Saking pusing dan frustasi, sebagian orangtua kerap memarahi anak karena susah diatur. Alih-alih patuh, memarahi dengan suara tinggi justru bikin anak sulit diatur dan makin membangkang. Lantas, apa yang harus orangtua lakukan untuk menghadapi anak susah diatur? Simak penjelasan artikel di bawah ini.
Setiap orangtua pastinya ingin memiliki anak yang patuh. Sayangnya, mendidik anak agar tumbuh menjadi sosok yang patuh dan penurut bukan perkara mudah. Apalagi kalau si kecil termasuk anak susah diatur.
Menghadapi anak susah diatur menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian besar orangtua. Berbagai macam cara dilakukan untuk menghadapi anak yang super ngeyel. Termasuk salah satunya memarahi si kecil agar diam dan patuh.
Padahal, memarahi anak justru akan menyebabkan mereka semakin sulit diatur. Parahnya, memarahi anak dengan suara keras juga akan memancing emosi si kecil. Akibatnya, anak akan ikut berteriak, mengeraskan suaranya, dan semakin susah diatur.
Lantas, apa yang orangtua lakukan agar anak sulit diatur menjadi anak yang patuh? Bukan dimarahi, begini cara bijak menghadapi anak susah diatur yang perlu Mama Papa perhatikan:
Kenali penyebabnya
Banyak di antara kita yang kerap memarahi anak karena sulit diatur, tanpa mengetahui penyebabnya. Meski tidak terlihat langsung, faktanya ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak susah diatur. Salah satunya adalah metode pengasuhan yang kurang tepat.
Biasanya, anak sulit diatur terjadi pada orangtua yang menerapkan metode atau pola asuh yang salah. Seperti terlalu sering memberi kritik, atau berteriak dan menggunakan kekerasan saat memarahi anak.
Kalau sudah begini, Mama Papa harus segera memilih jenis pola asuh yang tepat dan mendukung tumbuh kembang anak. Untuk mempelajari lebih lengkap tentang pola asuh anak, Mama Papa bisa baca artikel: 3 Tipe Pola Asuh Anak yang Baik bagi Tumbuh Kembang Anak.
Beri penjelasan
Memberi nasihat pada anak yang ngeyel dan sulit diatur sangat menguras kesabaran. Pasalnya, nasihat yang Mama Papa berikan hanya akan masuk melalui kuping kanan dan keluar kuping kiri.
Oleh sebab itu, Mama Papa harus memberi penjelasan dengan bahasa sederhana, sehingga lebih efektif dalam menghadapi anak susah diatur. Selain lebih mudah dipahami, cara ini dapat meluluhkan hati anak. Dengan begitu, si kecil jadi lebih nurut dan mudah diberi tahu.
Jadi pendengar yang baik
Ada kalanya, anak berubah menjadi ngeyel dan sulit diberi tahu karena sedang mencari perhatian. Oleh karena itu, untuk menghadapi anak sulit diatur Mama Papa harus menjadi pendengar yang baik.
Caranya sangat mudah, kita hanya perlu duduk diam mendengarkan semua cerita yang ingin diungkapkan si kecil. Hindari memotong pembicaraan atau menuduh anak berbohong. Karena justru akan menyebabkan si kecil merasa tidak dihargai dan makin sakit hati.
Buat peraturan yang tegas
Cara bijak menghadapi anak susah diatur berikutnya dengan membuat peraturan yang tegas. Buat peraturan tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Kemudian, Mama Papa juga bisa membuat daftar konsekuensi apabila si kecil melanggar aturan tersebut.
Hanya saja, pastikan Mama Papa membuat peraturan dan daftar konsekuensi bersama si kecil. Hal ini bertujuan agar si kecil merasa dilibatkan, dan memahami aturan yang berlaku di rumah.
Baca Juga: 8 Dampak Negatif Sering Membandingkan Anak, Bikin Stres!
Jangan labeli anak
Karena merasa gemas, tidak sedikit orangtua yang kerap melabeli anak dengan beberapa sebutan. Seperti “bocah nakal” atau “si anak ngeyel”. Meski kesannya hanya untuk bercanda, namun melabeli anak justru akan menjadi boomerang, dan akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak di masa depan!
Menurut ahli dari Power of Positivity, yang dikutip dari Kompas.com menjelaskan, memberikan label negatif dapat merusak kondisi internal anak. Parahnya lagi, label negatif yang kita berikan bisa menjadi kenyataan. Termasuk salah satunya menyebabkan anak benar-benar tumbuh menjadi sosok yang ngeyel dan semakin sulit diatur.
Memang, menghadapi anak susah diatur sangat melelahkan dan menguras kesabaran. Meski begitu, pastikan Mama Papa tetap semangat dan tidak menyerah, ya!
Baca Juga: Anak Sering Membantah Orangtua, Begini Menghadapinya