Menghadapi anak perfeksionis memang agak susah, apalagi kalau sifat ini sudah lama dimilikinya. Tapi, Mama Papa tidak perlu cemas berlebih. Karena ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk menangani anak perfeksionis. Yuk, kita cari tahun bersama-sama.
Memiliki anak yang senang belajar memang menjadi kebanggaan tersendiri bagi orangtua. Akan tetapi, kalau terlalu berusaha dengan keras; atau perfeksionis, justru membahayakan diri anak dan orang lain, lo! Karena itu, kita harus pintar-pintar dalam menghadapi anak yang perfeksionis.
Bagi yang belum tahu, anak perfeksionis bisa disebabkan berbagai faktor. Mulai dari persaingan akademik, kurangnya menghargai diri sendiri, orangtua perfeksionis, hingga gangguan psikologis; seperti OCD.
Nah, tanda-tanda anak perfeksionis bisa kita lihat dari perilakunya. Biasanya anak yang kemauannya sulit kita kontrol, mudah marah, dan sering mengkritik bisa menandakan anak tersebut perfeksionis.
Lantas, bagaimana cara menghadapi anak perfeksionis yang tepat? Lakukan hal-hal berikut ini:
Bangun rasa empati anak
Untuk menghadapi anak perfeksionis, Mama Papa harus bisa membangun rasa empati anak. Karena anak yang memiliki rasa empati bisa menerima kekurangan diri maupun orang lain dengan baik. Jadi, anak tidak akan memaksakan apa yang dia mau pada orang lain.
Untuk menumbuhkan rasa empati tersebut, Mama Papa dapat mengajak si kecil pergi dalam kegiatan amal atau sosial. Kita bisa mengenalkan si kecil, orang-orang yang hidup dengan kesederhanaan dan jauh dari sempurna. Dengan begitu, anak akan lebih belajar bersyukur menerima keadaan.
Bantu anak kontrol diri
Mengatakan pada anak hal-hal yang tak bisa dia kendalikan, dapat membuat anak perfeksionis untuk mengontrol diri. Sebab, anak perfeksionis biasanya berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat hasil yang tertinggi. Contohnya, saat si kecil memaksa teman satu kelompoknya mengikuti apa yang dia mau.
Peran Mama Papa adalah memberi tahu kalau tidak semua hal bisa berjalan seperti yang kita inginkan. Dengan begitu, si kecil akan belajar menerima kekurangan yang ada di sekitarnya.
Baca Juga: 4 Manfaat Memeluk Anak, Salah Satunya Bikin Anak Pintar
Berikan anak pujian
Memberi pujian dapat menghilangkan sikap perfeksionis anak. Karena, anak perfeksionis cenderung mengejar apa pun untuk mendapat penghargaan dari orang lain, termasuk orangtua, guru, dan temannya. Setelah anak bekerja keras mencapai target tertentu, Mama Papa jangan lupa memberikan apresiasi, ya!
Jangan banyak menuntut anak
Orangtua yang terlalu banyak menuntut bisa membuat anak semakin perfeksionis. Sebab anak berusaha keras agar orangtua bangga dengan pencapainnya. Memang, hal ini tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi, kalau anak sudah bekerja keras, tandanya kita terlalu menuntut anak, sehingga bisa membuat dia menjadi perfeksionis.
Salah satu cara menghadapi anak perfeksionis yang bisa Mama Papa lakukan adalah jangan menuntut anak secara berlebihan, apalagi dengan memaksa.
Baca juga: Cara Mengajarkan Anak Membaca Tanpa Mengeja
Jadi contoh yang baik
Ini juga bisa menjadi salah satu cara menghadapi anak perfeksionis yang harus Mama Papa terapkan. Jangan-jangan, anak perfeksionis karena sering memerhatikan perilaku Mama Papa terhadap dirinya.
Misalnya, kita terlalu sering menyalahkan anak, atau memberi ekspektasi berlebih. Hal ini bisa membuat anak berpikir, kalau segala sesuatu tidak ada batasnya dan harus terus dikejar. Sehingga membuatnya terlalu perfeksionis.
Alangkah baiknya kalau Mama Papa mengajarkan anak tentang rasa syukur atas apa yang berhasil diraih. Dengan begitu, anak akan menirukan hal-hal baik yang kita lakukan.
Itulah beberapa cara menghadapi anak perfeksionis yang bisa Mama Papa terapkan. Sebagai orangtua, sudah wajarnya kita mengarahkan anak agar berusaha semampunya, ya, Mama Papa!