Menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Belum lagi kalau Mama memiliki beberapa anak dengan usia relatif dekat. Mama harus menjadi ibu yang sabar, dengan pandai mengatur emosi dan kesabaran, agar semua hal berjalan dengan baik. Begini cara melatih kesabaran dalam diri Mama.
Peran seorang ibu yang begitu besar dalam keluarga terkadang membuat kita ingin mengeluh. Bahkan, kalau sudah berada di puncaknya, rasanya ingin berteriak kencang. Akan tetapi, demi kebaikan keluarga, Mama harus menjadi ibu yang sabar menghadapi segala masalah di dalam rumah.
Biasanya, hal yang paling nguras kesabaran adalah anak yang sulit diatur. Tapi, kalau kita punya kesabaran yang tinggi, Mama dapat lebih tenang menghadapi sikap anak-anak yang kadang tak terkontrol tersebut.
Walau “sabar” mudah diucapkan, kenyataannya kita perlu latihan ekstra keras agar emosi tidak meledak-ledak. Lalu, bagaimana cara menjadi ibu yang sabar?
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Anak Disiplin, Jangan Dipaksa!
Pahami peran mulia ibu
Untuk menjadi ibu yang sabar, Mama harus memahami peran mulia seorang ibu. Mengingat, tidak semua perempuan dianugerahi keturunan atau menjadi seorang ibu.
Dengan memahami konsep tersebut, Mama tidak akan lagi punya alasan untuk menelantarkan ataupun merasa lelah mengurus anak. Karena kita akan selalu berpikir, anak adalah anugerah dari Tuhan yang harus selalu kita jaga dan rawat.
Hindari mengeluh
Untuk melatih kesabaran, Mama juga harus belajar ikhlas dalam menjalani segala aktivitas dan pekerjaan di rumah. Baik itu mengurus anak, hingga beberes rumah. Misalnya, saat sedang lelah dengan banyak pekerjaan, namun anak tidak mau makan. Daripada mengeluh, Mama bisa menasihati si kecil secara pelan-pelan.
Misalnya, “Nak, kalau enggak makan nanti kamu sakit. Kalau kamu sakit, nanti Mama sedih, Mama juga bisa dimarahin Papa. Yuk, makan dulu.” Dengan cara tersebut, si kecil akan memahami persaaan Mama dengan baik, deh!
Baca Juga: Kenali Dampak Negatif Membentak Anak
Mengatur emosi
Menjadi ibu yang sabar harus pandai mengatur emosi. Karena emosi yang dikelola dengan baik, membuat kita tidak mudah tersinggung dan marah. Contohnya, saat si kecil tidak merapikan mainan yang berantakan.
Daripada Mama langsung marah, Mama bisa ambil napas dalam-dalam, lalu hembuskan pelan-pelan. Setelah itu, Mama bisa menasihati si kecil dengan lembut, dan memintanya untuk merapikan mainan yang berantakan bersama-sama. Cara ini juga bisa melatih si kecil untuk bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan, lo!
Beri pujian anak
Memberi pujian ke anak bisa melatih kesabaran kita, lo! Misalnya, saat anak main coret-coretan dan mengotori lantai. Daripada mengeluarkan emosi negatif, lebih baik memuji hasil karya anak.
Misalnya dengan berkata, “Wah, bagus sekali gambarnya, Kak! Tapi jangan lupa dibersihkan, ya.” Dengan cara tersebut, kita tidak perlu membuang emosi negatif, dan bisa menjadi ibu yang sabar, deh!
Itulah beberapa cara agar Mama bisa menjadi ibu yang lebih bersabar dalam menghadapi anak. Yuk, coba diterapkan di rumah, Mama!
Baca juga: Sabar, Ini 6 Cara Bijak Menghadapi Anak Keras Kepala