerap membantah dan keras kepala.
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, pastikan Mama Papa tidak asal memotong pembicaraan atau menyalahkan si kecil. Coba dekati si kecil, dan dengarkan apa pendapat dan keinginannya. Dengan begitu, anak akan merasa lebih nyaman untuk bercerita.
Beri pilihan
Cara menghadapi anak keras kepala berikutnya dengan memberikan pilihan. Memang terdengar sebagai salah satu metode yang unik. Namun, faktanya cara satu ini bisa membantu si kecil berpikir lebih bijak dan mencari jalan terbaik.
Contoh, si kecil tidak mau mengerjakan PR dan memilih menonton kartun kesukaannya. Kalau Mama Papa memaksanya, tentu si kecil akan marah dan menolak, bukan?
Oleh karena itu, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memberikan pilihan. Misal menyuruh anak mengerjakan PR terlebih dahulu, baru setelahnya menonton kartun kesukaannya. Atau, memperbolehkan si kecil menonton TV sebentar, tapi setelah itu harus menyelesaikan PR dari sekolah.
Beri sedikit kebebasan
Ada kalanya, melarang anak melalui kata-kata tidak berhasil. Terlebih lagi, anak memiliki segudang alasan untuk membantah aturan yang Mama Papa berikan. Untuk itu, cara menghadapi anak keras kepala yang bisa Mama Papa coba adalah memberi sedikit kebebasan.
Tidak semerta-merta “dilepas”, memberi sedikit kebebasan membantu anak belajar dari pengalaman. Dengan begitu, anak yang keras kepala dapat “melunak” dengan sendirinya.
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Anak Disiplin, Jangan Dipaksa!
Lingkungan menyenangkan di rumah
Anak belajar melalui apa yang mereka lihat sehari-hari. Itu mengapa, Mama Papa harus selalu memberi contoh berperilaku baik, dan menciptakan lingkungan menyenangkan di rumah.
Suasana rumah yang tenang dan nyaman dapat membuat suasana hati anak menjadi lebih stabil. Sehingga, ke depannya dapat membantu sikap keras kepala pada anak.
Baca Juga: Membentuk Karakter Positif pada Anak, Begini Caranya